Tuesday, March 28, 2023
Sukabumi Headline
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
Sukabumi Headline
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Tukang Gorengan jadi Bos Bengkel di Nagrak Sukabumi, Sampai Bisa Umroh

Bapak dua anak ini dulunya adalah penjual gorengan dan pernah menjadi tukang ojek.

Maya Safarina by Maya Safarina
2 years ago
in Ekonomi
0
Tukang Gorengan jadi Bos Bengkel di Nagrak Sukabumi, Sampai Bisa Umroh

Heri (48 Tahun) asal Kampung Sinagar RT 02/02 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi melaksanakan Umrah. | Foto : Adinda Surya Hadi

Share ShareShare

SUKABUMIHEADLINE.com l NAGRAK – Heri (48 Tahun) asal Kampung Sinagar RT 02/02 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, sukses menjalanakan bisnis bengkelnya setelah mengalami jatuh bangun selama bertahun-tahun.

Bapak dua anak ini dulunya adalah penjual gorengan dan pernah menjadi tukang ojek.

Sejak kecil hingga remaja, Heri sudah terbiasa membantu orangtuanya menjual gorengan mulai dari dipikul sampai dibawa menggunakan gerobak.

Dari hasil berjualan gorengan tersebut, ia di beri upah sebesar Rp 5-10 ribu per hari. Hal tersebut dilakoninya sampai orangtuanya meninggal.

“Jualan bantu orangtua sejak umur 10 sampau 17 tahun, penghasilan dari jualan gorengan Rp 5-10 ribu per hari,” kata Heri kepada sukabumiheadline.com.

Baca Juga

1 Hilang, 6 Wisatawan Bogor Terseret Ombak Pantai Pasir Putih Ciracap Sukabumi

Rumah Ludes Terbakar di Palabuhanratu Sukabumi, Penyebabnya Klise

Biodata dan Agama Lania Fira, 5 Fakta Model asal Sukabumi Lengket dengan Ariel NOAH

Kesetiaan Tini Kasmawati, Wanita Tunanetra asal Lengkong Sukabumi Merawat Binatang Langka

Tak cukup dengan pendapatan dari menjual gorengan, Heri beralih menjadi seorang tukang ojek yang diyakini bisa lebih menghasilkan, sebari menabung dari hasil keringatnya menjadi tukang ojek, ia juga memberanikan diri untuk membuka usaha tambal ban.

“Karena bosan juga jualan gorengan, pengen menambah penghasilan, jadilah beralih profesi menjadi tukang ojek, sambil menabung sedikit demi sedikit,” ungkapnya.

Tukang
Heri (48 Tahun) asal Kampung Sinagar RT 02/02 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Adinda Suryahadi

Membuka usaha tambal dengan modal Rp. 100.000 beserta alat seadanya. Seiring berjalan nya waktu, karena keinginan yang begitu kuat, ia mengambil jalan pintas dengan mengajukan pinjaman modal kepada Bank sebesar Rp 2 Juta, untuk mengembangkan usaha tambal ban nya. “Usaha tambal ban per hari penghasilan kotor kisaran Rp 80-100 Ribu dapet.”

Beruntung, bapak dua anak tersebut memiliki istri yang setia dan tetap mendukung apapun usaha suami nya. Istri Heri, Iis Sulastri (43 tahun) juga ikut membantu suami nya menanam modal dari hasil kerjanya sebagai buruh pabrik.

Dari yang sebelumnya hanya tambal ban saja, perlahan tapi pasti tambal ban nya merambah menjadi sebuah bengkel dengan pelayanan dan ketersediaan sparepart yang lebih lengkap.

“Mulai buka bengkel tahun 2000, di depan rumah. Kisaran omset Rp 2 Juta per hari saat keadaan normal, namun setelah pandemi anjlok sampai 50 persen. 2009, hasil tabungan dipakai beli kios seharga Rp 30 Juta, di wilayah perbatasan Desa Nagrak Selatan dan Utara,” imbuhnya.

Saat ini, Heri sudah mampu memperkerjakan dua orang karyawan. Dari perjalanan usahanya, ia sudah bisa berangkat umroh bersama istri pada tiga tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2019 sebelum adanya Covid-19.

Tags: ekonomiKabupaten SukabumiNagrakSukabumiTukang GorenganUmrahUmroh
Previous Post

Pembatas Jalan Alternatif Nagrak Sukabumi jadi Tempat Pembuangan Sampah

Next Post

5 Perbedaan Budaya Idul Adha di Sukabumi dan Arab Saudi

Maya Safarina

Maya Safarina

Related Posts

Karwan bersama timnya sedang membuat maket gedung bertingkat. l Istimewa
Ekonomi

Ahli Membuat Maket Arsitektur, Pria Cisaat Sukabumi Raup Puluhan Juta Rupiah per Bulan

22 March 2023
Tulisan sindiran buruh perempuan Sukabumi. l Eka Lesmana
Ekonomi

Termasuk di Sukabumi, Ribuan Pabrik di Jabar Bakal Potong 25% Upah Buruh Seizin Menaker

26 March 2023
Ekonomi

Gandeng Kemenparekraf Startup Milik Mojang Sukabumi Luncurkan Venture Capital Database 2023

19 March 2023
Demo buruh pabrik garmen di Sukabumi. l Istimewa
Ekonomi

Permintaan Pengusaha di Balik Terbitnya Permenaker 5, Isinya Izin Potong Upah 25%

17 March 2023
Wahyu pengusaha Permen Jahe Arti Sari. l Istimewa
Ekonomi

Mantan Ojol di Sukabumi Punya Mobil Mewah, Omzet Usaha Bos Arti Sari Rp13 Juta per Hari

15 March 2023
Pramugari Lion Air. l Istimewa
Ekonomi

Pemuda Sukabumi Ayo Gabung, Ada Banyak Loker di Lion Air untuk Teknik dan Pramugari

12 March 2023
Next Post
Kurban

5 Perbedaan Budaya Idul Adha di Sukabumi dan Arab Saudi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

1 Hilang, 6 Wisatawan Bogor Terseret Ombak Pantai Pasir Putih Ciracap Sukabumi

1 Hilang, 6 Wisatawan Bogor Terseret Ombak Pantai Pasir Putih Ciracap Sukabumi

28 March 2023
Rumah terbakar di Palabuhanratu, Sukabumi. l Istimewa

Rumah Ludes Terbakar di Palabuhanratu Sukabumi, Penyebabnya Klise

28 March 2023
Aktris dan model asal Sukabumi, Lania Fira. l Istimewa

Biodata dan Agama Lania Fira, 5 Fakta Model asal Sukabumi Lengket dengan Ariel NOAH

28 March 2023
Tini Kasmawati, wanita tunanetra asal Lengkong, Sukabumi setia merawat Owa Jawa. l Istimewa

Kesetiaan Tini Kasmawati, Wanita Tunanetra asal Lengkong Sukabumi Merawat Binatang Langka

28 March 2023
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Police
  • Kode Etik

© 2022 Sukabumiheadline

No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah

© 2022 Sukabumiheadline