Alasan Menakjubkan Tokoh Sunda Ini Diusulkan Jadi Pahlawan

- Redaksi

Jumat, 4 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prof. Mochtar Kusumaatmadja. l Istimewa

Prof. Mochtar Kusumaatmadja. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Prof. Mochtar Kusumaatmadja merupakan mantan Menteri kehakiman dan Menteri Luar Negeri asal Jawa Barat. Almarhum terbilang berprestasi sejak masih berusia dua puluhan tahun.

Paling membanggakan, ia menjadikan luas negara Republik Indonesia naik 2,5 kali lipat. Hal itu terjadi setelah PBB pada tahun 1982 mengakui luas Indonesia yang tadinya hanya dua jutan km2, naik dua setengah kali lipat menjadi lima jutaan km2.

“Dulu luas Indonesia hanya luas pulaunya dan perairan tiga mil dari pantainya. Sekarang seluruh lautnya diakui milik Indonesia,” papar Gubernur Ridwan Kamil, dikutip sukabumiheadlines.com, Jumat (4/3/2022).

Karenanya Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan Prof. Mochtar Kusumaatmadja menjadi Pahlawan Nasional tahun ini.

Kekinian, namanya sudah diabadikan menjadi nama sebuah jalan, yakni Jalan Layang Prof. Mochtar Kusumaatmadja,
menggantikan nama Jalan Layang Pasupati (Pasteur-Surapati) di Kota Bandung.

Baca Juga :  Warga Sukabumi pasrah mulai 2025 berlaku pajak bangun rumah sendiri 2,4%, begini rinciannya

Jalan tersebut dinilai pas dinamai Mochtar Kusumaatmadja karena bersilangan dengan Jln Ir H Juanda.

“Dalam catatan sejarah, Ir H Juanda adalah Perdana Menteri Indonesia terakhir yang pada 1957 mencetuskan Wawasan Nusantara, sebagai dasar perjuangan Prof Mochtar selama 25 tahun menggolkan luas kedaulatan Indonesia,” tambah Ridwan Kamil.

Tak hanya itu, saat menjabat Menteri Luar Negeri, Prof Mochtar Kusumaatmadja juga yang mendamaikan perselisihan batas laut di Filipina, Irak-Kuwait, dan lainnya.

Berita Terkait

Dekat dengan Zionis, Gus Yahya dipecat PBNU, tak lagi berstatus ketum PBNU per hari ini
Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember
Menko Kumham Yusril: Saya heran warga pilih lapor Damkar dibanding polisi
Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi
Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M
Kemenhut: Ada bos besar tambang ilegal di Gunung Halimun-Salak Sukabumi
Buntut sidak KDM ke pabrik AQUA, Komisi VII DPR bentuk Panja AMDK
Soeharto satu dari 10 tokoh jadi Pahlawan Nasional 2025, tidak ada dari Sukabumi

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 23:16 WIB

Dekat dengan Zionis, Gus Yahya dipecat PBNU, tak lagi berstatus ketum PBNU per hari ini

Rabu, 26 November 2025 - 03:00 WIB

Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember

Selasa, 25 November 2025 - 19:17 WIB

Menko Kumham Yusril: Saya heran warga pilih lapor Damkar dibanding polisi

Minggu, 23 November 2025 - 21:15 WIB

Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi

Sabtu, 22 November 2025 - 19:28 WIB

Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M

Berita Terbaru

Yamaha XSR155 2026 - Yamaha

Otomotif

Yamaha XSR 155 tampil lebih segar, tapi harga tak ikut mekar

Kamis, 27 Nov 2025 - 02:17 WIB