Kasihan Warung Kecil di Sukabumi, LPG 3 Kg Tak Lagi Dijual via Pengecer

- Redaksi

Rabu, 11 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tabung gas LPG 3 kilogram. l Fery Heryadi

Tabung gas LPG 3 kilogram. l Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l Rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa ke depan tidak ada lagi pengecer dalam penyaluran LPG 3 kg disesalkan pengecer gas melon di Sukabumi.

Sukarna (65), salah seorang pedagang di Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengaku heran dengan rencana tersebut.

Ia mengkhawatirkan jika rencana tersebut jadi direalisasikan, maka ia dan pengecer lain akan kehilangan salah satu sumber penghasilan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Iya gimana. Padahal, itu salah satu sumber pendapatan kami. Walaupun untung gak besar, tapi pasti pembelinya ada setiap hari karena sekarang elpiji sudah menjadi kebutuhan pokok,” kata dia kepada sukabumiheadline.com, Selasa (10/1/2023) malam.

Menyikapi hal itu, pengusaha tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) angkat bicara mengenai rencana pemerintah yang menyalurkan LPG 3 kg melalui sub penyalur.

Baca Juga :  Ada Warga Ciambar dan Cibadak, Daftar 4 Korban Pohon Tumbang di Sukabumi, 2 Tewas

Hiswana Migas menjelaskan, pada prinsipnya pihaknya menyadari LPG 3 kg merupakan barang subsidi. Oleh karena itu, penyaluran LPG 3 kg mesti tepat sasaran.

Hal itu diungkapkan Ketua Hiswana Migas DPD III Juan Tarigan. Untuk itu pihaknya, kata dia, menyerahkan metode atau cara penyaluran LPG 3 kg kepada pemerintah.

Namun, Hiswana Migas meminta agar adanya kejelasan mengenai pihak yang berhak menyalurkan LPG 3 kg.

“Hanya mungkin nanti tinggal dikategorikan saja, mana yang masuk kategori penyalur, mana sub penyalur, sehingga tidak ada bias lagi antara tadi sub penyalur itu kategorinya seperti apa,” katanya, Selasa (10/1/2023).

Juan menjelaskan, selama ini yang ia pahami penyalur adalah agen. Adapun dalam penyaluran LPG 3 kg ini, dari PT Pertamina (Persero) disalurkan ke agen, dari agen diteruskan pangkalan, lalu dari pangkalan disalurkan ke konsumen akhir (end user) atau pengecer, UMKM, dan lain-lain.

Baca Juga :  Minibus Terparkir Disambar KA Pangrango di Cicantayan Sukabumi

“Apakah yang dimaksud ini penyalur, penyalur itu ada berarti pangkalan. Kemudian sub penyalur apakah warungan, umpamanya apa, perlu klasifikasi yang jelas sehingga nanti tidak salah dalam penerapan,” tegas Juan.

Sementara, untuk kategori pengecer yang selama ini dipahami masyarakat luas adalah warung-warung kecil yang menjual LPG 3 kg.

“Saat ini pengecer itu kan di warungan, kemudian ada yang kaya di zaman dulu ada tukang minyak dorong, minyak tanah dorong. Sekarang ini jadi tukang dorong gas kan gitu, masuk dalam kategori pengecer,” ungkapnya.

Sementara, Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji menyebut, ke depan tidak ada lagi pengecer karena masyarakat langsung membeli LPG 3 kg dari sub penyalur. Hal itu dilakukan agar data konsumen akurat.

“Pencatatannya menggunakan sistem informasi, tidak manual. Nah kalau dari sub penyalur itu bisa tepat sasaran, kita bisa mengatakan sistem itu lebih baik karena sampai langsung ke konsumen,” jelas Tutuka dikutip dari laman Kementerian ESDM.

Berita Terkait

Ini jadwal penetapan UMP Jawa Barat 2026
Pengertian dan 4+3 cara menemukan inspirasi yang sesuai keinginan
Daftar korporasi tertua: Kongō Gumi adalah perusahaan pertama di dunia
Membanding gaji Dedi Mulyadi vs Young Syefura Othman, anggota Parlemen Malaysia dipepet KDM
Mohammed bin Salman tawar Barcelona Rp166,7 triliun
Rute perintis DAMRI Sukabumi dan tujuan Jawa Tengah hingga Sumatera, cek di sini
Satu di Sukabumi! Satgas ESDM, Danantara & Setkab finalisasi kajian 18 proyek hilirisasi
Menteri UMKM sayangkan pedagang lokal lebih pilih jual barang China

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 20:06 WIB

Ini jadwal penetapan UMP Jawa Barat 2026

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:00 WIB

Pengertian dan 4+3 cara menemukan inspirasi yang sesuai keinginan

Rabu, 17 Desember 2025 - 04:02 WIB

Daftar korporasi tertua: Kongō Gumi adalah perusahaan pertama di dunia

Selasa, 16 Desember 2025 - 23:10 WIB

Membanding gaji Dedi Mulyadi vs Young Syefura Othman, anggota Parlemen Malaysia dipepet KDM

Senin, 15 Desember 2025 - 17:13 WIB

Mohammed bin Salman tawar Barcelona Rp166,7 triliun

Berita Terbaru

Mengendarai sepeda motor matic saat hujan deras - sukabumiheadline.com

Sains

Prakiraan cuaca Sukabumi 10 hari ke depan, mamingan kuyup

Kamis, 18 Des 2025 - 19:08 WIB