Jadi Obyek Penelitian, Kawah Ratu Sukabumi Bukan Sekadar Tempat Wisata

- Redaksi

Minggu, 18 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawah Ratu menjadi lokasi penelitian. l Istimewa

Kawah Ratu menjadi lokasi penelitian. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Para peneliti dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian di kawasan Resort Kawah Ratu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Penelitian ini didanai Kementerian Riset dan Teknologi yang akan bermitra dengan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Selain di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, penelitian ini juga melibatkan masyarakat yang ada di wilayah Taman Nasional Kepulauan Seribu. Untuk TNGHS, ada dua lokasi yang akan menjadi tempat penelitian, yakni Kawasan Resort Kawah Ratu, Cidahu dan Kawasan Resort Citorek,” ujar salah seorang peneliti, Safitri Hidayati, seperti di kutip dari okezone.com.

Baca Juga :  Berteduh di Bawah Rindang Katapang, Menikmati Pesona Puncak Habibie dan Pantai Cikembang Sukabumi

Kawah Ratu sendiri, jelas dia, dipilih karena dinilai sudah memiliki kegiatan wisata cukup lama sehingga diasumsikan telah memiliki dampak signifikan terhadap kondisi sosial, ekonomi, maupun budaya masyarakat sekitarnya.

“Meski demikian, Cidahu belum punya kelompok kerja sadar wisata (Pokdarwis). Padahal pokdarwis ini umumnya dapat mendorong keberlanjutan kegiatan wisata,” sebut peneliti lainnya, Eva Rachmawati.

Namun, Desa Cidahu memiliki koperasi yang menjalin kemitraan dengan TNGH Salak, yang hingga kini mampu mendorong kesiapan serta keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengembangan wisata berkelanjutan.

Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan dampak positif, baik dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan.

Berita Terkait

Diprotes warga Surade Sukabumi, Perda 15/2023 direvisi, dinilai bermasalah oleh Kemendagri
DPRD Kabupaten Sukabumi setujui Raperda Perubahan No 15/2023 tentang PDRD
Bocah Sukabumi tenggelam saat mandi di sungai sepulang mengaji akhirnya ditemukan
Bocah 9 tahun hilang tenggelam di sungai Bantargadung Sukabumi
Bertahun-tahun rusak, Jalan Provinsi di Jampang Tengah Sukabumi ini kembali makan korban
Soal PAD tidak normal, Ayep Zaki diwanti-wanti Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi
Detail jawaban bupati terhadap fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi soal Revisi Perda 15/2023
Jembatan Alternatif Bojongkopo Sukabumi amblas, akses menuju wilayah Pajampangan terputus

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 11:11 WIB

Diprotes warga Surade Sukabumi, Perda 15/2023 direvisi, dinilai bermasalah oleh Kemendagri

Jumat, 18 April 2025 - 08:10 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi setujui Raperda Perubahan No 15/2023 tentang PDRD

Rabu, 16 April 2025 - 22:44 WIB

Bocah Sukabumi tenggelam saat mandi di sungai sepulang mengaji akhirnya ditemukan

Rabu, 16 April 2025 - 17:09 WIB

Bocah 9 tahun hilang tenggelam di sungai Bantargadung Sukabumi

Selasa, 15 April 2025 - 12:05 WIB

Bertahun-tahun rusak, Jalan Provinsi di Jampang Tengah Sukabumi ini kembali makan korban

Berita Terbaru