Dedi Mulyadi: Bupati Sukabumi sulit dihubungi, tapi problemnya banyak sekali

- Redaksi

Rabu, 27 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Sukabumi Asep Japar dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi - Ist

Bupati Sukabumi Asep Japar dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi - Ist

sukabumiheadline.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai Kabupaten Sukabumi masih menjadi daerah dengan multi problematika infrastruktur dan sosial terbanyak di Jawa Barat.

Setelah sebelumnya tragedi meninggalnya Siti Raya, balita berusia 4 tahun warga Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, membuat Dedi Mulyadi murka. Kekinian, pria yang akrab dipanggil KDM itu juga dibikin jengkel dengan video viral pelajar menyeberangi sungai saat berangkat ke sekolah. Baca selengkapnya: Tragedi balita meninggal digerogoti cacing: Bupati Sukabumi disentil, ini sanksi dari KDM

Namun di sisi lain, ia mengaku kesulitan berkomunikasi dengan Bupati Sukabumi, Asep Japar. Dedi menyebut Asep Japar sulit dihubungi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pokoknya Sukabumi ini paling banyak sekali problematikanya, tetapi bupatinya sulit dihubungi,” kata Dedi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/8/2025) kemarin.

Ditambahkannya, salah satu persoalan yang mendesak adalah pembangunan jembatan di Desa Tanjung, Kecamatan Jampang Kulon, Sukabumi.

Baca Juga :  Bupati tanggapi pandangan umum fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi tentang APBD Perubahan 2025

Baca Juga: Sukabumi ditampar kasus balita meninggal digerogoti cacing, bak tikus mati di lumbung padi

Pelajar Sukabumi bertaruh nyawa melintasi Sungai Cikarang
Pelajar Sukabumi bertaruh nyawa melintasi Sungai Cikarang – Ist

Jembatan ini dipersiapkan agar anak-anak sekolah tidak lagi mempertaruhkan keselamatannya dengan menyeberangi sungai. Dedi menyebut kebutuhan anggaran untuk membangun jembatan tersebut sekitar Rp3 miliar.

Oh iya, itu sudah dihitung, itu sudah lama saya hitung. Jadi gini, itu sudah dihitung biayanya, itu biayanya adalah Rp3 miliar untuk bangun jembatan. Saya pengen bangun hari Senin. Tetapi itu harus ada, kan kita ngeluarin dana nih, dana kan harus dana darurat,” ungkap Dedi.

Namun, kata dia, rencana itu terkendala karena anggaran dinas terkait sudah habis untuk pembangunan jembatan di berbagai daerah.

Dedi menilai pembangunan bisa segera terealisasi apabila ada surat pernyataan tanggap darurat dari Bupati Sukabumi, sehingga dana darurat atau Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa dicairkan.

Baca Juga :  Kisah Jaksa Agung RI pertama asal Sukabumi, berselisih dengan Syahrir dan ditawan DI/TII

“Caranya bupatinya harus hari ini juga kirim pernyataan tanggap darurat bencana,” kata Dedi.

Ia menyayangkan komunikasi dengan Bupati Sukabumi yang hingga kini tak berjalan. Pesan singkat yang ia kirim melalui WhatsApp (WA) bahkan belum pernah dibalas.

“Sekarang bupati-nya di WA, checklist terus. Gimana? Jadi kami ingin cepat karena yang lain sudah dibangunkan. Sukabumi ini banyak banget kalau saya bangun,” tuturnya.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi – Kang Dedi Mulyadi

Dedi menambahkan, sebelumnya Pemprov Jawa Barat sudah membangun sejumlah jembatan gantung di Kabupaten Sukabumi, termasuk empat jembatan di satu desa yang rusak parah.

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, puluhan pelajar di Kampung/Desa Tanjung, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk mengenyam pendidikan pun harus bertaruh nyawa terlebih dahulu.

Para pelajar ini pun meminta bantuan kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi atau biasa dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM). Bagaimana tidak, setiap hari mereka harus berangkat dan pulang sekolah menerjang arus sungai yang sewaktu-waktu meluap tanpa diduga. Baca selengkapnya: Pelajar Sukabumi menjerit ke KDM, setiap hari ke sekolah bertaruh nyawa

Berita Terkait

Siapa Kadis PU, Kadisdik dan Kadiskes? 25 pejabat eselon II Pemkab Sukabumi dilantik
21 kecamatan di Sukabumi punya camat baru dilantik, ini daftarnya
Lagi kerja, tukang tersengat listrik di Parungkuda Sukabumi
Tabrakan beruntun di Cibadak Sukabumi
Rumah Sidik di Parungkuda Sukabumi hancur tertimpa pohon durian
Main bola plastik di sungai, dua bocah Sukabumi tenggelam dan hanyut di Cimandiri
Tawuran pelajar SMP di Parungkuda Sukabumi dibubarkan warga
Tawuran pelajar SMP di Surade Sukabumi

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:16 WIB

Siapa Kadis PU, Kadisdik dan Kadiskes? 25 pejabat eselon II Pemkab Sukabumi dilantik

Rabu, 8 Oktober 2025 - 13:16 WIB

21 kecamatan di Sukabumi punya camat baru dilantik, ini daftarnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:59 WIB

Lagi kerja, tukang tersengat listrik di Parungkuda Sukabumi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 13:46 WIB

Tabrakan beruntun di Cibadak Sukabumi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 22:26 WIB

Rumah Sidik di Parungkuda Sukabumi hancur tertimpa pohon durian

Berita Terbaru

Hikmah

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Rabu, 8 Okt 2025 - 02:30 WIB

SDN Suradita Kabupaten Sukabumi - sukabumiheadline.com

Headline

Ribuan ruang kelas SD di Kabupaten Sukabumi rusak

Rabu, 8 Okt 2025 - 01:19 WIB