Namun, Happy Salma yang memang orang Sunda sendiri mengaku agak kesulitan ketika berperan dalam film ini. Pasalnya, ia menilai ternyata ada jarak yang cukup jauh mengingat film ini berlatar belakang tahun di mana transisi kepemimpinan Soekarno beralih ke Soeharto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Luar biasa sekali. Yang pertama karena bangga ini film bahasa Sunda kedua di Indonesia, setelah sebelumnya dibuat orang Belanda pada tahun 1932. Dan ini film pertama yang orang Indonesia sendiri yang buat,” ungkap Happy Salma dalam Screening film BEFORE, NOW & THEN bersama Prime Video di XXI Plaza, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022) lalu.

Baca Juga :  Sebab Hilang Hp, Nelayan NTT dan Palabuhanratu Sukabumi Berselisih

”Tantangannya adalah saya pikir karena saya lahir di Sukabumi ‘ah bisa‘, tapi ternyata bahasa Sunda pada masa saya dan tahun 60an tuh ternyata berjarak. Saya kira bisa, tapi ternyata Laura Basuki yang bukan orang Sunda lebih bisa karena dia hafal pakem,” lanjutnya.

Namun, Laura Basuki sendiri pun mengaku kesulitan dengan dialog Bahasa Sunda dalam film tersebut. Baginya, film panjang berbahasa Sunda dari Kamila Andini itu menjadi tantangan tersendiri karena ia mengaku asing dengan Bahasa Sunda.

“Aku sangat nggak paham dan belum pernah pakai Bahasa Sunda juga sebelumnya,” kata aktris blasteran Jepang, China dan Vietnam tersebut.

Before, Now & Then (Nana) karya sutradara Kamila Andini dan produser Ifa Isfansyah dan Gita Fara terseleksi tayang perdana di program kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival.

Berita Terkait: Dibintangi Aktris asal Sukabumi, Film Berbahasa Sunda Tampil di Berlin

Baca Juga :  1 Tewas, Tiga Bocah Tenggelam di Sungai Cipelang Sukabumi