Dejavu jembatan rusak, Leni Sumarni guru SD di Sukabumi seberangi Sungai Cikaso saat hamil 8 bulan

- Redaksi

Kamis, 25 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Curhat Leni Sumarni, guru SDN Cibadak Sukabumi setiap hari bertaruh nyawa di jembatan miring - Istimewa

Curhat Leni Sumarni, guru SDN Cibadak Sukabumi setiap hari bertaruh nyawa di jembatan miring - Istimewa

sukabumiheadline.com – Jembatan miring akibat diterjang banjir bandang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tidak hanya dikeluhkan petani dan pedagang yang setiap hari melintasinya. Baca selengkapnya: Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring untuk ke sekolah

Bahkan, para orang tua setiap hari harus was-was karena anak-anak mereka yang masih duduk di bangku SD hingga SMA harus ikut bertaruh nyawa saat melintasi jembatan rusak yang membentang di atas aliran Sungai Cikaso tersebut.

Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah - Budiyanto
Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring Sungai Cikaso untuk ke sekolah – Budiyanto

Diakui oleh guru SDN Cibadak, Desa Neglasari, Leni Sumarni, yang mengaku jantungnya selalu berdebar saat berjalan meniti pijakan seujung jari di sela-sela rangka jembatan miring itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guru berusia 40 tahun itu mengaku teringat ketika ia pertama kali bertugas di SDN Cibadak. Kala itu, ia harus naik sampan, kemudian beralih ke jembatan bambu, lalu jembatan dari material besi yang saat ini kondisinya sudah miring dan nyaris ambruk.

Baca Juga :  Kabar Bahagia untuk Wanita Sukabumi yang Sudah 23 Tahun Mencari Ibu Kandung

“Setiap hari hati perasaan was-was, berdebar juga karena takut jembatan putus lalu kami harus ke sungai nyemplung,” kata guru yang mulai bertugas sejak 2003 itu kepada sukabumiheadline.com, Kamis (25/7/2024).

Baca Juga: Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring untuk ke sekolah

Curhat Leni Sumarni, guru SDN Cibadak Sukabumi setiap hari bertaruh nyawa di jembatan miring
Curhat Leni Sumarni, guru SDN Cibadak Sukabumi setiap hari bertaruh nyawa di jembatan miring – Istimewa

Pernah suatu ketika, kenang Leni, saat badan jembatan tersebut masih terbuat dari bambu, pernah ambruk dan hanyut terbawa banjir. Alhasil, ia daan pelajar harus melintasi sungai dengan berjalan kaki hingga badannya terendam setinggi dada.

“Waktu jembatan terbuat dari kayu dan bambu. Suatu ketika air meluap dan menggerus badan jembatan sampai hanyut,” kenang ibu dua anak itu.

“Saat itu saya sedang hamil 8 bulan, terpaksa menyeberangi sungai dengan jalan kaki, walaupun kedalaman sungai segini (menunjuk dada),” tambah Leni.

Namun selang berapa hari kemudian, lanjut Leni, ada warga yang merasa iba dan membuatkannya sampan.

Baca Juga :  Maaf Guru Honorer di Sukabumi, Cuma 8 Kategori Ini Langsung Diangkat PPPK

“Dulu warga berinisiatif membantu saya untuk menyebrang sungai dengan membuatkan sampan. Katanya, biar saya tidak kebasahan,” keluhnya dengan mata berkaca-kaca.

“Tapi pernah suatu waktu saya mau menyebrang, tapi tidak ada siapapun yang bisa membantu. Padahal, waktu sudah hampir jam delapan pagi. Sementara, air sungai sedang deras dan saya tidak bisa menyebrang. Sedih karena saya membayangkan anak-anak sudah menunggu di kelas” ungkap Leni.

Dejavu jembatan rusak, Leni Sumarni guru SD di Sukabumi seberangi Sungai Cikaso saat hamil 8 bulan
Dejavu jembatan rusak, Leni Sumarni guru SD di Sukabumi seberangi Sungai Cikaso saat hamil 8 bulan – Budiyanto

Diakuinya, tidak ada akses lain yang lebih dekat menuju sekolah, selain melewati jembatan tersebut.

“Yang saya sedih, pengalaman dulu kini terulang lagi. Saya teringat anak-anak, karena bukan hanya PAUD bukan SMA – SMP saja yang melewati jembatan ini, tapi juga anak didik saya yang masih SD,” papar wanita yang juga mengajar di MD Miftahul Fallah, Kampung Pamoyanan itu.

Diberitakan sebelumnya, akses menuju sekolah selain menyeberangi jembatan, relatif sulit untuk dipilih karena selain jalannya rusak, juga membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama. Baca selengkapnya: Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring untuk ke sekolah

Berita Terkait

Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari
Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan
Profil dan kekayaan AKBP Ardian Satrio Utomo, Kapolres Sukabumi Kota baru ganti Rita Suwandi
Mulai hari ini Polres Sukabumi Operasi Lilin Lodaya 2025
DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati 18 Propemperda
Ini 5 kecamatan terluas dan tersempit di Kabupaten Sukabumi, berikut jumlah penduduk
ASN Disperkim Kabupaten Sukabumi dilaporkan balik dugaan selingkuhi istri orang
Tile cs asal Sukabumi curi motor santri di Majalengka

Berita Terkait

Kamis, 25 Desember 2025 - 19:52 WIB

Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari

Rabu, 24 Desember 2025 - 20:28 WIB

Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan

Minggu, 21 Desember 2025 - 03:02 WIB

Profil dan kekayaan AKBP Ardian Satrio Utomo, Kapolres Sukabumi Kota baru ganti Rita Suwandi

Sabtu, 20 Desember 2025 - 17:54 WIB

Mulai hari ini Polres Sukabumi Operasi Lilin Lodaya 2025

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:08 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati 18 Propemperda

Berita Terbaru

Bek Persib, Federico Barba - sukabumiheadline.com

Olahraga

Persib vs PSM Makassar: Barba siap, Teja wanti-wanti

Kamis, 25 Des 2025 - 20:30 WIB