Dibekuk di Parungkuda Sukabumi, pelaku ungkap alasan bunuh transgender di Palabuhanratu

- Redaksi

Minggu, 5 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bunuh warga Palabuhanratu Sukabumi, pemuda ini dibekuk di Parungkuda. - Istimewa

Bunuh warga Palabuhanratu Sukabumi, pemuda ini dibekuk di Parungkuda. - Istimewa

sukabumiheaadline.com – A (20), pelaku pembunuhan terhadap pria transgender di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengungkap detik-detik kejadian hingga korban harus meregang nyawa.

Kepada polisi, A mengaku membunuh Ajo Sutarjo alias Ceuceu yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) karena membela diri.

Lebih jauh, A dan korban sudah saling mengenal saat sama-sama bekerja di sebuah salon di wilayah Banten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, A berangkat dari Banten menuju Palabuhanratu dalam rangka mencari pekerjaan, Jumat (3/5/2024) setelah berkomunikasi dengan Ceuceu. Ia pergi menggunakan kendaraan umum menggunakan uang Rp100 ribu yang ditransfer oleh Ceuceu.

“Setelah kontak, pelaku datang ke sini, karena dia tidak punya uang, minta uang dikirim, ditransfer dana (sama korban) 100 ribu,” kata Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, Sabtu (4/5/2024).

Pelaku tiba di wilayah Palabuhanratu, Jumat sore. Pelaku dan korban pun sempat makan berdua sebelum akhirnya pergi ke rumah majikan Ceuceu.

“Pelaku sore hari datang ke rumah (majikan) korban, dijemput di Terminal Palabuhanratu, pelaku diajak makan, terus sore hari pelaku dibawa ke rumahnya korban,” ujar Ali Jupri.

Baca Juga :  Minibus Terparkir Disambar KA Pangrango di Cicantayan Sukabumi

Kepada polisi, A mengaku nekad membunuh korban karena membela diri karena korban saat itu memaksa untuk melakukan hubungan sesama jenis hingga mengancam menggunakan pisau.

Bahkan, kata A, Ceuceu saat itu sekira pukul 03.00 WIB sudah dalam keadaan tanpa busana memaksa A untuk melakukan hubungan sesama jenis.

“Korban sudah tidak mengenakan baju sama sekali, langsung memeluk pelaku, yang niatnya korban ingin menyodomi pelaku dengan membawa pisau, pelaku ditodong,” ujarnya.

Namun, A menolak dan membela diri hingga menusukan pisau yang dibawa korban ke leher korban sendiri.

“Karena pelaku tidak mau dan tidak pernah melakukan peristiwa tersebut, pelaku menolak, karena menolak, pelaku melawan membalikan, pelaku langsung menusuk bagian leher korban, setelah itu korban masih melakukan perlawanan, sempat terjadi duel, ditusuk lagi hingga korban terjatuh bersimbah darah,” kata Ali Jupri.

Seketika, korban berteriak kesakitan yang memancing kedatangan warga. Sementara, A juga sempat bertegur sapa dengan warga. Kepada warga, pelaku menyebutkan sedang bercanda dengan korban dan korban akan melakukan salat tahajud.

Baca Juga :  Warga Sukabumi, Ternyata Ratu Pantai Selatan Sudah Diulas Dalam AlQuran dan Hadits

“Warga percaya, pelaku masuk ke dalam, pelaku akhirnya melarikan diri lewat tangga, tak lama setelah warga mendatangi korban,” katanya.

Ali mengatakan pelaku saat itu kabur meninggalkan rumah tempat lokasi kejadian. Di lokasi terlihat ada bercak darah pada besi penyangga blower AC yang diduga terbawa dari injakan kaki pelaku saat kabur.

Bahkan, bercak darah juga terlihat di dinding rumah di lokasi pembunuhan. A saat itu kabur berjalan kaki dari perumahan tersebut menuju lampu merah Jalan Siliwangi untuk naik bus menuju Bogor.

“Jadi pelaku itu sempat berjalan kaki dari rumah korban bahkan lewat depan Polres juga, terus ke langgar atau musala, lanjut jalan kaki ke lampu merah ketemu bus MGI, dia naik MGI yang rencananya akan ke Bogor, karena pelaku ini ada saudaranya di Bogor,” kata Ali.

Sekitar tiga jam setelah jasad korban ditemukan , pelaku berhasil ditangkap polisi di wilayah Parungkuda. Baca lengkap: Bunuh warga Palabuhanratu Sukabumi, pemuda ini dibekuk di Parungkuda

“Alhamdulillah kita dapat laporan pukul 4 pagi, pukul 7 pagi pelaku sudah ditangkap. Pelaku lagi duduk di dalam bus, kita hentikan di daerah Parungkuda,” ujar Ali Jupri.

Berita Terkait

Bupati tanggapi pandangan umum fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi tentang APBD Perubahan 2025
Dedi Mulyadi jengkel lihat kondisi Pantai Palabuhanratu Sukabumi
Hingga Juli 2025 belasan PNS dan PPPK Kabupaten Sukabumi gugat cerai, ini biang keroknya
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi tentang APBD Perubahan 2025
Arul asal Gunungguruh Sukabumi ditemukan tewas tergantung, warga Nyalindung geger
Warga Sukabumi kritik pedas Abdi Nagri Nganjang ka Warga Dedi Mulyadi
DPRD Kabupaten Sukabumi gelar Rapat Paripurna Pertanggungjawaban APBD 2024, ini hasilnya
Tak terima diputus cinta, pria culik balita di Bojonggenteng Sukabumi dibawa kabur ke Lamongan

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 01:32 WIB

Bupati tanggapi pandangan umum fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi tentang APBD Perubahan 2025

Selasa, 5 Agustus 2025 - 19:21 WIB

Dedi Mulyadi jengkel lihat kondisi Pantai Palabuhanratu Sukabumi

Selasa, 5 Agustus 2025 - 01:31 WIB

Hingga Juli 2025 belasan PNS dan PPPK Kabupaten Sukabumi gugat cerai, ini biang keroknya

Senin, 4 Agustus 2025 - 18:35 WIB

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi tentang APBD Perubahan 2025

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:28 WIB

Arul asal Gunungguruh Sukabumi ditemukan tewas tergantung, warga Nyalindung geger

Berita Terbaru

Hukum

Kibarkan bendera One Piece bukan tindak pidana

Kamis, 7 Agu 2025 - 19:02 WIB