sukabumiheadline.com – Direktur Gempa Bumi dan Tsunami (GBT) pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono, S.Si., M.Si., mengungkap 30 kali gempa bumi mengguncang wilayah Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Daryono, gempa berkekuatan M4,0 yang terjadi pada Ahad (21/9/2025) itu menggetarkan wilayah Kabandungan dan sekitarnya hingga Ahad pagi.
“Gempa berkekuatan M4,0 di wilayah Kec. Kabandungan. Kab. Sukabumi yg terjadi pagi dini hari tadi,” kata Daryono, dikutip sukabumiheadline.com, Ahad siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hingga saat ini (Ahad pagi – red) masih terus terjadi, pada pukul 06:27 WIB. Hingga saat ini BMKG sudah mencatat sebanyak 30 kali gempa susulan (aftershocks),” jelasnya.

Adapun menurut BMKG, guncangan pertama terjadi pada Sabtu (20/8/2025) malam pukul 23.47 WIB. Gempa M4,0 terjadi pada kedalaman 7 km (sangat dangkal, sehingga terasa lebih kuat di permukaan.
Lokasi episentrum gempa pada 26 km timur laut Sukabumi, di koordinat 6,75° LS – 106,58° BT. Lokasi paling terdampak berada di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan.
Intensitas guncangan (perkiraan MMI), berada di wilayah sekitar episentrum. Kabandungan, Parungkuda, Cicurug, Bogor Selatan.
Kemudian, MMI IV–V, dirasakan jelas di dalam rumah, barang ringan bisa bergeser, orang banyak berhamburan keluar, dengan area lebih jauh hingga Jakarta dan Bandung.
Gempa ini pusatnya dekat sekali dengan Kecamatan Kabandungan, karena Kabandungan berada di Sukabumi bagian utara–timur, yang masuk ke zona episentrum gempa. Dengan kedalaman hanya 7 km, wajar jika guncangan terasa cukup kuat meski magnitudonya hanya 4,0.