Bencana 1.000 Tahun Sekali Cina Diterjang Banjir Besar, Militer Ledakkan Bendungan

- Redaksi

Kamis, 22 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bendungan Waduk Xiaolang di di Luoyang di provinsi Henan. I Istimewa

Bendungan Waduk Xiaolang di di Luoyang di provinsi Henan. I Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com – Militer China akhirnya meledakkan bendungan untuk melepaskan air yang mengancam salah satu provinsi berpenduduk terpadat di negara itu.

Hal tersebut dilakukan sebagai diversifikasi pengalihan arus air banjir besar yang telah menewaskan 33 orang itu.

Dilansir The Guardian, operasi tindakan atas bendungan dilakukan pada Selasa,  20 Juli 2021 malam waktu setempat di Kota Luoyang, saat banjir besar melanda Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan, banjir tak hanya menjebak penduduk di sekolah, apartemen dan kantor, tapi juga sistem kereta bawah tanah.

Baca Juga :  Viral, Seragam Buruh Kasar asal China di PLTU Aceh Model Loreng

Tujuh orang lainnya masih dilaporkan hilang. Korban tewas diperkirakan akan meningkat pada Kamis karena tim penyelamat masih mengevakuasi wilayah yang hancur.

Laman Independent mengatakan, hujan mengubah jalan menjadi sungai yang mengalir deras, menghanyutkan mobil dan membanjiri rumah. Pemadaman listrik mematikan ventilator di sebuah rumah sakit sehingga memaksa staf menggunakan kantong udara yang dipompa dengan tangan untuk membantu pasien bernafas.

Curah hujan selama satu tahun yang mencapai 640 mm turun di wilayah tersebut hanya dalam tiga hari. Media Cina mengatakan, curah hujan belum pernah terjadi sebelumnya dalam “1.000 tahun” terakhir.

Baca Juga :  Viral, Seragam Buruh Kasar asal China di PLTU Aceh Model Loreng

Banyak pihak merasa khawatir mengingat skala kerusakannya, rekonstruksi pascabencana akan sangat menantang bagi salah satu provinsi terpadat di Cina. Zhengzhou sendiri adalah rumah bagi 12 juta orang dan perkiraan awal menyebut 1,2 juta telah terkena dampak langsung oleh banjir.

Banjir terjadi tepat ketika China mendapat tekanan dari utusan iklim Amerika Serikat (AS) John Kerry, yang meminta para pemimpin negara Cina untuk mengintensifkan tindakan mereka untuk mengekang krisis iklim.

“Tanpa pengurangan emisi yang cukup oleh Cina, tujuan global menjaga suhu di bawah 1,5C adalah pada dasarnya tidak mungkin,” kata Kerry.

Berita Terkait

Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka
Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati
Meski negaranya hancur, warga Gaza sumbang 1.000 Dolar AS untuk korban banjir Sumatera
Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim
PM Israel Netanyahu minta diampuni di kasus korupsi yang tengah disidang
Ratusan orang WNA ditangkap, tentara gerebek markas penipuan online
Muslim Wali Kota New York City terpilih ajak boikot Starbucks, No Contract, No Coffee!
Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 01:04 WIB

Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka

Rabu, 10 Desember 2025 - 10:00 WIB

Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:00 WIB

Meski negaranya hancur, warga Gaza sumbang 1.000 Dolar AS untuk korban banjir Sumatera

Rabu, 3 Desember 2025 - 20:24 WIB

Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim

Senin, 1 Desember 2025 - 21:48 WIB

PM Israel Netanyahu minta diampuni di kasus korupsi yang tengah disidang

Berita Terbaru

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli - sukabumiheadline.com

Regulasi

Ini jadwal penetapan UMP Jawa Barat 2026

Rabu, 17 Des 2025 - 20:06 WIB