sukabumiheadline.com – Ada fenomena alam serupa lubang misterius (sinkhole) seperti yang pernah terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, yang dikenal di seluruh dunia, seperti di Amerika Serikat (The Devil’s Sinkhole) dan China (Xiaozhai Tiankeng). Jadi, yang dimaksud mungkin adalah kemiripan geologis, bukan nama jalan khusus.
Menurut pakar, fenomena sinkhole adalah bencana geologi berupa lubang besar yang muncul tiba-tiba di permukaan tanah karena runtuhnya lapisan tanah ke rongga bawah tanah, umumnya terjadi di daerah karst (batuan kapur) akibat pelarutan batuan oleh air tanah, bisa perlahan atau tiba-tiba, dan sering dipicu oleh aktivitas manusia atau perubahan iklim seperti kekeringan.
Menurut analisa Yogi, Ahli Gunung Api/Geologi, sinkhole adalah fenomena geologi lubang besar munculnya tiba-tiba di tanah karena runtuh ke rongga bawah tanah. “Terutama di daerah batuan karbonat (gamping, dolomit) yang mudah larut air, bisa alami atau dipicu manusia.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Adrin Tohari, Pakar Hidrogeologi LIPI mengatakan, sinkhole terbentuk karena rongga besar di bawah tanah (gua) akibat pelarutan batuan kapur oleh air yang semakin besar. “Ini menyebabkan tanah di atasnya tersedot ke bawah, sering terjadi di lahan pertanian saat musim hujan karena intensitas air tinggi.”
Sementara itu, lembaga Survei Geologi AS (USGS), memberikan analisa bahwa fenomena sinkhole adalah cekungan tanpa drainase permukaan alami, terjadi di medan karst di mana air tanah melarutkan batuan seperti kapur, gipsum, menciptakan ruang bawah tanah hingga permukaan runtuh.
Penyebab utama
- Pelarutan Batuan (Karstifikasi): Air hujan (terkadang asam) meresap dan melarutkan batuan gamping/dolomit, menciptakan gua bawah tanah yang lama-kelamaan runtuh.
- Aktivitas Manusia: Pembangunan, ekstraksi air tanah berlebihan, atau kebocoran pipa dapat memicu keruntuhan.
- Gempa Bumi/Banjir: Perubahan struktur tanah akibat bencana alam lain bisa mempercepat terbentuknya sinkhole.
- Perubahan Iklim: Kekeringan panjang diikuti hujan lebat dapat mengganggu kestabilan tanah.
Antisipasi menurut pakar
- Pemetaan Karst: Deteksi area dengan batuan larut dan gua bawah tanah menggunakan geofisika/georadar.
- Regulasi Pembangunan: Larangan membangun beban berat di zona rawan.
- Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran akan tanda-tanda awal.
- Struktur Fondasi Khusus: Menggunakan fondasi dalam untuk mendistribusikan beban.
Berikut adalah 5 fenomena sinkhole di dunia. Menurut catatan sukabumiheadline.com, fenomena sinkhole juga terjadi di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
1. Xiaozhai Tiankeng (China)

Fenomena sinkhole di Xiaozhai Tiankeng adalah lubang runtuhan alami terdalam dan terbesar di dunia, terletak di Fengjie, Tiongkok, terbentuk oleh air hujan yang mengikis gua batu kapur bawah tanah selama ribuan tahun, menciptakan “Lubang Surgawi” dengan kedalaman 662 meter.
Lubang ini dikelilingi vegetasi rimbun, sungai bawah tanah, air terjun musiman, dan ekosistem unik berisi banyak spesies langka. Sinkhole ini menjadi contoh topografi karst ekstrem dan area wisata geologi yang menarik.
2. Harwood Hole (Selandia Baru)

Harwoods Hole merupakan poros vertikal terdalam di Selandia Baru dengan kedalaman terjun bebas mencapai 176 hingga 183 meter.
Total kedalaman sistem gua ini mencapai 357 meter setelah terhubung dengan Gua Starlight.
3. The Devil’s Sinkhole, Texas (Amerika Serikat)

Lubang besar yang jadi atraksi wisata dan rumah bagi jutaan kelelawar. Devil’s Sinkhole State Natural Area adalah landmark alam nasional di Texas yang terkenal dengan formasi geologisnya yang unik dan koloni besar kelelawar ekor bebas Meksiko.
Akses ke area ini hanya melalui tur berpemandu yang diselenggarakan oleh Devil’s Sinkhole Society.
4. Dusit (Thailand)

Kejadian sinkhole paling signifikan di Thailand pada 2025 terjadi di pusat kota Bangkok pada 24 September 2025.
Lubang raksasa ini muncul di Jalan Samsen, Distrik Dusit, tepat di depan Rumah Sakit Vajira dan kantor polisi setempat.
5. Sukabumi (Indonesia)

Fenomena sinkhole atau lubang raksasa di Sukabumi merupakan peristiwa geologi yang telah beberapa kali terjadi, terutama di Kampung Legoknyenang RT 005/002, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Ahad, 28 April 2024, muncul sebuah sinkhole di area persawahan warga dengan kedalaman mencapai belasan meter. Peristiwa serupa juga pernah terjadi di lokasi yang sama pada April 2019 dengan diameter mencapai 16 meter dan kedalaman 12 meter.
Berdasarkan penelitian dari Badan Geologi dan Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terhadap kejadian di Kadudampit, penyebab utama fenomena ini adalah:
- Saluran Air Bawah Tanah: Lapisan tanah tergerus oleh debit saluran air bawah tanah atau sungai yang tertimbun namun kembali aktif akibat curah hujan tinggi.
- Struktur Tanah: Wilayah Sukabumi memiliki dinamika tektonik yang aktif, termasuk pengaruh dari Sesar Cimandiri yang sering memicu gempa bumi dangkal (seperti yang terjadi pada September 2025), yang dapat memperlemah struktur tanah.









