Dedi Mulyadi kaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu penobatan Prabu Siliwangi

- Redaksi

Minggu, 23 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - sukabumiheadline.com

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mengkaji ulang Hari Jadi Jawa Barat, mengacu tanggal penobatan Prabu Siliwangi saat ditunjuk sebagai Raja Pajajaran.

Hal itu terungkap dalam Musyawarah Majelis Sunda (MMS) menggelar Musyawarah Tahunan ke-II di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Sabtu (22/11/2025).

Dalam forum tersebut, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi tengah membentuk tim pengkaji hari lahir Jawa Barat. Ia mencontohkan Kabupaten Bogor yang menetapkan momentum hari jadi berdasarkan tanggal pelantikan Sri Baduga sebagai raja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nah, kalau Sunda arahnya Siliwangi, harus ke sana,” ujarnya.

Acara ini berlangsung khidmat di salah satu bangunan bersejarah milik masyarakat Jawa Barat, menjadi momentum penting bagi para tokoh yang hadir untuk memikirkan arah besar Sunda ke depan.

Untuk informasi, sejumlah tokoh berpengaruh hadir dalam forum tersebut. Wakil Menteri Dalam Negeri RI Komjen Pol Purn Akhmad Wiyagus terlihat mengikuti jalannya musyawarah. Hadir pula Presidium Pinisepuh MMS Burhanudin Abdullah serta Pinisepuh MMS sekaligus Ketua Perkumpulan Urang Banten Irjen Pol Purn Taufiequrachman Ruki.

Dedi Mulyadi hadir dan memberikan sambutan langsung, dan mengapresiasi gagasan yang disampaikan MMS. Ia menilai berbagai pemikiran tersebut akan memperkaya nilai dan pengetahuan dalam kebudayaan Jawa Barat.

Baca Juga :  Diikuti Sukabumi, West Java Festival 2024 bertajuk "Harmoni Kolaborasi"

Menurutnya, usulan itu menjadi amunisi baru bagi upaya pelestarian dan pengembangan identitas Sunda.

“Seperti soal penataan sungai, pembenahan sungai dari Karawang, Indramayu hingga Bogor dimulai. Masukan ini akan memperkaya khazanah,” jelasnya.

Dedi menilai penataan sungai dan hutan di Jawa Barat sudah menjadi kebutuhan mendesak. Ia menyebut langkah tersebut dapat mengembalikan jati diri masyarakat Sunda yang lekat dengan alam. Ia mendorong dukungan masyarakat agar upaya ini terlaksana.

“Saya menata air agar dapat mengalir kembali, bangunan yang menghalangi bakal dibongkar semua. Memuliakan peradaban air,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pemulihan sungai dan hutan membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan penyewaan bentang alam seperti bantaran sungai atau kawasan hutan.

Sementara itu, Presidium Pinisepuh MMS Dindin S. Maolani menyampaikan pandangannya mengenai persoalan identitas dan kehidupan masyarakat Sunda. Ia menilai masalah-masalah tersebut kini sudah tidak lagi bersifat kecil atau terpisah, tetapi menjadi bagian dari persoalan besar yang saling berkaitan.

Ia merinci tantangan yang melanda kawasan Sunda Raya, mulai dari ketimpangan fiskal pemanfaatan kekayaan alam hingga tata ruang yang terus diekstraksi tetapi belum memberikan manfaat merata bagi rakyat.

Masalah kebudayaan yang makin tersisihkan, situasi pendidikan yang tertinggal, ekonomi yang rentan dan berhadapan dengan kemiskinan, serta kepemimpinan yang sedang tumbuh namun belum solid menjadi perhatian serius.

Baca Juga :  Diikuti Sukabumi, West Java Festival 2024 bertajuk "Harmoni Kolaborasi"

Sebagai bentuk keseriusan, MMS menyerahkan dokumen manifesto kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Momen ini disaksikan para tokoh yang hadir.

Manifesto tersebut merupakan hasil dari Sawala Maya I dan II serta musyawarah lanjutan di Unpad pada 15 November 2025. Dokumen tersebut memuat empat agenda strategis demi menyongsong Indonesia Emas 2045, yaitu: Penguatan jati diri dan pemajuan kebudayaan Sunda.

Agenda ini mencakup revolusi pendidikan karakter Sunda, kebijakan afirmatif terhadap bahasa dan toponimi, serta inisiasi dana abadi kebudayaan Sunda Raya.

Mendorong keadilan pusat-daerah melalui konsep Sunda jeung Sarakan jeung Sunda jang Negara.

Pelaksanaannya meliputi reforma keadilan fiskal nasional, integrasi Sunda Raya melalui konsep kerja sama ala Benelux, pencabutan moratorium pemekaran daerah otonom baru secara selektif, dan peninjauan ulang kebijakan strategis nasional di wilayah Sunda.

Peningkatan kesejahteraan bersama. Termasuk audit menyeluruh proyek strategis nasional di wilayah Sunda, reforma agraria kultural yang memberi ruang ekonomi rakyat, dan pembangunan berdasarkan data presisi serta Indeks Kesejahteraan Sunda Raya.

Penguatan sistem kepemimpinan Sunda. MMS mengusulkan pembentukan Sunda Leadership Institute, konsolidasi fraksi Sunda Raya di DPR, DPD, dan DPRD, penyusunan buku putih perjuangan Sunda, serta dorongan pengakuan MMS sebagai mitra strategis negara dan daerah.

Berita Terkait

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru
Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia
Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet
Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota
Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar
Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur dilayani Kereta Wisata Jaka Lalana mulai 14 Desember
Penampakan sebelum dan sesudah gerbang Gedung Sate senilai Rp3,9 M
Terbitkan SE, Dedi Mulyadi larang guru terapkan hukuman fisik

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 04:15 WIB

TJT: GT Bocimi Seksi 2 titik krusial macet saat Libur Nataru

Rabu, 10 Desember 2025 - 08:00 WIB

Bandara Internasional Jawa Barat bakal dijadikan khusus haji dan umrah Indonesia

Rabu, 10 Desember 2025 - 03:39 WIB

Reaktivasi jalur KA Cipatat-Padalarang segera! Sukabumi-Bandung bebas macet

Rabu, 3 Desember 2025 - 17:21 WIB

Belajar dari Sukabumi, Dedi Mulyadi kirim SE Larangan Tebang Pohon ke bupati dan wali kota

Senin, 1 Desember 2025 - 08:00 WIB

Arkeolog: Gunung Padang dibangun 6.000 SM, ditemukan artefak perunggu dan tembikar

Berita Terbaru

Tiga perempuan Sunda di perkebunan teh - sukabumiheadline.com

Kultur

5 fakta dan keunikan suku Sunda

Minggu, 14 Des 2025 - 00:53 WIB

Elang Jawa - Kemenhut RI

Nasional

Wamenhut lepas liar Elang Jawa dilengkapi GPS di Sukabumi

Sabtu, 13 Des 2025 - 19:24 WIB