Curhat Atlet Surfing dari Sukabumi, Pilih Bertani di Masa Pandemi

- Redaksi

Sabtu, 24 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Irwan Maulana, atlet surfing dan tourist guide. I Dok. Pribadi

Irwan Maulana, atlet surfing dan tourist guide. I Dok. Pribadi

SUKABUMIHEADLINE.com – Lebih dari 18 tahun Irwan Maulana menggeluti hobinya olah raga surfing atau berselancar di laut lepas. “Sudah bermain surfing dari umur 18 tahunan,” ujar dia kepada sukabumiheadline.com.

Pria asal Kampung Cibuaya, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berusia 24 tahun tersebut adalah salah seorang peselancar air profesional di Sukabumi.

Diakui dia, pada awalnya menekuni hobi surfing karena tempat tinggalnya tidak jauh dari pantai. Irwan juga mengaku belajar otodidak atau melalui internet.

“Kebetulan rumah dekat dengan pantai jadi sayang aja kalau tidak bisa surfing. Saya belajar otodidak kadang suka liat video di YouTube,” jelasnya.

Tidak sekadar menekuni sebagai hobi, Irwan juga sudah sering mengikuti kompetisi surfing. “Sudah pernah mengikuti kompetisi mulai dari Sukabumi Surfing Competition terus Cimaja Surf Pest Pro Jaco Surf Competitition dan Bupati Surf Competition.”

Lebih jauh, Irwan berkeinginan untuk membuka pelatihan surfing. Sayangnya, sebut dia, rencana tersebut terkendala biaya mengingat surfing terbilang olah raga mahal untuk warga setempat.

Baca Juga :  Refocusing untuk Pandemi, Ruang Gelap APBD Kabupaten Sukabumi

“Keinginan ada, hanya terkendala modal sama tempat. Soalnya kalau buka kepelatihan surfing harus punya modal besar,” terang Irwan.

Selain surfing, Irwan juga sebagai tourist guide di kawasan pantai yang terkenal keindahannya itu, Pangumbahan.

“Selain surfing saya juga guide tamu lokal dan mancanegara, soalnya kan surfing identik dengan orang asing. Untuk kegiatan lain selama masa pandemi, sementara bertani dulu karena sudah dua tahun sejak pandemi tidak ada turis yang datang,” pungkas Irwan.

Berita Terkait

Ii, pria asal Pandeglang akhirnya ditangkap polisi di Kadudampit Sukabumi
DPRD Kabupaten Sukabumi: Hak Asasi Manusia adalah kebutuhan
Kali pertama di era Bupati Sukabumi Asep Japar, ini alasan Hari Juang Siliwangi 2025 ditunda
Peringatan Hari Juang Siliwangi 2025 di Sukabumi ditunda, PP: Penyimpangan sejarah, cacat administrasi
Pesan DPRD Kabupaten Sukabumi pada Hakordia 2025: Satukan Aksi Basmi Korupsi
Setelah bertahun-tahun akhirnya jembatan gantung 80 meter di Sukabumi dibangun TNI
Kisah gadis belia asal Sukabumi ditipu bos RM sup kaki kambing, dipaksa prostitusi online
Hari Aids Sedunia 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Perkuat kolaborasi

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 17:48 WIB

Ii, pria asal Pandeglang akhirnya ditangkap polisi di Kadudampit Sukabumi

Rabu, 10 Desember 2025 - 22:48 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi: Hak Asasi Manusia adalah kebutuhan

Rabu, 10 Desember 2025 - 19:10 WIB

Kali pertama di era Bupati Sukabumi Asep Japar, ini alasan Hari Juang Siliwangi 2025 ditunda

Rabu, 10 Desember 2025 - 16:06 WIB

Peringatan Hari Juang Siliwangi 2025 di Sukabumi ditunda, PP: Penyimpangan sejarah, cacat administrasi

Selasa, 9 Desember 2025 - 21:22 WIB

Pesan DPRD Kabupaten Sukabumi pada Hakordia 2025: Satukan Aksi Basmi Korupsi

Berita Terbaru

Tiga perempuan Sunda di perkebunan teh - sukabumiheadline.com

Kultur

5 fakta dan keunikan suku Sunda

Minggu, 14 Des 2025 - 00:53 WIB

Elang Jawa - Kemenhut RI

Nasional

Wamenhut lepas liar Elang Jawa dilengkapi GPS di Sukabumi

Sabtu, 13 Des 2025 - 19:24 WIB