sukabumiheadline.com l Terhitung mulai 5 September 2023 mendatang Ridwan Kamil akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat. Dalam posisi ‘menganggur’ itu ia mengaku berada di persimpangan jalan politik ke depan.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku memiliki empat peluang untuk melanjutkan karier politiknya. Hingga kini, Ridwan Kamil belum menentukan sikap atas langkah politiknya. Sementara itu, empat jalur politik yang bisa dipilih Ridwan Kamil adalah maju kembali di Pilgub Jabar, Pilgub DKI Jakarta, Pilpres 2024, dan mengamini tawaran menjadi menteri.
Ia tak menampik peluang untuk maju kembali di Pilgub Jabar terbuka lebar. Sebab, tak sedikit yang mendukungnya untuk melanjutkan pembangunan di Jabar. Sementara itu, ia juga mengaku kaget dengan terbukanya peluang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau ke DKI itu hanya karena surveinya tidak disangka-sangka bagus. Padahal, tidak ada baliho Ridwan Kamil di Jakarta. Saya tidak jalan-jalan di car free day Sudirman-Thamrin. Tapi survei lumayan. Berarti apa yang di Jabar dikonsumsi oleh orang Jakarta,” kata Ridwan Kamil di Masjid Raya Al Jabar, Sabtu (19/8/2023).
Sementara itu, untuk peluang maju di pilpres kemungkinan besar tak bisa ditentukan dalam waktu dekat. Sebab, menurut orang nomor satu di Jabar itu, dinamika politik saat ini masih begitu cair.
“Yang ketiga nasional dan masih berdinamika. Percaya sama saya, seperti 2019, perjodohan di detik akhir,” katanya.
“Jangan menyimpulkan sekarang, karena ini masih survei perorangan. Bukan survei berpasangan. Masih jauh dari prediksi dan takdirnya. Jadi, ikuti saja. Saya mah mengalir, kalau pintunya terbuka, bismillah,” ucap Ridwan Kamil.
Kemudian, langkah politik yang bisa dipilih Ridwan Kamil adalah mengamini tawaran menjadi menteri pada periode mendatang. Ia mengaku mendapatkan tawaran untuk menjabat sebagai menteri. Namun, Ridwan Kamil tak menjelaskan tawaran itu datang dari koalisi politik mana, dan jabatan yang ditawarkannya.
“Keempat, ada yang nawarin jadi menteri. Siapa pun presidennya katanya. Tapi apapun itu hidup mah satu. Di manapun kita ditempatkan, manusia yang paling mulia adalah manusia yang paling bermanfaat,” kata Ridwan Kamil.