sukabumiheadline.com l TikTok Shop resmi ditutup di Indonesia, terhitung efektif sejak 4 Oktober 2023 pekan lalu. Keputusan itu diambil menyusul ditetapkannya Permendag 31 Tahun 2023 yang melarang platform media sosial berperan ganda sebagai e-commerce.
Kekinian, sinyal kehadiran e-commerce TikTok makin menguat. Diketahui, Human Resouces Development (HRD) TikTok menebar lowongan pekerjaan marketplace daring di laman LinkedIn TikTok global.
Tim HRD setidaknya menebar lebih dari 50 lowongan pekerjaan e-commerce TikTok. Bahkan selain di Indonesia, juga terdapat lowongan pekerjaan dan magang untuk e-commerce TikTok di sejumlah negara ASEAN, seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Hal inipun diperkuat dengan tidak adanya kabar terkait PHK TikTok yang mencuat sejak penutupan TikTok Shop.
![](https://sukabumiheadline.com/wp-content/uploads/2023/10/IMG_20231019_160205.jpg)
Potensi Pasar TikTok
Menurut hasil studi TikTok dan Boston Consulting Group (BCG), potensi pasar TikTok dapat mencapai US$1 triliun atau sekitar Rp15.713 triliun di Asia Pasifik pada 2025.
Sedangkan, e-commerce yang diprediksi paling terdampak adalah Shopee dan Lazada, dengan pengurangan masing-masing 51% dan 45%, dan Tokopedia dan Bukalapak hingga 45%.
Pun dengan toko-toko konvensional juga mengalami penurunan pendapatan hingga 38%. Penurunan ini tidak terlepas dari sifat TikTok Shop sebagai social commerce.
Alhasil, pangsa pasar TikTok Shop diperkirakan akan naik dari 4,4% menjadi 13,2%.