Kabar Terbaru Bandara Sukabumi, Jawa Barat Akan Punya International Airport Baru Rp36 Triliun

- Redaksi

Senin, 28 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi bandara internasional. l Istimewa

Ilustrasi bandara internasional. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Pemerintah berencana membangun bandar udara atau bandara internasional baru di Jawa Barat. Bandara yang digadang gadang sebagai terbesar di Indonesia ini rencananya akan didirikan di lahan kawasan hutan seluas 4.000 hektare, dan sebagian dari rencana dalam pembangunan itu merupakan kawasan hutan produksi.

Bicara soal pembangunan bandara, sempat ramai diberitakan beberapa tahun ke belakang bahwa pemerintah pusat akan membangun bandara di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Lalu, bagaimana nasib rencana pembangunan bandara di Sukabumi? Berikut ulasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bandara Cikembar, Kabupaten Sukabumi 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) pun telah melakukan revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRW) Jawa Barat agar proyek bandara yang sudah direncanakan sejak 2019, itu bisa berjalan, karena hingga kini pembebasan lahannya belum dilakukan.

Berdasarkan dokumen Bappeda Jabar, perencanaan bandara di Sukabumi akan dibangun di wilayah Cikembar, di atas lahan seluas 137 hektare meliputi Desa Cikembar dan Cimanggu, Kecamatan Cikembar.

Adapun, biaya yang dibutuhkan sekira Rp850 miliar, di mana Rp360 miliar di antaranya akan digunakan untuk pembebasan lahan pada tahun ini.

Detail koordinat landasan pacu 6°57’51,913″ Lintang Selatan (LS), dan 106°45’53,708″ Bujur Timur (BT). Sementara, untuk luasan lahan kurang lebih 137,66 hektare. Dari luasan tersebut, 14,76 hektar berada di area PT Perkebunan Nusantara (PTPN), sisanya swasta.

Baca Juga :  Bandara Sukabumi Jadi Fokus Erick Thohir

Jika pembebasan lahan berjalan sesuai rencana, selanjutnya proses Detail Engineering Design atau DED dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL.

Setelah semua tahapan di atas selesai, maka proses pembangunan konstruksi bandara ditarget bisa dimulai pada 2024 yang akan datang.

Bandara Internasional Senilai Rp36 Triliun

Sementara, rencana pemerintah pusat membangun bandara terbesar dengan biaya sebesar Rp36 triliun, sejauh ini baru sebatas wacana. Hal itu karena RTRW Nasional tentang pembangunan bandara Internasional tersebut belum diubah.

Namun demikian, kemungkinan besar bandara ini akan dibangun walaupun belum ada kejelasan terkait kapan akan dibangunnya hingga saat ini.

Dilansir sukabumiheadline.com dari halaman kppip.go.id, pembangunan bandara baru ini rencananya akan dibangun di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Di mana investasi total dalam pembangunan bandara baru Karawang ini senilai Rp36,200 triliun dengan penanggung jawab proyek yaitu Kementerian Perhubungan.

Kementerian Perhubungan, hingga saat ini masih berencana untuk membangun bandara baru tersebut dan sedang menunggu proses revisi RTRWN, guna mengakomodir rencana pembangunan Bandara Karawang.

Dalam halaman tersebut juga dikatakan, jika Pembangunan Bandara Karawang ini masuk ke dalam Rencana Induk Nasional Bandar Udara, dan akan dibangun setelah Bandara Kertajati mulai beroperasi.

Baca Juga :  Mayoritas warga Jakarta tak setuju ibu kota pindah ke IKN, 2 PSN di Sukabumi terbengkalai?

Adapun, Bandara Karawang ini merupakan bandar udara pelengkap bandara Soekarno-Hatta, sekaligus menggantikan proyek Bandar Udara Internasional Ali Sadikin yang dibatalkan pembangunannya.

Berdasarkan halaman perhutani.co.id, penetapan dalam pembangunan bandara baru wilayah Karawang, Jawa Barat ini dianggap lebih cocok untuk dijadikan lokasi pembangunan bandara baru.

Berdasarkan halaman tersebut, total area yang dibutuhkan untuk pembangunan Bandara Karawang sekitar 4.000 hektare dan 77% dari rencana lokasi bandara merupakan hutan produksi.

Rencana pembangunan bandara internasional baru di Kabupaten Karawang Jawa Barat cukup menuai banyak kontroversi dari sejumlah pihak.

Salah satunya termasuk kalangan DPR RI yang sempat menggugat kelayakan pembangunan bandara karena tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kontroversi pembangunan bandara baru ini dipicu oleh status lahan yang akan digunakan. Dilaporkan, jika lahan yang digunakan untuk membangun bandara baru merupakan kawasan hutan dan lahan pertanian.

Seperti diketahui jika wilayah Karawang, Jawa Barat merupakan daerah yang terdapat banyak sekali lahan pertanian berupa padi.

Maka dari itu pihak Kementerian Perhubungan masih mencari alternatif lain dalam mencari lokasi yang tepat untuk lokasi bandara baru.

Pihak Kementerian Perhubungan pun masih mempertimbangkan dalam menempatkan lokasi bandara di pinggir pantai dan mereklamasi pantai jika nantinya lahan sulit didapat untuk pembangunan bandara baru.

Lantas apakah pemerintah akan tetap membangun dua bandara di Karawang dan Sukabumi? Atau cukup satu bandara baru di Sukabumi? Layak ditunggu perkembangan selanjutnya.

Berita Terkait

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi
Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!
Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura
Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi
5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI
Sukabumi ditampar kasus balita meninggal digerogoti cacing, bak tikus mati di lumbung padi
Profil dan karier Brigjen Pol. Ade Ary Syam Indradi asal Sukabumi, resmi sandang bintang satu
Warga Sukabumi lebih banyak habiskan uang untuk rokok dari pada nasi

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 11:49 WIB

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi

Selasa, 9 September 2025 - 19:07 WIB

Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!

Rabu, 3 September 2025 - 13:49 WIB

Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:06 WIB

Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi

Senin, 25 Agustus 2025 - 01:14 WIB

5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI

Berita Terbaru

Dukungan netizen terhadap kemerdekaan Bangsa Palestina. l Istimewa

Internasional

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:11 WIB