5 Fakta Wisatawan Bogor Tenggelam di Pantai Citepus Palabuhanratu Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 18 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dan evakuasi wisatawan asal Bogor yang bernama M Hasbi tewas tenggelam akibat terseret arus di Pantai Istiqomah Citepus Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. | Sumber Foto: Sarda Kabupaten Sukabumi

Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dan evakuasi wisatawan asal Bogor yang bernama M Hasbi tewas tenggelam akibat terseret arus di Pantai Istiqomah Citepus Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. | Sumber Foto: Sarda Kabupaten Sukabumi

sukabumiheadline.com – Rabu, 16 Juni 2021 lalu, seorang wisatawan asal Bogor usia 17 tahun bernama M Hasbi tewas tenggelam akibat terseret arus di Pantai Citepus Istiqomah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri menjelaskan, remaja asal Dramaga, Kabupaten Bogor itu tiga hari terombang-ambing di perairan Palabuhanratu sebelum akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Jumat, 18 Juni 2021 pagi pukul 08.20 WIB.

Redaksi sukabumiheadline.com merangkum lima fakta seputar tewasnya mendiang Hasbi di pantai ikonik Kabupaten Sukabumi tersebut. Berikut ulasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Sempat ditolong

Dalam laporan tertulis, Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi menyebut, korban sejak pagi buta sekitar pukul 05.30 WIB sudah berenang di Pantai Istiqomah Citepus. Ia berenang bersama beberapa orang temannya.

Baca Juga :  Izin pemotretan, gadis asal Cidahu Sukabumi ini sudah tiga pekan menghilang

Namun kemudian, korban mulai berenang ke tengah. Tak lama berselang korban berteriak minta tolong. Teman-temannya saat itu sempat menolong Hasbi dan menarik tubuhnya ke pinggir pantai.

2. Terseret arus ke tengah laut

Hasbi yang saat itu terbawa arus sempat ditolong oleh teman-temannya. Tubuhnya ditarik di tengah deburan ombak menuju bibir pantai. Namun tetiba korban terlepas kembali, terbawa arus hingga kembali ke tengah laut lalu tenggelam.

3. Tiga hari dicari

Usai korban dinyatakan tenggelam, tim SAR gabungan dikerahkan langsung untuk melakukan pencarian. Tim SAR gabungan dibantu nelayan lokal melakukan penyisiran mulai dari bibir pantai hingga ke tengah laut dengan perahu congkreng.

Sebelum korban ditemukan, tim melaukan pencarian sejak pagi hingga petang. Baru tiga hari berselang, tepatnya pada Jumat pagi akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Baca Juga :  5 Foto Desy Ratnasari Muda, Cantik Alami Mojang Sunda
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dan evakuasi wisatawan asal Bogor yang bernama M Hasbi tewas tenggelam akibat terseret arus di Pantai Istiqomah Citepus Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dan evakuasi wisatawan asal Bogor yang bernama M Hasbi tewas tenggelam akibat terseret arus di Pantai Istiqomah Citepus Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

4. Ditemukan telungkup pakai celana pendek

Berawal dari laporan nelayan, tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Jasad ditemukan berjarak sekitar 4 mil laut (ML) dari lokasi tenggelam. Tubuhnya tertelungkup dan masih mengenakan celana pendek serta kaos.

Pakaian yang dikenakan korban pun sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan beberapa orang saksi sebelumnya. Sehingga bisa dipastikan jasad tersebut adalah M Hasbi.

5. Dievakuasi ke rumah sakit

Jasad M Hasbi kemudian dibawa ke Dermaga Palabuhanratu, selanjutnya dievakuasi menuju RSUD Palabuhanratu untuk dilakukan penanganan selanjutnya lalu diserahkan kepada pihak keluarga.

Puluhan personel SAR gabungan dikerahkan dalam upaya evakuasi dan pencarian korban. Di antaranya Basarnas, TNI-Polri, Satpolair, Damkar, Sarda, PRPS Rajawali, BPBD, Rapi Lokal Palabuhanratu, Balawista, SAR Khatulistiwa, Pramuka Peduli, ACT Sukabumi, Catatan Khatulistiwa, AERI, Siberu, HNSI, nelayan lokal dan pihak keluarga korban.

Berita Terkait

Mosi Tidak Percaya, warga geruduk Kades Babakanjaya Sukabumi
Singgung UMR, Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi tolak 9 kecamatan gabung kota
DPRD Kabupaten Sukabumi atur zonasi toko swalayan melalui Perda
Kronologi Reni, wanita Sukabumi korban nikah paksa di China versi KJRI Guangzhou
Cegah kecelakaan, Kades se-Kecamatan Parakansalak perbaiki Jalan Kabupaten Sukabumi rusak
Ngaku habib keturunan Rasulullah SAW, Heru asal Parakansalak Sukabumi palak santri
DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Raperda Penataan Toko Swalayan
Neng Eva Faoziah, gadis 14 tahun asal Cikadu Sukabumi menghilang tanpa pamit

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:53 WIB

Mosi Tidak Percaya, warga geruduk Kades Babakanjaya Sukabumi

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Singgung UMR, Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi tolak 9 kecamatan gabung kota

Jumat, 17 Oktober 2025 - 20:17 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi atur zonasi toko swalayan melalui Perda

Kamis, 16 Oktober 2025 - 22:09 WIB

Kronologi Reni, wanita Sukabumi korban nikah paksa di China versi KJRI Guangzhou

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Cegah kecelakaan, Kades se-Kecamatan Parakansalak perbaiki Jalan Kabupaten Sukabumi rusak

Berita Terbaru

Gerakan Masyarakat Babakanjaya Bersatu geruduk kades di Parungkuda Sukabumi - Anry Wijaya

Peristiwa

Mosi Tidak Percaya, warga geruduk Kades Babakanjaya Sukabumi

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:53 WIB