sukabumiheadline.com – PT Trans Jabar Tol (TJT) mengungkap titik krusial kemacetan lalu lintas pada masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, terutama di dekat Gerbang Tol (GT) Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Untuk itu, TJT selalu pengelola Jalan Tol Bocimi mengeklaim telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kemacetan yang biasanya terjadi pada musim libur Nataru 2025/2026. Termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), serta Korlantas Polri dan pemerintah daerah (pemda) setempat.
Berita Terkait: 5 kesan negatif berwisata ke Sukabumi menurut wisatawan luar daerah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangannya, Kamis (11/12/2025), Direktur Utama TJT, Abdul Hakim Supriyadi, mengungkap titik krusial kemacetan bukan di ruas Tol Bocimi, melainkan di pintu keluar tol, seperti GT Parungkuda.
“Paling krusial dalam operasional Nataru ini untuk di ruas Tol Bocimi adalah di pintu gerbang exit Parungkuda, tepatnya setelah keluar tol ada pertigaan, di situ biasanya simpul kemacetan,” ucap Hakim dalam keterangannya, dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (12/12/2025).
Berita Terkait: 12 tempat wisata di Sukabumi favorit warga Jakarta versi perusahaan transportasi

Salah satu pemicu kemacetan lalu lintas, kata dia, karena setelah pertigaan GT Parungkuda arah Sukabumi, terdapat pasar tumpah, yakni di sekitar Pasar Cibadak.
“Masalahnya bukan di jalan tol, tapi di Jalan Nasional yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat,” katanya.
Untuk itu, TJT akan mengantisipasi kemacetan di dekat GT Parungkuda, dengan cara melakukan rekayasa lalu lintas.
Namun, jika kemacetan di GT Parungkuda sudah terjadi hingga cukup panjang di dalam tol, TJT bersama Korlantas Polri akan menutup sementara arus kendaraan dari arteri, hingga kemacetan di dalam ruas tol dapat terurai.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilan Oktavian mengungkapkan, rekayasa lalu lintas disiapkan mengikuti diskresi patroli jalan raya (PJR) dan Polres Sukabumi. Baca selengkapnya: Libur Nataru 2 pekan, BPJT siapkan manajemen trafik di GT Ciawi-Sukabumi
“Kami menyiapkan berbagai opsi manajemen lalu lintas. Khusus untuk Tol Bocimi, tidak diberlakukan skenario contraflow, tapi akan diterapkan manajemen trafik antara GT Parungkuda dengan GT Cigombong untuk menjaga kelancaran lalu lintas,” paparnya.
BPJT juga akan menerapkan pembatasan kendaraan angkutan hasil tambang, yang berlaku 24 jam penuh mulai 19, 20, 24, 28, 29 Desember 2025 dan 4 Januari 2026.









