Profil lengkap Silfester Matutina, loyalis Jokowi bakal dieksekusi Kejagung

- Redaksi

Selasa, 5 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Profil lengkap Silfester Matutina, loyalis Jokowi - Ist

Profil lengkap Silfester Matutina, loyalis Jokowi - Ist

sukabumiheadline.com – Nama Silfester Matutina cukup dikenal publik. Terlebih dalam beberapa bulan terakhir, pria yang berprofesi sebagai pengacara, pengusaha, dan aktivis politik Indonesia yang dikenal karena dukungannya yang vokal terhadap Presiden Joko Widodo dan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, itu kerap wara-wiri di stasiun televisi.

Ia dikenal sebagai pemimpin jaringan relawan Presiden Jokowi dan sering tampil di media untuk membela kebijakan pemerintah.

Per 2025, Matutina menjadi figur yang menuai skeptisisme akibat ambiguitas posisinya di antara aktivisme dan kekuasaan. Ia lebih sibuk dengan pencitraan isu-isu populis ketimbang menghasilkan perubahan kebijakan yang berarti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembelaannya berlebihan terhadap visi Jokowi – termasuk usulannya yang tidak realistis agar Jokowi menjadi Sekjen PBB – semakin memperlihatkan kecenderungannya untuk terjebak dalam politik simbolik.

Diketahui, Matutina pernah menjabat sebagai ketua dari organisasi relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) dan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo–Gibran dalam pemilihan presiden 2024.

Hingga pada 2025, ia diangkat sebagai komisaris independen perusahaan BUMN bidang pangan, ID Food (PT Rajawali Nusantara Indonesia), yang menandai peralihan dari aktivisme jalanan ke peran resmi dalam pemerintahan.

Biodata Silfester Matutina

Silfester Matutina lahir pada 19 Juni 1971 di Ende, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Wiraswasta Indonesia (UWI) pada 2016-2020. Kampus ini pernah menjadi bahan ejekan warganet karena hanya menempati sebuah ruko. Tak hanya itu, pada 2023, universitas tersebut dicabut izinnya karena telah melakukan kuliah fiktif dan jual beli ijazah.

Informasi dihimpun, pada pertengahan Juni 2023, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Diktiristek), Kemendikbudristek, mengungkap nama 23 perguruan tinggi swasta yang dicabut izinnya karena bermasalah, salah satunya adalah UWI.

Alasan pencabutan izinnya beragam, mulai dari melakukan penipuan pada mahasiswa, menerbitkan diploma S1 tanpa kuliah, hingga tidak memiliki program studi (prodi) dan mahasiswa yang jelas.

Pada 2024, Silfester melanjutkan studi Magister Hukum di Universitas Krisnadwipayana.

Karir profesional Matutina dimulai di sektor swasta. Ia pernah bekerja di posisi korporat – termasuk sebagai manajer pemasaran di sebuah maskapai penerbangan pada awal 2010-an – sebelum mendirikan praktik hukumnya sendiri. Pada 2008, ia mendirikan Kantor Hukum Silfester Matutina & Rekan, yang menyediakan layanan hukum dan advokasi.

Baca Juga :  Megawati Skak Mat Ganjar Pranowo di Depan Jokowi

Selama bertahun-tahun, ia juga memegang posisi eksekutif di beberapa perusahaan di berbagai sektor. Dari mulai sebagai Direktur Utama PT Srikandi Mahardika Mandiri (2009–2019) dan memimpin usaha di bidang logistik serta pertambangan, seperti di PT Yvanslog Express Indonesia dan NTT Mining Corp.

Karir politik

Kedekatannya dengan Joko Widodo, membuatnya terlibat dalam pendirian Solidaritas Merah Putih (Solmet) – sebuah organisasi relawan independen yang didirikan pada 2013 untuk mendukung kampanye Jokowi pada pemilihan presiden pertamanya. Di organisasi ini, Matutina menjabat Ketua Dewan Kepemimpinan Nasional Solmet.

Dikenal sebagai loyalis fanatik Jokowi, Matutina, ia tidak ragu untuk melawan para kritikus, salah satunya adalah ketika ia mengajukan laporan polisi terhadap politikus oposisi Fahri Hamzah atas pernyataan yang dinilainya mencoba mendiskreditkan atau menggulingkan Presiden Jokowi.

Matutina juga membela Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi, ketika Kaesang dikritik karena menggunakan jet pribadi, dengan alasan bahwa perjalanan tersebut bukan hal yang tidak biasa dan kritik tersebut tidak adil.

Pada September 2023, menjelang pemilihan 2024, Matutina menjadi salah satu inisiator Gerakan Setia Tegak Lurus Bersama Jokowi, di mana 30 organisasi relawan Jokowi mengikrarkan sumpah setia enam poin kepada Presiden Jokowi.

Dalam inisiatif tersebut, para relawan berjanji untuk tetap “setia tegak lurus” kepada arah kebijakan Jokowi serta menyuarakan dukungan untuk reformasi seperti Rancangan Undang-Undang Penyitaan Aset dan Batasan Transaksi Tunai.

Saat masa jabatan kedua Presiden Jokowi mendekati akhir, Matutina mengikuti Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto. Matutina dan Solmet pun memberikan dukungan mereka kepada pasangan Prabowo–Gibran dalam pemilihan presiden 2024, sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo–Gibran.

Kemenangan pasangan Prabowo–Gibran dalam pemilihan presiden 2024 mengantarkan Matutina ke kursi komisaris BUMN. Pada Maret 2025, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Matutina sebagai Komisaris Independen di ID Food (PT Rajawali Nusantara Indonesia).

Dalam peran barunya, Matutina diharapkan dapat memberikan kontribusi pada program ketahanan pangan nasional dan inisiatif penyediaan makanan bergizi gratis.

Citra publik dan kontroversi

Silfester Matutina telah membangun reputasi sebagai figur yang vokal. Gaya debatnya yang konfrontatif telah menimbulkan beberapa kontroversi besar.

Salah satu insiden yang paling mencuat adalah bentrokan dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada Mei 2017, dalam sebuah protes di depan Kantor Kepolisian Nasional, Matutina menyampaikan pidato penuh semangat di mana ia menuduh Jusuf Kalla terlibat dalam korupsi dan nepotisme, dengan klaim bahwa Kalla hanya memperkaya keluarganya dengan mengorbankan rakyat.

Baca Juga :  Jokowi: Silakan Mudik, tapi Harus Sudah Vaksin Booster

Pernyataan tersebut dianggap fitnah, sehingga anak Kalla dan pihak terkait mengajukan laporan polisi terhadap Matutina, dan kasus tersebut dibawa ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, hingga ia divonis satu tahun penjara, yang kemudian ditambah menjadi 1 tahun 6 bulan (18 bulan) melalui proses banding.

Gaya bahasa dan temperamennya kembali menjadi sorotan pada tahun 2024 melalui serangkaian konfrontasi di layar kaca. Pada 3 September 2024, ia tampil dalam acara talk show nasional Rakyat Bersuara di iNews TV, bersama dengan tokoh kritikus pemerintah seperti Rocky Gerung.

Diskusi yang awalnya membahas “drama” politik menjelang pemilihan daerah berubah menjadi panas. Saat Gerung terus menyampaikan argumen filosofisnya, Matutina semakin tidak sabar dan akhirnya berdiri, mendekati Gerung, serta meneriakkan “Kamu bodoh, goblok kamu!” secara langsung di siaran televisi. Insiden tersebut langsung viral di media sosial—dalam hitungan jam, “Silfester” menjadi topik hangat di X (Twitter) dengan ribuan sebutan.

Hal ini menyebabkan terjadinya bentrokan singkat antara Matutina dan Rocky Gerung, di mana politikus PDI Perjuangan, Chico Hakim, berusaha memediasi. Petugas keamanan akhirnya turun tangan ketika Matutina dan Chico hampir berkelahi.

Matutina kemudian memberikan klarifikasi publik, meskipun tetap tidak sepenuhnya meminta maaf, dengan menjelaskan bahwa tindakannya merupakan bentuk shock therapy terhadap kritik yang ia anggap tidak berdasar.

Roy Suryo cs desak Silfester Matutina dieksekusi 

Terlapor kasus tuduhan ijazah palsu, Roy Suryo, bersama sejumlah aktivis mendesak Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk segera mengeksekusi relawan Jokowi, Silfester Matutina.

Menurut Roy Suryo, Silfester telah divonis pada tingkat kasasi dengan hukuman penjara 1 tahun 6 bulan pada 2019 dalam kasus penghinaan terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Roy Suryo bersama sejumlah aktivis menyerahkan surat permohonan eksekusi terhadap Silfester Matutina di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu siang, 30 Juli 2025.

Kasus hukum yang menimpa Silfester merupakan perkara lama pada Mei 2017, saat ia dilaporkan oleh 100 advokat atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap Jusuf Kalla.

Hasil persidangan memutuskan Silfester terbukti bersalah, bahkan hingga tingkat putusan kasasi. Namun, hingga saat ini Silvester belum pernah menjalani hukuman tersebut.

“Ternyata, ini yang saya kaget, yang bersangkutan sendiri statusnya adalah terpidana berdasarkan putusan kasasi. Sebenarnya yang bersangkutan itu sudah harus dieksekusi oleh kejaksaan dan harus masuk ke dalam ruang penahanan atau lembaga pemasyarakatan,” ujar Roy Suryo.

Berita Terkait

Keadilan untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto melalui Abolisi dan Amnesti, ini penjelasannya
Pemblokiran rekening 3 bulan tak aktif, Hotman Paris: Cabut! Melanggar HAM
Bunda Sukabumi, ini daftar 5 merek beras oplosan
Kabur ke Bandung, ini tersangka keempat korupsi truk sampah DLH Kabupaten Sukabumi
Siapkan Perpres Zero ODOL, AHY: Rugikan negara Rp41 triliun per tahun
Karyawan bjb maling dana nasabah Rp2,1 miliar buat gaya
Untuk UMKM Sukabumi, Gerakan Legalitas 1.000 Merek Gratis dari Kemenkum
KPK akan umumkan tersangka dugaan korupsi CSR BI, bagaimana nasib anggota DPR RI asal Sukabumi?

Berita Terkait

Selasa, 5 Agustus 2025 - 02:51 WIB

Profil lengkap Silfester Matutina, loyalis Jokowi bakal dieksekusi Kejagung

Jumat, 1 Agustus 2025 - 02:59 WIB

Keadilan untuk Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto melalui Abolisi dan Amnesti, ini penjelasannya

Rabu, 30 Juli 2025 - 20:47 WIB

Pemblokiran rekening 3 bulan tak aktif, Hotman Paris: Cabut! Melanggar HAM

Kamis, 24 Juli 2025 - 17:29 WIB

Bunda Sukabumi, ini daftar 5 merek beras oplosan

Rabu, 23 Juli 2025 - 20:38 WIB

Kabur ke Bandung, ini tersangka keempat korupsi truk sampah DLH Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru