Diplomatnya Diserang Petugas Imigrasi RI, Nigeria Panggil Pulang Dubes

- Redaksi

Senin, 16 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas imigrasi berdamai dengan Diplomat Nigeria di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. I Dok.Imirgasi Jakarta

Petugas imigrasi berdamai dengan Diplomat Nigeria di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. I Dok.Imirgasi Jakarta

SUKABUMIHEADLINES.com – Duta Besar Nigeria dipanggil pulang ke negaranya sebagai buntut perselisihan yang terjadi antara diplomat Nigeria dan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.

Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyema pada sebuah konferensi pers di Abuja mengaku, sebelum memulangkan sementara, ia sudah meminta penjelasan Dubes Nigeria di Indonesia sebelumnya.

“Ketika kami melihat video itu di media sosial, kami segera menghubungi Duta Besar kami untuk Indonesia, yang memberi kami penjelasan lebih lanjut tentang apa yang terjadi. Dia juga membenarkan bahwa video itu memang video seorang diplomat Nigeria di kantor,” kata Onyema, seperti dilansir The Guardian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ditambahkan Onyema, Pemerintah Federal Nigeria telah memanggil Duta Besar Indonesia. Ini untuk memberi tahu tentang ketidaksenangan Nigeria atas “serangan” yang dilakukan kepada diplomatnya tersebut.

Sikap Menlu Nigeria ini bermula sebuah video viral di jagad dunia maya. Video itu memperlihatkan seorang diplomat Nigeria mendapat perlakuan kekerasan dari petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan.

Dalam video itu, pria Nigeria itu terlihat sedang dipegangi sejumlah orang yang berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Tangan dan kepala pria itu pun dipegangi tiga orang. Hal ini kemudian membuat heboh hubungan RI dengan Nigeria.

Baca Juga :  5 Potret Artis Dunia Terciduk Berkunjung ke Indonesia

Dalam video itu memperlihatkan seorang diplomat Nigeria mendapat perlakuan kekerasan dari petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Tangan dan kepala pria itu pun dipegangi tiga orang. Hal ini kemudian membuat heboh hubungan RI dengan Nigeria.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (10/8/2021), pihak Imigrasi menyebut jika pria Nigeria tersebut melakukan pemukulan lebih dulu terhadap petugas.

Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas imigrasi dikabarkan mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri.

Peristiwa berawal ketika pihak Imigrasi sedang melakukan penyisiran atas laporan WNA yang diduga izin tinggalnya telah habis. Mereka menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan (Jaksel).

Petugas mendatangi lokasi menginap para WNA karena mereka diduga berencana mengadakan pesta di hotel pada Sabtu sore. Namun, mereka dikatakan sudah pindah ke sebuah apartemen di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.

Keributan terjadi ketika petugas menanyakan paspor dan identitas WNA tersebut. Namun, pria tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi.

Baca Juga :  Resmi Akui Kemerdekaan RI, Belanda Harus Kembalikan Uang Sebanyak Ini

Sementara itu, Kemenlu RI turut merespon kejadian ini. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi melalui jalur diplomatik dengan pemerintah Nigeria pasca peristiwa tersebut.

Teuku mengatakan Duta Besar Indonesia di Abuja sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Nigeria Selasa. Sementara Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika serta Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu Indonesia juga telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Designit Ambassador Nigeria di Jakarta pada Rabu.

“Dalam pertemuan 11 Agustus (Rabu), kami membahas hubungan baik antara Indonesia dan Nigeria yang telah terjalin sampai saat ini. Kemlu menyesalkan terjadinya peristiwa 7 Agustus tersebut,” kata Teuku dalam konferensi pers virtual pada Kamis (12/8/2021).

“Insiden tersebut adalah insiden yang berdiri sendiri (isolated incident) dan sama sekali tidak terkait dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjalankan kewajiban sebagai tuan rumah atau house country, sesuai dengan Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik,” tegasnya.

Dia juga mengatakan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) telah melakukan investigasi internal, sebagai tindak lanjut atas terjadinya insiden tersebut.

Hari ini kedua belah pihak dikabarkan sudah melakukan perdamaian.

Berita Terkait

Ekonomi ambruk, kini Israel hadapi puluhan ribu tuntutan ganti rugi bangunan hancur
Kemenangan politikus Muslim, Zohran Mamdani dalam pemilihan Wali Kota New York City
Hasil perang 12 hari vs Iran, ekonomi Israel ambruk
Setelah bertemu Presiden Rusia, Iran tembakkan rudalnya ke Qatar dan Irak
Tampilkan peta pangkalan militer AS, Iran kirim pesan semua dalam jangkauan rudal
Menlu Iran: Membela diri dari serangan biadab adalah hak kami
Presiden AS klaim serang area sekitar situs nuklir Fordow Iran, tapi tak ada bukti
Khusus Yahudi, warga Kristen dan Muslim dilarang masuk bunker Israel

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 00:52 WIB

Kemenangan politikus Muslim, Zohran Mamdani dalam pemilihan Wali Kota New York City

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:00 WIB

Hasil perang 12 hari vs Iran, ekonomi Israel ambruk

Selasa, 24 Juni 2025 - 02:45 WIB

Setelah bertemu Presiden Rusia, Iran tembakkan rudalnya ke Qatar dan Irak

Senin, 23 Juni 2025 - 20:02 WIB

Tampilkan peta pangkalan militer AS, Iran kirim pesan semua dalam jangkauan rudal

Minggu, 22 Juni 2025 - 22:42 WIB

Menlu Iran: Membela diri dari serangan biadab adalah hak kami

Berita Terbaru