Ketika Maung Bodas dan Islam di Sukabumi membuat pendekar silat asal Italia kepincut

- Redaksi

Kamis, 30 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika Maung Bodas dan Islam di Sukabumi membuat pendekar silat asal Italia kepincut - Paguron Silat Sang Maung Bodas Kota Sukabumi

Ketika Maung Bodas dan Islam di Sukabumi membuat pendekar silat asal Italia kepincut - Paguron Silat Sang Maung Bodas Kota Sukabumi

sukabumiheadline.com – Legenda keberadaan pasukan harimau putih atau Maung Bodas yang mendampingi Prabu Siliwangi hingga kini masih dipercaya banyak masyarakat Sunda. Baca lengkap: Wagra Syailendra, Maung Bodas pengawal Prabu Siliwangi dirikan kerajaan jin di Sukabumi

Kedekatan Maung Bodas dan identitas Kasundaan, Siliwangi tersebut terus dilestarikan Paguron Silat (PS) Sang Maung Bodas di Ponpes Dzikir Al Fath, Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang menyatakan diri beraliran Sang Maung Bodas.

Berita Terkait: Syi’ar Islam Melalui Budaya hingga ke Maluku, PS Maung Bodas Parakansalak Sukabumi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari laman Paguron Silat Sang Maung Bodas, aliran Paguron Silat ini dikenal memiliki kekhasan tersendiri, di mana aliran bela diri silat ini memadukan nilai-nilai spiritualisme Islam dengan Budaya Sunda.

Baca Juga :  Syi'ar Islam Melalui Budaya hingga ke Maluku, PS Maung Bodas Parakansalak Sukabumi

Aliran Sang Maung Bodas dikenal luas karena memiliki berbagai jurus khas, di antaranya Golok Kala Petok, Maung Kebet, Panca Kinanti, kesenian main Bola Lengeun Seneu (Boles) atau bola tangan api, dan Ngagotong Lisung.

Kekhasan dan keunikan tersebutlah yang menjadikan seorang pendekar bela diri asal Italia, Massimiliano Morandini, kepincut hingga memutuskan datang langsung ke Kota Mochi, tepatnya ke Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Ahad (12/5/2024).

Di negara asalnya, pria yang akrab dipanggil Max Morandini itu dikenal sebagai guru pencak silat Sera.

Kedatangan Max Morandini yang rela terbang dari Benua Biru ke Indonesia itu tak lain untuk melihat, mempelajari dan sekaligus melakukan riset terkait perbedaannya dengan aliran silat lainnya yang berkembang di Tanah Air.

Baca Juga :  5 Pelajar Parungkuda Sukabumi Raih Medali Kejuaraan Pencak Silat se-Jawa Barat

Berita Terkait: Kerap Dikaitkan dengan Prabu Siliwangi, 5 Fakta Harimau Sunda Nyata Ada dan Nyaris Punah

Max mengaku tengah menulis buku tentang bela diri silat, serta berencana memasukkan aliran Sang Maung Bodas ke dalam buku ke 5 yang sedang ditulisnya.

“Sangat menarik karena saya melihat sangat banyak gaya dan aliran (pencak silat) selama 20 tahun di Indonesia. Saya melihat akar Islam yang kuat dan saya menyukainya,” kata Max.

Max menilai, aliran Sang Maung Bodas mengombinasikan spiritualisme dalam Islam dengan Budaya Sunda menjadikannya memiliki keunikan tersendiri.

“Akar yang kuat dalam budaya Sunda digabungkan menjadi perpaduan yang sangat baik untuk mengembangkan dan menumbuhkan masyarakat,” ungkap Max.

“Saya melihat hal ini merupakan cara baik untuk menumbuhkan orang-orang yang kuat, menyeimbangkan dalam hal spiritual. Pastinya bertemu generasi baru di sini dan saya sangat suka di sini,” pungkas pria yang sudah 20 tahun mempelajari ilmu bela diri silat itu.

Berita Terkait

Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka
Tren baju Gen Z 2026: Personalisasi DIY dan genderless uniforms si paling sadar lingkungan
Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun
7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya
8 inspirasi model gamis outer batik kekinian untuk Hijabers Sukabumi
8 khasiat daun salam untuk jantung, gula darah hingga cegah batu ginjal dan cara konsumsi
Pilih KA Jaka Lalana, trik liburan Tahun Baru ke Sukabumi bebas macet versi Dirlantas Polri
5 penyakit paling mematikan di dunia versi WHO: Tak ada Aids, posisi 2 banyak diderita warga Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:21 WIB

Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka

Kamis, 4 Desember 2025 - 02:05 WIB

Tren baju Gen Z 2026: Personalisasi DIY dan genderless uniforms si paling sadar lingkungan

Selasa, 2 Desember 2025 - 22:52 WIB

Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:00 WIB

7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya

Selasa, 2 Desember 2025 - 00:53 WIB

8 inspirasi model gamis outer batik kekinian untuk Hijabers Sukabumi

Berita Terbaru

Kemenkum Jawa Barat bahas perlindungan merek di Sukabumi - Ist

Regulasi

Kemenkum Jawa Barat bahas perlindungan merek di Sukabumi

Kamis, 4 Des 2025 - 21:55 WIB

Ilustrasi mantan pacar - sukabumiheadline.com

Konten

Heboh 4 Desember Hari Mantan Sedunia, benarkah?

Kamis, 4 Des 2025 - 19:35 WIB