Remaja Ciambar Sukabumi Main Saham dan Usaha Laundry Omset Belasan Juta per Bulan

- Redaksi

Rabu, 26 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muhammad Shodikin. l Dok. Pribadi

Muhammad Shodikin. l Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com – Ketika banyak wanita Sukabumi memilih berkarier atau berbisnis, tentu menjadi peluang menjanjikan bagi usaha laundry. Kondisi tersebut tentu tidak terbayangkan pada sepuluh hingga 20 tahun ke belakang, di mana kaum Hawa lebih banyak berkutat di ruang domestik, rumah.

Peluang tersebut ditangkap seorang pemuda warga Kampung Gobang, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Muhammad Sodikin dengan nama MS Laundry.

Muhammad Shodikin, adalah anak pertama dari pasangan Caswan (52) dan Darkuni (44). Pemuda berusia 23 tahun ini memilih untuk menekuni usaha laundry di usianya yang terbilang muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Shodikin mengaku, awal mula terjun ke usaha laundry untuk mengisi waktu luang sambil menyelesaikan kuliahnya.

“Waktu itu tahun 2019, saya masih kuliah di Akademi Analis Kimia di Bogor. Sambil mengerjakan tugas akhir, merintis usaha ini. Sebelumnya, di tempat saya sekarang memang sudah ada yang usaha laundry juga. Usahanya saya lihat bagus, ramai. Cuma gak tahu kenapa akhirnya gulung tikar,” kata dia kepada sukabumiheadline.com Selasa (25/1/2022).

Baca Juga :  Lagi, Longsor Jebol Dinding Rumah Warga Sinagar Sukabumi

Selidik punya selidik, setelah sempat ngobrol dengan pemilik laundry yang lama, Shodikin berkesimpulan jika ada persoalan dalam manajemen pengelolaannya.

“Kalau saya lihat sih sistemnya kurang matang persiapannya. Misalnya, gak ada laporan keuangan, informasi mengenai arus kas keluar dan masuk, branding-nya kurang kuat, sampai akhirnya bangkrut, terus terlilit utang juga,” kata Shodikin.

“Dari situ kemudian pemilik lama menawarkan usaha laundry-nya untuk dipindahtangankan. Setelah negosiasi, jadilah milik saya sekarang,” tambahnya.

Meskipun dalam berbisnis ia mengaku belajar secara otodidak, tapi ia selalu mendengarkan petuah dari kedua orangtuanya. Alhasil, dalam usia yang relatif muda, ia sudah memiliki penghasilan sendiri.

“Saya selalu dapat nasihat dan masukan dari orang tua soal usaha, dari situ saya selalu termotivasi. Dalam praktiknya, saya belajar bisnis secara otodidak, sambil melihat-lihat referensi dari berbagai sumber tentunya,” kata Shodikin lagi.

Pemasaran, Modal dan Omset Usaha

Kelebihan MS Laundry adalah memberikan layanan jemput bola, setelah melakukan promosi berupa pemasangan banner di beberapa lokasi, serta dengan cara menyebarkan brosur. Untuk membantu usahanya itu, Shodikin kini mempekerjakan dua orang karyawan.

Baca Juga :  Kurun 3 bulan, kades dan sekdes di Sukabumi jadi tersangka korupsi Dana Desa

“Selain pemasangan banner, kita juga membagikan brosur ke rumah-rumah. Untuk kenyamanan pelanggan, kita memberi layanan jemput bola free ongkir untuk jarak tertentu,” jelasnya.

Untuk urusan modal, owner MS Laundry ini mengeluarkan sekira Rp10 juta untuk membeli usaha laundry dari pemilik sebelumnya. Berkat ketekunannya mengelola usahanya itu, kini omset yang diraup Shodikin sebesar Rp12 juta setiap bulannya.

“Modal awal yang saya keluarkan waktu itu Rp10 juta untuk pembelian laundry ini dari pemilik lama. Alhamdulillah makin ke sini usaha saya bisa dibilang lancar dan bisa mendapatkan omset antara Rp9 juta sampai Rp12 juta setiap bulannya,” ungkap Shodikin lebih jauh.

“Selain dari usaha laundry, saya juga mendapatkan income dari trading saham sebesar Rp2,5 juta,” imbuhnya.

Selain membuka usaha laundry, Shodikin juga bermain saham sejak masih duduk di bangku kuliah. “Alhamdulillah, hasil dari trading ini bisa nambah tabungan. Bukannya saya gak mau main besar, tapi karena masih baru di dunia trading saham. Walaupun sedikit dapatnya, tapi bisa nambah penghasilan saya,” pungkas Shodikin.

Berita Terkait

Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb
Kisah Bunda Elis asal Sukabumi: Dari terlilit utang hingga ekspor keripik singkong ke 5 negara
Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana
Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!
Penjelasan manajemen soal kerja sama Rp1,5 triliun Persib Bandung dan Allianz
Rute dan operator bus antarprovinsi dari Terminal Kota Sukabumi, ke Yogyakarta atau Padang?
Wajar Keripik Tempe Kahla Sukabumi ekspor ke luar negeri, ternyata binaan perusahaan besar
Dikeluhkan warga Sukabumi, PLN jawab enteng soal tagihan listrik melonjak usai diskon

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 21:14 WIB

Helmy Yahya dan Bossman Mardigu ungkap alasan mau jadi Komisaris bjb

Rabu, 16 April 2025 - 01:49 WIB

Kisah Bunda Elis asal Sukabumi: Dari terlilit utang hingga ekspor keripik singkong ke 5 negara

Rabu, 16 April 2025 - 00:49 WIB

Mengenal Equil, air minum premium dari Sukabumi yang mendunia, pabrik bak istana

Senin, 14 April 2025 - 10:40 WIB

Dedi Mulyadi: Kurangi pegawai Bank bjb dan tutup kantor cabang tak produktif!

Senin, 14 April 2025 - 07:57 WIB

Penjelasan manajemen soal kerja sama Rp1,5 triliun Persib Bandung dan Allianz

Berita Terbaru

Halal bihalal Bupati Sukabumi dengan Apdesi Kabupaten Sukabumi - Humas Pemkab Sukabumi

Sukabumi

Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:40 WIB