sukabumiheadline.com l Aceng Supendi, namanya tidak terlalu dikenal warga Sukabumi, Jawa Barat. Padahal sebagai atlit, ia sudah mengharumkan nama daerahnya hingga ke level internasional.
Bukan tanpa alasan tentunya, mengingat Aceng sendiri memilih olah raga yang tidak terlalu populer di Sukabumi maupun Indonesia, yakni arung jeram. Cabang olah raga yang tentu saja tidak sepopuler sepak bola atau bola voli dan badminton.

Di sisi lain, Aceng Supendi telah mendedikasikan seluruh hidupnya demi mengangkat potensi olah raga arung jeram. Terbukti ia mampu membawa tim arung jeram putri naik podium di ajang lomba tingkat dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai pelatih arung jeram, pria kelahiran Sukabumi, 3 Juli 1976 itu tercatat berulang kali sukses membawa timnya menjuarai ajang tingkat nasional.
Bersama timnya, pria yang menyelesaikan pendidikannya melalui Paket C itu sukses membawa juara timnya dalam Kejurnas Arung Jeram pada tahun 1997, 2001, 2003, 2007, 2008, dan 2011.
Masih di level nasional, lelaki 47 tahun itu juga dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik 2022 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Kemudian di level dunia, ayah tiga anak perempuan itu berhasil membawa timnya berprestasi di World Rafting Championship (WRC) yang digelar di Australia pada 2019 dan di Bosnia Herzegovina, pada 2022 lalu.
Dalam kejuaraan dunia di Bosnia Herzegovina, Aceng Supendi berhasil membuat lima Srikandi asal Sukabumi yang ikut berlaga pada kejuaraan itu, yakni Selawati Solihin, Lista Natasya Peniawati, Wulanda Putri Febriana, Siti Nurranti dan Diana Lapanda meraih medali emas. Baca lengkap: 5 Srikandi Sukabumi Raih Medali Emas Kejuaraan Dunia Arung Jeram di Bosnia
Prestasi dari suami Aisyah itu melengkapi keberhasilannya pada tahun 2015, saat memenangi ajang serupa di Citarik, Sukabumi, dan pada 2017, ketika tim putri yang dilatihnya menduduki posisi ketiga dalam Kejuaraan Dunia Arung Jeram di Jepang.

Diketahui, kiprah Aceng di dunia kepelatihan arung jeram dimulai sejak 2011 silam, setelah ia memilih pensiun sebagai atlit.
Ia kemudian mulai memikirkan menjadi pelatih tim putri, setelah dalam menyaksikan ajang lomba arung jeram tingkat nasional pada 2014 lalu. Aceng melihat kenyataan jika tim arung jeram putri masih terbilang lemah karena tidak adanya pembinaan yang terstruktur.
Ia kemudian berinisiatif menjaring sejumlah remaja putri berusia 15 tahun dari sekolah -sekolah di Sukabumi untuk dicetak menjadi atlit arung jeram profesional.