23.7 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Paman Anwar Usman langgar etik lagi, MKMK kembali beri sanksi

sukabumiheadline.com - Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK)...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Beda dengan Duitku, 5 Fakta Xendit Didirikan Wanita Sukabumi Bernilai Rp14,2 Triliun

EkonomiBeda dengan Duitku, 5 Fakta Xendit Didirikan Wanita Sukabumi Bernilai Rp14,2 Triliun

SUKABUMIHEADLINE.com l Xendit berhasil menembus jajaran perusahaan rintisan yang menyandang status unicorn. Untuk informasi, istilah unicorn disematkan kepada startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar. Sedangkan decacorn hanya diperuntukkan bagi perusahaan dengan valuasi di atas US$10 miliar.

Label bergengsi startup teknologi finansial atau fintech payment gateway tersebut diperoleh Xendit setelah berhasil mengumpulkan US$150 juta atau setara Rp2,2 triliun dalam putaran pendanaan seri C, tahun lalu.

Namun, siapa sangka ternyata pendiri Xendit adalah seorang wanita kelahiran Sukabumi 40 tahun silam, Tessa Wijaya. Di Xendit, Tessa menjabat Co-Founder & COO atau Chief Operating Officer.

Meskipun hanya sampai usia 9 tahun ia tinggal di Sukabumi, namun namanya terbilang cukup mengharumkan nama daerah tempatnya dilahirkan. Terbukti, banyak media menyebut Sukabumi dalam judul berita terkait perusahan yang didirikan itu.

Xendit sendiri didirikan sejak 2015, dan dalam lima tahun menjadi perusahaan payment gateway dengan valuasi sekira Rp14,2 triliun.

Sebagai perusahaan payment gateway, warga Sukabumi tentunya selama ini lebih mengenal Duitku. Hal itu karena Xendit terbilang masih asing sebagai perusahaan penyedia sistem pembayaran secara online di telinga warga Sukabumi.

Namun, meskipun Duitku dan Xendit adalah dua perusahaan payment gateway, tapi keduanya memiliki perbedaan yang terletak pada produk yang mereka miliki, metode pembayaran, dan biaya transaksi.

Berikut adalah 5 Fakta Duitku dan Xendit yang didirikan Wanita Sukabumi dirangkum sukabumiheadline.com dari berbagai sumber:

1. Apa Itu Payment Gateway?

Payment gateway atau sistem pembayaran secara online. Menurut Tessa, sebagai startup infrastruktur untuk pembayaran, Xendit menghubungkan pebisnis dengan bank atau Mastercard dan Visa.

Dia mengandaikan Xendit sebagai perusahaan logistik yang berperan memindahkan uang yang semuanya dilakukan di dunia maya atau digital.

Meskipun Duitku dan Xendit bergerak dalam layanan payment gateway, namun ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda.

Perbedaan ini mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih layanan payment gateway yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Beda dalam Produk dan Layanan

Dalam hal produk, Duitku dan Xendit memiliki perbedaan mencolok. Selain payment gateway, Duitku juga menyediakan produk Disbursement, yaitu layanan kirim uang secara bersamaan dengan cepat dan mudah.

Sedangkan Xendit, memiliki pilihan produk yang beragam. Untuk pembayaran, Xendit memiliki lima layanan, antara lain Pembayaran Online (xenpayments), Checkout (xeninvoice), Transfer otomatis (xendisburse), Transfer Massal (xenbatch), dan Kirim Refund (xenpayout).

Selain itu, Xendit memiliki layanan manajemen toko dan operasional bisnis, seperti layanan Jualan Online, Aplikasi Mobile, Payment Link, dan Integrasi, serta Manajemen Risiko (xenshield), Platform Payments (xenplatform), dan Pendanaan (xencapital).

3. Metode Pembayaran

Sedangkan, untuk metode pembayaran Duitku dan Xendit terbilang sama, yaitu payment gateway Duitku dan Xenpayments, serta Disbursement Duitku dan Xendisburse.

Untuk payment gateway Duitku, dapat dilakukan melalui kartu kredit: Visa, MasterCard, JCB, virtual accounts atau transfer bank dari ATM Bersama, Bank Artha Graha, Bank Sampoerna, BCA, BNI, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Maybank, PermataBank.

Kemudian, melalui gerai Indomaret, Alfamart, Pegadaian, Pos Indonesia
E-Wallet: OVO, ShopeePay, LinkAja, dan melalui QRIS dari ShopeePay dan LinkAja, serta cardless credit dari IndoDana.

Sedangkan Xenpayments, dapat dilakukan melalui kartu kredit Visa, MasterCard, American Express, JCB. Kemudian, virtual accounts dari BCA, BRI, BNI, PermataBank, Bank Mandiri.

Lalu dari gerai Alfamart, Alfa Express, Alfamidi, Indomaret, Dan+Dan. Kemudian, melalui E-Wallet dari ShopeePay, Dana, OVO dan LinkAja.

Lalu melalui QRIS dari Dana, OVO, LinkAja, GoPay, BCA, CIMB Niaga dan ShopeePay. Selanjutnya, direct debit dari BRI, serta cardless credits dari Kredivo dan Akulaku.

3. Disbursement

Untuk disbursement Duitku, dapat dilakukan melalui transfer dari 140 lebih bank. Kemudian, virtual account dari BCA, BRI, BNI, Mandiri. Lalu E-Wallet dari GoPay, OVO, Dana, ShopeePay dan LinkAja.

Sedangkan untuk Xendit dengan Xendisburse dapat dilakukan melalui transfer dari 140 lebih bank, virtual account dari BCA, BRI, BNI, Mandiri, PermataBank, CIMB Niaga, Bank BTPN dan NobuBank.

Selain itu, juga dapat dilakukan melalui E-Wallet dari GoPay, OVO, Dana, ShopeePay dan LinkAja.

4. Biaya Transaksi

Untuk Payment Gateway Duitku, dikenakan 2,9% + Rp2.500 setiap transaksi. Jika melalui virtual account atau transfer bank sebesar Rp1.500 untuk Bank Artha Graha dan Sampoerna, Rp4.000 (Mandiri), Rp5.000/transaksi (BCA), dan Rp3.000 transaksi untuk bak lainnya.

Kemudian, jika melalui gerai MDR + Rp1.000 per transaksi (Indomaret), Rp5.000 per transaksi untuk gerai lainnya.

Lalu, jika melalui E-Wallet dikenakan 1,5% per transaksi (ShopeePay), 1,65% – 3% per transaksi (OVO), 1,65% – Rp3.300 per transaksi (LinkAja). Kemudian jika melalui QRIS, sebesar 0,7% per transaksi (ShopeePay), dan 0,77%/transaksi (LinkAja), serta melalui cardless credit sebesar 1% per transaksi.

Sedangkan Xendit, melalui Xenpayments, adalah 2,90% +Rp2.000 per transaksi untuk cardless credit. Lalu melalui virtual account atau transfer bank sebesar Rp4.500 setiap transaksi.

Jika melalui gerai, dikenakan biaya sebesar Rp5.000 per transaksi. Kemudian, melalui E-Wallet sebesar 1,50% per transaksi, dan melalui QRIS sebesar 0,70% per transaksi.

Jika melalui direct debit, dikenakan 1,90% per transaksi. 2,30% per transaksi jika melalui cardless credit dari Kredivo, dan 1,70% per transaksi dari Akulaku.

5. Transfer

Adapun, untuk transfer Duitku, dikenakan Rp5.000 untuk setiap transaksi.

Sedangkan melalui Xendit dengan Xendisburse, Rp5.000 untuk transfer bank setiap transaksi. Virtual account Rp5.000 per transaksi, dan Rp5.000 untuk setiap transaksi ke E-Wallet.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer