21.9 C
Sukabumi
Senin, Mei 6, 2024

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Smartphone dengan Peforma Mewah, Spesifikasi Xiaomi 13T Dilengkapi Kamera Leica

sukabumiheadline.com - Xiaomi selalu menjadi incaran bagi...

Usaha Miniatur dari Bambu di Cipeuteuy Sukabumi, Harga Jutaan Rupiah

EkonomiUsaha Miniatur dari Bambu di Cipeuteuy Sukabumi, Harga Jutaan Rupiah

sukabumiheadline.com l Seorang warga Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Arick Lukman, membuat kreasi miniatur replika kapal pinisi dari bahan bambu.

Ketekunan dan ketelitian warga Kampung Leuwi Waluh RT 002/007, Desa Cipeuteuy membuat miniatur kapal tersebut, membuat karyanya terlihat sempurna.

Diakui Arick, untuk membuat sebuah miniatur kapal pinisi dibutuhkan waktu tidak kurang dari satu pekan. Hal itu dilakukan agar karyanya benar-benar mirip seperti aslinya.

“Pengerjaannya bisa memakan waktu 5 sampai satu Minggu, tergantung ukurannya juga,” kata Arick kepada sukabumiheadline.com, Selasa (31/10/2023).

Meskipun model replika kapal pinisi termasuk yang banyak digemari pembeli, Arick mengaku bisa membuat berbagai macam miniatur sesuai permintaan dari pembeli.

“Apa saja bisa dibuat miniatur, cuma kapal pinisi memang paling banyak dipesan dan memiliki keunikan tersendiri. Mungkin karena bersejarah dan bentuknya yang unik,” jelasnya.

Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

Pemasaran dan Kendala

Untuk satu unit miniatur kapal pinisi, Arick menjualnya seharga Rp600.000, tergantung ukuran miniatur yang dibuat. Diakuinya, karya-karyanya itu selama ini hanya dipasarkan ke Jakarta.

“Dijualnya 600 ribu Rupiah, biasa dikirim ke Jakarta. Kalau harga, ukuran dan tingkat kerumitannya juga berpengaruh,” jelasnya.

Namun meskipun sudah dipasarkan ke luar daerah, Arick berharap kreasinya tersebut bisa semakin berkembang, sehingga bisa dipasarkan ke daerah lainnya di Indonesia atau hingga ke luar negeri.

“Pengennya sih bisa dipasarkan juga ke kota-kota lain di Indonesia, atau mungkin ke luar negeri. Cuma memang kendala saat ini selain pemasaran, juga modal karena untuk nyetok banyak pasti butuh modal juga,” jelasnya.

Selain kreasi miniatur dari bahan bambu, Arick juga membuat kreasi lukisan tempel dari gedebog atau kulit pohon pisang yang ia jual hingga Rp1 juta, tergantung ukuran yang dipesan.

Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

Sementara pegiat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabandungan, Bedi, mengaku sudah merancang rencana dan beberapa program untuk mendukung pengembangan UMKM di daerahnya.

“Ya saya sedang merancang konsep bisnis untuk mendukung UMKM di Kabandungan agar semakin berkembang, salah satunya kami akan membantu pemasaran melalui toko online,” kata pria yang baru terpilih sebagai Kepala Desa Kabandungan itu.

Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman
Miniatur kapal pinisi dari bambu. l Arick Lukman

Baginya, memasarkan produk karya UMKM di Kabandungan melalui marketplace menjadi keniscayaan, mengingat daerahnya berada di kaki Gunung Salak.

Di sisi lain, selain jauhnya akses menuju pusat kota, minimnya infrastruktur pendukung dan rendahnya pengetahuan warga memasarkan produk melalui digital merupakan tantangan tersendiri.

“Ini memang tantangan bagi kami di sini. Kami berada di wilayah pelosok Kabupaten Sukabumi sekaligus di kaki gunung. Padahal, di sisi lain di sini ada banyak potensi usaha yang bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga,” lanjut Bedi.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer