sukabumiheadline.com – Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi AKBP Samian mengingatkan warga agar selalu waspada mengingat sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, termasuk daerah rawan tanah longsor dan tanah bergerak.
Terlebih saat ini, tambah Samian, wilayah Kabupaten Sukabumi sudah mulai memasuki musim hujan.
“Curah hujan tinggi mengakibatkan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nagrak,” ungkap Samian kepada awak media saat meninjau lokasi tanah longsor Kampung Cijulang, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Selasa (26/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tanah longsor di Nagrak ini terjadi Sabtu dini hari mengakibatkan satu unit rumah rusak dan dua unit rumah terancam. Alhamdulillah dalam bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa,” sambung dia.
Menurut dia dengan adanya kejadian bencana tanah longsor tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi semua pihak. Terutama para pemangku kepentingan di Kabupaten Sukabumi untuk melakukan berbagai langkah antisipasi.
Juga bila bencana longsor dan tanah bergerak yang tidak diinginkan itu benar-benar terjadi di wilayah lain dapat diantisipasi sebelumnya. Dengan harapan tentunya agar tidak menimbulkan korban jiwa.
“Makanya perlu mengingatkan semua warganya untuk tetap waspada, apalagi November hingga Desember ini cuaca masih ekstrem,” ujar dia.
Seperti diberitakan sukabumiheadline.com Selasa (26/11/2024) bencana tanah longsor di Nagrak menyebabkan tiga unit rumah terdampak dan kini sudah dikosongkan oleh para penghuninya.
Dua unit rumah semi permanen dalam kondisi masih utuh namun terletak di puncak lerengan tanah yang longsor.
Sedangkan satu unit rumah semi permanen milik Engkos (75) nyaris seluruh bangunannya terbawa ambles tanah longsor dengan kedalaman sekitar 10 meter. Di dasar tanah longsor terlihat berbagai peralatan dan perlengkapan rumah tangga yang sulit dievakuasi.
Selain merusak dan mengancam tiga unit rumah, bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (23/11/2024) pukul 01:15 WIB tersebut juga menimbun lahan persawahan dan kebun milik warga dengan luasan sekitar 5.000 meter persegi.
“Sebelum rumah abah Engkos terbawa ambles, saya sempat mendengar suara gemuruh dan pohon bertumbangan. Lalu saya keluar rumah, saat itu rumah abah belum terbawa ambles,” aku Fajar Abdurohman (26) kepada Kompas.com di lokasi tanah longsor Kampung Cijulang.
“Saat itu abah dan ema serta cucunya sudah keluar rumah dan berupaya menyelamatkan diri ke lahan yang lebih tinggi. Saya dan abah juga sempat melihat pohon daun kelor dan kandang domba ambruk terbawa longsoran,” tutur dia.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Samian menyerahkan bantuan berupa sembako bagi 11 jiwa korban bencana, baik yang terdampak maupun terancam dan santunan.
Hadir pada kegiatan bakti sosial Polres Sukabumi itu Camat Nagrak Adang Sutianda, Komandan Koramil Nagrak Lettu Dwi Suhartoyo, Kepala Desa Darmareja Cecep dan Pejabat Utama (PJU) Polres Sukabumi.
Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri lanjut usia, Engkos (75) dan Ocoh (70), berhasil selamat dari bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Cijulang RT 004 RW 004, Desa Darmareja, Kecamatan Nabrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (23/11/2024) pukul 01.15 WIB.
Longsor tersebut hampir menghancurkan seluruh bangunan rumah mereka yang terletak hanya beberapa puluh meter dari dasar tebing setinggi 15 meter.