Teganya Fajri, Pria Sukabumi Ini Jual Istri ke Lelaki Hidung Belang Ambil Rp50 Ribu per Transaksi

- Redaksi

Selasa, 26 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Seorang pria asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, nekad menjual istrinya sendiri ke lelaki hidung belang melalui aplikasi media sosial Michat.

Diketahui, pria bernama Fajri (23) itu merupakan warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.

Akibat perbuatannya itu, kini ia pun harus berurusan dengan polisi usai ketahuan menjual istrinya berinisial TH, di salah satu hotel di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut KBO Satreskrim Polres Malang Iptu Ahmad Taufik, Fajri merupakan suami siri korban berinisial TH (28). Keduanya diketahui telah tinggal selama 10 hari di salah satu hotel di Kepanjen, Malang.

Selama tinggal di Kepanjen itulah Fajri tega menjual istrinya ke pria hidung belang lain. Mirisnya lagi, ia juga mengambil fee sebesar Rp50 ribu dari setiap transaksi prostitusi online tersebut.

“Pada Kamis 30 November 2023 pukul 23.00 WIB kamu mendapat laporan perdagangan orang sebagai pekerja seks komersial dengan sistem open BO,” ungkap Ahmad Taufik, dilansir dari humas.polri.go.id, pada Selasa (26/12/2023).

Baca Juga :  Pelajar dan mahasiswi Sukabumi ikuti pendidikan Perempuan dan Konservasi di Gede Pangrango

Menurutnya, pihak kepolisian lantas bergerak melakukan penyelidikan. Saat menuju sebuah kamar di hotel yang dimaksud, diketahui ternyata memang benar ada aktifitas hubungan di luar nikah dan prostitusi online.

“Tersangka ini adalah suami siri dari TH sejak 2019 dan sudah 10 hari menginap di hotel, harga yang ditawarkan senilai Rp600 ribu, tapi melalui tawar menawar harga sampailah pada angka Rp250 ribu sampai Rp300 ribu,” ucapnya.

Taufik menambahkan, tersangka menawarkan istri sirinya dengan tiga akun aplikasi Michat dari dua handphone yang berbeda. Adapun, ketiga akun tersebut masing-masing bernama Ririn, Arabela, dan Marina.

Dengan ketiga akun itulah, Fajri menawarkan istrinya sejak 21 November 2023, tanggal di mana mereka baru tiba dari Sukabumi menuju Kepanjen, Malang.

Diungkap Taufik, dalam sehari korban terpaksa harus melayani 2 – 3 kali tamu, dan Fajri mengambil keuntungan Rp50 ribu dari setiap transaksi.

Baca Juga :  Efek Halo dan Suka Duka Jadi Perawat Saat Pandemi Covid-19 di Sukabumi

“Saat transaksi seksual terjadi, tersangka menunggu kamar sebelah. Tersangka ini menerima keuntungan sebesar Rp50 ribu dan digunakan untuk keperluan sehari-hari, pengakuannya (menawarkan istrinya) untuk transaksi baru dilakukan di sini,” tuturnya.

Parahnya lagi, Fajri juga menawarkan seorang mahasiswi berinisial S (24) beralamatkan di Desa Sungai Aua, Kecamatan Sungaiaur, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.

S diketahui merupakan teman dari istri sirinya yang dikenal di Kepanjen. Mereka berkenalan selama di salah satu penginapan di Kepanjen.

“Fajri itu memang tidak ada pekerjaan lain. Yang kami dapatkan keterangan dari tersangka juga tidak ada pekerja lain, hanya melakukan kegiatan atau menjual dari aplikasi,” ungkap dia.

Polisi sendiri menyita dua unit smartphone dengan tiga akun Michat, beberapa alat kontrasepsi, dan uang tunai Rp300 ribu dari transaksi prostitusi online. Akibat perbuatannya Fajri terancam dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan atau Pasal 296 KUHP dan/atau Pasal 506 KUHP.

“Ancaman hukuman minimal tiga tahun penjara hingga maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya.

Berita Terkait

Hingga Maret 2025, puluhan anak dan wanita Kota Sukabumi jadi korban KDRT
Penampakan Jalan Kabupaten rusak di Cisolok Sukabumi jadi kebun pisang
Penemuan mayat pria tanpa busana gegerkan warga Parungkuda Sukabumi
Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis
Diprotes warga Surade Sukabumi, Perda 15/2023 direvisi, dinilai bermasalah oleh Kemendagri
DPRD Kabupaten Sukabumi setujui Raperda Perubahan No 15/2023 tentang PDRD
Bocah Sukabumi tenggelam saat mandi di sungai sepulang mengaji akhirnya ditemukan
Bocah 9 tahun hilang tenggelam di sungai Bantargadung Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 02:26 WIB

Hingga Maret 2025, puluhan anak dan wanita Kota Sukabumi jadi korban KDRT

Senin, 21 April 2025 - 00:41 WIB

Penampakan Jalan Kabupaten rusak di Cisolok Sukabumi jadi kebun pisang

Jumat, 18 April 2025 - 18:16 WIB

Penemuan mayat pria tanpa busana gegerkan warga Parungkuda Sukabumi

Jumat, 18 April 2025 - 14:40 WIB

Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis

Jumat, 18 April 2025 - 11:11 WIB

Diprotes warga Surade Sukabumi, Perda 15/2023 direvisi, dinilai bermasalah oleh Kemendagri

Berita Terbaru