Banjir Calon Ibu Kota Negara, PKS: PPU Bukan Pilihan Ideal

- Redaksi

Selasa, 21 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir di wilayah PPU, Kaltim. l BNPB

Banjir di wilayah PPU, Kaltim. l BNPB

SUKABUMIHEADLINES.com – Bencana banjir yang kembali terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mendapat respons dari anggota DPR dari Fraksi PKS Hamid Noor Yasin.

Hamid menyoroti PPU sebagai calon Ibu Kota Negara atau IKN RI yang baru tersebut. Menurutnya, bencana banjir membuktikan jika PPU bukan pilihan ideal dan tepat untuk menjadi IKN. Dengan datangnya bencana banjir yang berulang kali di PPU menegaskan sikap PKS yang menolak rencana pemindahan IKN ke PPU.

“Berharap ke depannya ada penanganan lebih serius dari pemerintah agar banjir tersebut tidak terulang kembali. Selain itu, banjir yang  berulang kali di PPU, menguatkan sikap penolakan FPKS terhadap rencana pemindahan IKN ke PPU,” kata Anggota Panitia Khusus RUU IKN itu, Senin (20/12/2021).

Hamid menambahkan, secara ilmiah wilayah IKN sebagian besar tersusun atas batu lempung dengan sisipan batu pasir. Kondisi itu tidak bisa menyimpan dan mengalirkan air. “Sehingga menyebabkan run off/air permukaan menjadi besar. Selain itu, potensi banjir juga dapat disebabkan air rob dari teluk Balikpapan,” jelas Hamid.

Baca Juga :  Investor Ini akan Bangun Kebun Raya dan Taman Safari di Ibu Kota Negara Nusantara

Hamid menyatakan kembali sikap Fraksi PKS yang menolak pemindahan IKN. “Sekali lagi F-PKS menyatakan penolakan pemindahan IKN ke PPU karena saat ini dengan semakin terkendalinya banjir di DKI Jakarta, maka sudah tidak ada lagi urgensi pemindahan IKN tersebut.”

Kemudian, ia menyampaikan dengan banjir yang kembali terjadi maka jadi bahan evaluasi dan early warning atau peringatan dini untuk pemerintah.

Berita Terkait

KPU bikin aturan rahasiakan data Capres-Cawapres, termasuk ijazah
Kisah hidup, harta dan kontoversi Budi Arie, loyalis Jokowi dipecat Prabowo dari Menkop
Prabowo reshuffle kabinet, ini daftar 5 menteri dipecat
Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati
Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI
Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dipecat dari DPR RI
Ahmad Sahroni dipecat usai viral respons kritik bubarkan DPR

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 19:42 WIB

KPU bikin aturan rahasiakan data Capres-Cawapres, termasuk ijazah

Rabu, 10 September 2025 - 00:49 WIB

Kisah hidup, harta dan kontoversi Budi Arie, loyalis Jokowi dipecat Prabowo dari Menkop

Senin, 8 September 2025 - 20:13 WIB

Prabowo reshuffle kabinet, ini daftar 5 menteri dipecat

Senin, 1 September 2025 - 15:07 WIB

Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI

Berita Terbaru

Dukungan netizen terhadap kemerdekaan Bangsa Palestina. l Istimewa

Internasional

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:11 WIB