Efek Halo dan Suka Duka Jadi Perawat Saat Pandemi Covid-19 di Sukabumi

- Redaksi

Selasa, 1 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ansi Cikal Maulani. l Dok. Pribadi

Ansi Cikal Maulani. l Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com I WARUDOYONG – Hidup memang tentang pilihan. Tak hanya pria, kini wanita pun berhak menentukan dan mengambil pilihan hidupnya sendiri. Seperti cerita wanita asal Kelurahan Dayeuh Luhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, yang memilih menjadi seorang perawat.

Ansi Cikal Maulani, wanita kelahiran tahun 1998, ini seorang perawat di RSI Assyifa Sukabumi sejak 2020 lalu. Diakui Ansi, menjadi perawat adalah cita-citanya semenjak masih duduk di bangku SMP.

“Sejak duduk di bangku SMP saya memang bercita-cita menjadi perawat. Ada dorongan hati nurani yang membuat saya memilih profesi ini. Senang aja bisa ngebantu orang yang memang membutuhkan kita, terus di sisi lain saya juga makin mengenal banyak karakter orang yang sakit,” ungkap gadis 23 tahun itu kepada sukabumiheadline.com. Senin (31/1/2022) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Profesi perawat, menurut Ansi, mengajarkan arti sebuah ketulusan. Ketulusan merawat seseorang yang bukan siapa-siapa, bahkan yang tidak dikenalnya. Perawat berusaha ikhlas dan tulus merawat pasien dan berharap mereka dapat kembali sehat dan berkumpul bersama keluarganya.

Baca Juga :  Pramugari cantik Indonesia, nomor 1 terseret skandal, 5 Asyifa Sakinah asal Sukabumi

“Selama saya menjalani profesi sebagai perawat saya merasakan pentingnya rasa bersyukur setiap hari. Ya bersyukur atas nikmat kesehatan yang telah diberikan oleh Tuhan. Dengan menjadi perawat, saya banyak melihat pasien yang berjuang untuk sehat, atau bahkan berjuang untuk tetap hidup. Saya setiap hari melihat betapa mahalnya kehidupan dan betapa mahalnya kesehatan,” kata wanita lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) itu.

Ansi menambahkan, menjadi seorang tenaga medis perlu perjuangan khusus. Karenanya, selama menjadi perawat, suka duka telah ia rasakan. Sukanya, ia merasa bangga bisa mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dukanya, ia pernah harus rela menunda makan dan menahan haus selama 8 jam lamanya saat menangani pasien Covid-19.

Baca Juga :  Kagumi 5 Pesona Pedangdut Asal Sukabumi, Selfi Nafilah

“Banyak ilmu yang bisa saya share dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa jadi orang pertama yang membantu orang-orang terdekat ketika sakit. Selain itu, saya mulai menjadi perawat ketika pandemi Covid-19 ini melanda. Sampai pernah rela menunda makan, menunda haus, bahkan menunda ke toilet karena harus menangani pasien yang membutuhkan tenaga kita, mungkin itu sebagian suka duka yang saya alami” papar wanita 23 tahun itu.

Pengalaman duka lainnya yang pernah ia dapatkan, adalah ketika pasien merasa tidak nyaman ketika terlambat diberikan obat.

“Pernah waktu itu terlambat memberikan obat, sedangkan pasien tersebut sedang merasa kesakitan. Pasien akhirnya marah, tapi saya tetap harus memberikan sikap terbaik untuk pasien dengan meminta maaf dan memberikan penjelasan bahwa obat tersebut sedang disiapkan oleh pihak yang bersangkutan (apoteker-red),” tambahnya.

Bicara soal penampilan, kata Ansi, berpenampilan menarik bagi seorang perawat, itu hal yang perlu diperhatikan. “Menurut saya penting. Prawat harus membangun ‘efek halo yang baik dengan pasien agar terjalin trust saat melakukan pelayanan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kontribusi akademik, mahasiswa Geografi UI temukan potensi wisata geologi di Sukabumi
12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional, begini sejarahnya
Wanita Sukabumi, ini 5 model rambut pendek dan medium akhir tahun 2025
Peran utama di Dilan ITB 1997, Ariel bantah atur Milea dan stres karena ini
Tak sekadar penghias taman, pucuk merah cegah penyakit dan bermanfaat untuk kesehatan
Profil lengkap Kia Florita, istri Wakil Wali Kota Sukabumi pernah alami pelecehan
Band Romantic Pop asal Sukabumi, Himalayan rilis Tak Hanya Untukku
5 model blazer brokat motif batik untuk Hijabers Sukabumi, mewah, anggun bak putri raja

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 20:16 WIB

Kontribusi akademik, mahasiswa Geografi UI temukan potensi wisata geologi di Sukabumi

Rabu, 12 November 2025 - 12:55 WIB

12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional, begini sejarahnya

Selasa, 11 November 2025 - 19:28 WIB

Wanita Sukabumi, ini 5 model rambut pendek dan medium akhir tahun 2025

Senin, 10 November 2025 - 18:44 WIB

Peran utama di Dilan ITB 1997, Ariel bantah atur Milea dan stres karena ini

Minggu, 9 November 2025 - 16:43 WIB

Tak sekadar penghias taman, pucuk merah cegah penyakit dan bermanfaat untuk kesehatan

Berita Terbaru