Monday, September 25, 2023
Sukabumi Headline
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Konten
  • Gaya Hidup
  • Tekno
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Konten
  • Gaya Hidup
  • Tekno
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
Sukabumi Headline
No Result
View All Result
Home Internasional

Anak Tukang Sapu dan Pernah Gelandangan, Pencipta WhatsApp Berharta Rp146 T

Pernah mengandalkan makan hanya dari mengandalkan subsidi pemerintah.

Angga Andriansyah by Angga Andriansyah
2 years ago
in Internasional
0
Anak Tukang Sapu dan Pernah Gelandangan, Pencipta WhatsApp Berharta Rp146 T

Jan Koum. l Istimewa

Share ShareShare

SUKABUMIHEADLINES.com I Anda pengguna WhatsApp? Aplikasi yang menyediakan layanan antarpesan elektronik ini menjadi salah satu aplikasi terpopuler sejagad.

Aplikasi yang memiliki logo hijau dan putih ini diketahui sudah digunakan setidaknya 2 miliar pengguna yang tersebar di seluruh belahan dunia.

Kelebihan dari fitur yang mudah dimengerti hingga berkapasitas ringan, membuat WhatsApp digandrungi para pengguna smartphone.

Meski tergolong aplikasi yang ringan dan sederhana, tetapi fitur-fitur yang disediakan amat beragam dan canggih. Bahkan bagi para pemula yang menggunakannya bisa langsung dengan cepat memahaminya.

Jan Koum, seorang Ukraina keturunan Yahudi yang meminati dunia pemorgraman IT sejak masih muda, adalah pencipta WhatsApp. Ia harus melewati masa-masa sulit untuk bisa setajir seperti saat ini.

Baca Juga

Duh, 21 Juli Kominfo Bakal Blokir WhatsApp, Google dan Instagram

Soal Warning Tsunami di Palabuhanratu Sukabumi, Ini Kata BMKG

Fitur Baru WhatsApp Disebut Mendukung Tukang Selingkuh

Ganti Nama Jadi Meta, Facebook Buka 10 Ribu Loker

Ia lahir di Kiev Ukraina pada 24 Februari 1976. Daerah asal Jan Koum bukanlah daerah yang memiliki fasilitas lengkap pada masa itu. Bahkan, fasilitas yang menunjang kebutuhan sehari-hari seperti listrik dan air saja begitu sangat sulit didapatkan pada masa itu. Terlebih lagi jaringan internet.

Selain sisa-sisa perang dunia, Ukraina saat itu tengah mengalami konflik antar golongan yang cukup sensitif, seperti gerakan anti-semitisme yang digalakkan partai pemerintah ketika itu membuat warga Yahudi Ukraina kesulitan.

Kondisi tersebut membuat keluarganya harus meninggalkan Ukraina dan hijrah ke Amerika Serikat. Dengan satu tekad tentunya, yakni memperbaiki nasib.

Saat Jan Koum menginjak usia 16 tahun, ia harus makan hanya mengandalkan subsidi dari pemerintah. Bahkan, seringkali Jan Koum tak mendapatkan jatah nasi hingga terpaksa tidur di tempat terbuka tanpa alas dan atap.

Demi mendukung kondisi finansial keluarga sepeninggalan sang ayah, ibunda Jan Koum menjalani profesi sebagai tukang sapu di sebuah toko, meskipun honornya terbilang amat kecil.

Pengalaman dan ingatan pahit itu harus dijalani Jan Koum hingga akhirnya ia mulai berani untuk memulai usahanya sendiri. Mantan staf Yahoo! ini sukses menciptakan aplikasi WhatsApp yang mendunia dan jadi bagian dari grup Meta.

Sebagai seorang programmer, bukan hal sulit baginya untuk menciptakan aplikasi ini perpesanan ini.

Mengutip dari Forbes, setidaknya Jan Koum sudah mengantongi kekayaan sebesar 10 miliar dolar AS yang setara Rp146 triliun dari aplikasi yang diciptakannya itu.

Tags: Anak Tukang SapuGelandanganKekayaanPencipta WhatsAppSubsidi PemerintahTukang SapuWhatsApp
Previous Post

Tidak Suka Dikekang? Gabung Komunitas Joker Max Sukabumi Aja

Next Post

Viral, Taman Mini Kini Kumuh dan Terlantar

Angga Andriansyah

Angga Andriansyah

Related Posts

Situ Gunung mengering dan berita dari laman UNEP. l Istimewa
Internasional

Soal Situ Gunung Sukabumi Mengering, Sekjen PBB Sudah Ingatkan Hal Ini

25 September 2023
Presiden Iran Ebrahim Raisi mencium AlQuran di SU PBB. l UN Assembly
Internasional

Begini Dekorasi Sidang Umum PBB yang Bikin Kecewa Erdogan, Presiden Iran Sampai Mencium AlQuran

24 September 2023
Salah satu sudut Singapura. l Istimewa
Internasional

Survei: Penduduk Singapura Paling Gampang Pindah Agama

22 September 2023
Presiden China, Xi Jinping
Internasional

Presiden China Akan Modifikasi AlQuran dan Hadits, Begini Jadinya

21 September 2023
Sampah plastik botol AMDK menumpuk di tempat pembuangan akhir. l Istimewa
Internasional

Masuk Melalui Air Minum, Mikroplastik Menembus Jantung hingga Otak

21 September 2023
Pangeran Abdul Mateen dan Sultan Hassanal Bolkiah. l Istimewa
Internasional

Kisah Tragis Pangeran Mateen, Idaman Wanita Sukabumi dari Brunei Hidup di Luar Istana

19 September 2023
Next Post
Viral, Taman Mini Kini Kumuh dan Terlantar

Viral, Taman Mini Kini Kumuh dan Terlantar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

Warga Sukabumi Berharap Hujan Segera Turun, Tapi di Jampang Tengah Malah Was-was

Warga Sukabumi Berharap Hujan Segera Turun, Tapi di Jampang Tengah Malah Was-was

25 September 2023
Situ Gunung mengering dan berita dari laman UNEP. l Istimewa

Soal Situ Gunung Sukabumi Mengering, Sekjen PBB Sudah Ingatkan Hal Ini

25 September 2023
Intip Spesifikasi, Fitur dan Harga Yamaha Neo, Skuter Listrik yang Stylish

Intip Spesifikasi, Fitur dan Harga Yamaha Neo, Skuter Listrik yang Stylish

24 September 2023
Ganjar Pranowo. l Ilustrasi: Fery Heryadi

Dinilai Rugikan PDIP, Pencapresan Ganjar Pranowo Diminta Dipikir Ulang

25 September 2023
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Police
  • Kode Etik

© 2022 Sukabumiheadline

No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Konten
  • Gaya Hidup
  • Tekno
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah

© 2022 Sukabumiheadline