sukabumiheadline.com – Moh. Umar Amiruddin (30), seorang pengemudi ojek online (ojol) asal Kampung Sukamukti RT 001/001, Desa Cikidang, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban salah sasaran saat bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) lalu.
Akibatnya, seorang pengemudi ojol meninggal dunia atas nama Affan Kurniawan, warga Jakarta. Sementara, Umar Amiruddin berhasil diselamatkan, meskipun mengalami luka cukup parah di bagian wajah dan tubuhnya. Baca selengkapnya: Rekap aksi 25-31 Agustus 2025 dalam angka: Ribuan ditangkap dan luka, 10 tewas direpresi aparat
Berikut adalah 5 fakta tentang Umar Amiruddin dihimpun sukabumiheadline.com dari berbagai sumber, Senin (9/9/2025)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Merantau ke Jakarta
Umar diketahui merantau ke Jakarta Sejak Tahun 2015. Selama menetap di Jakarta, Umar tinggal di kosan bersama adiknya yang bungsu.
Dengan apa yang menimpa Umar, sang kakak, Siti Nur Aisyah (31), mengungkap bahwa adiknya itu tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa kemarin. Saat itu, Umar sedang menurunkan penumpang, tiba-tiba diduga ditarik oleh petugas pengamanan demo dan diduga dipukuli hingga mengalami luka di dada hingga patah tangan.
“Dikira polisi ikut demo, padahal lagi nurunin penumpang terus ditarik. Dia kena pukul. Bagian rahang geser, terus keretakan di dada, katanya sih tangannya patah,” kata Aisyah, Jumat.
Aisyah mengatakan, keluarga sangat merasa sedih atas kejadian tersebut. Keluarga pun tidak menyangka Umar akan menjadi korban dalam demo itu.
Berita Terkait: Ketika Umar, driver ojol asal Sukabumi korban Brimob dapat penghormatan dari klub elit Eropa
2. Disangka pemdemo
Hal senada dengan Aisyah, dikatakan Safrudin, saudara kembaran Umar. Menurutnya, pada awalnya Umar menurunkan penumpang dan kemudian memarkir motornya di dekat sebuah masjid untuk menunaikan shalat Maghrib.
Setelah shalat, Umar keluar dan melihat keramaian di depan. Karena penasaran, Umar mendekat untuk menonton bersama beberapa ibu-ibu, bukan untuk ikut demonstrasi.
“Setelah itu, ada anggota Brimob yang berteriak, ‘Awas kalian, jangan divideo! Bubar! Bubar!’. Tiba-tiba, dari belakang, dia ditangkap dan dipukuli oleh enam orang,” ungkap Safrudin.
3. Babak belur dihajar Brimob
Sementara itu, Umar menceritakan kondisi yang dialaminya sebelum dilarikan ke RS Pelni. Saat itu, anggota Brimob tiba-tiba memukulnya bertubi-tubi hingga pingsan. Baca selengkapnya: Kondisi terkini Umar, ojol asal Sukabumi dilindas Barakuda Brimob
“Saya dihajar lagi sama polisi. Habis itu saya pingsan. Tahu-tahu sudah di rumah sakit,” tutur Umar, sambil menunjukan luka dialami di beberapa bagian tubuhnya.
Umar mencoba melarikan diri ke jalur busway, namun dikejar dan dipukuli lagi oleh aparat. Dia kemudian pingsan dan diseret oleh dua orang. Saat diseret, salah satu aparat memukulnya dengan kayu.
Akibatnya, Umar menderita luka serius, termasuk tulang rusuk yang patah, luka di siku kanan, dan sejumlah benjolan besar di kepala akibat injakan sepatu.
Wajahnya juga dipenuhi luka hitam akibat oli dan aspal. Umar akhirnya dievakuasi oleh pengemudi ambulans. Baca selengkapnya: Kisah Umar, ojol asal Sukabumi tulang punggung keluarga: Patah tulang dada dan rahang
4. Patah tulang rusuk
Umar yang dipukuli anggota Brimob hingga pingsan, sempat menjalani perawatan intensif di RS Pelni Jakarta. Umar kini sudah kembali ke rumahnya di Sukabumi untuk pemulihan.
“Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Sumber Waras, kemudian ditolak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan akhirnya diterima di Rumah Sakit Pelni,” jelas Safrudin.
5. Masa pemulihan
Umar menjalani pemulihan di rumah dan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada 9 September 2025 untuk kontrol ke Rumah Sakit Pelni, karena memerlukan penanganan dari dokter spesialis.
“Untuk saat ini, saya fokus ke pemulihan. Semoga cepat sembuh,” tutur Umar.
Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjauhi keramaian.
“Buat teman-teman, kalau ada kerumunan atau apapun itu, tolong dihindari karena kita tidak tahu musibah bisa datang. Lebih baik menjauh,” pesannya.
Proses Pemulihan Umar di Rumah
Sementara itu, Bupati Sukabumi, Asep Japar, menyampaikan rasa syukurnya atas kepulangan Umar.
“Alhamdulillah, hari ini Pak Umar bisa pulang dari rumah sakit, dan kondisinya membaik,” kata Asep.
Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, termasuk jajaran TNI dan Polri. Pihak Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menyediakan fasilitas untuk keperluan kepulangan Umar.
Sementara itu, Aisyah dan keluarga pun berharap keadilan diberikan kepada Umar.
“Kami berharap ada keadilan,” tuntut Aisyah.