Kisah Geri, pelajar Sukabumi dianiaya warga tanpa alasan, keluarga tuntut keadilan

- Redaksi

Senin, 11 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah Geri Selamat, pelajar Sukabumi dianiaya warga tanpa alasan, keluarga tuntut keadilan - Ist

Kisah Geri Selamat, pelajar Sukabumi dianiaya warga tanpa alasan, keluarga tuntut keadilan - Ist

sukabumiheadline.com – Muhammad Geri Selamat, seorang pelajar Kelas XI SMA Negeri Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban amuk massa yang salah sasaran pada Jumat (8/8/2025) lalu.

Remaja warga Kampung Tipar RT 003/004, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, itu tidak hanya dipukuli hingga babak belur oleh sejumlah warga yang menuduhnya sebagai maling motor, dia pun mengaku saat itu tangannya di ikat dan disiram air got.

Sebelum peristiwa nahas itu menimpa dirinya, pada Jumat dini hari sekira pukul 03.00 WIB, Geri mengantarkan ayahnya ke Terminal Pajagan. Namun saat hendak pulang ke rumah, sang ayah mengatakan jika dompet berisi KTP ketinggalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ayah minta tolong agar dompet yang ketinggalan diambil. Saya pulang lagi untuk mengambil dompet,” ujar Geri, Senin (11/8/2025).

Saat dalam perjalanan, Geri mengaku berpapasan dengan dua orang yang sedang jalan kaki dan satu lagi menggunakan mobil. Bahkan, mobil itu seperti hendak memepet dirinya.

“Saat diperjalanan pulang, tiba-tiba ada dua orang. Satu orang bawa mobil, yang satu lagi jalan kaki. Saat saya lewat si mobil itu seperti mau menyerempet. Saya langsung tancap gas, tiba-tiba yang jalan kaki itu bilang tewak (tangkap) ke arah saya. Namun tiba-tiba di depan saya ada dua orang lagi yang sudah menunggu, satu orang enggak bawa apa-apa satu lagi bawa gantar bambu,” terangnya.

Baca Juga :  Ingat Warga Sukabumi, Polisi Bakal Terapkan Tilang Poin, Cek Skemanya

Geri pun menghentikan laju kendaraanya. Selanjutnya, tiba tiba ia dituduh sebagai pelaku pencurian. Karena takut, Geri berusaha menjelaskan, namun warga tetap tidak mempercayainya.

“Setelah itu saya berhenti, setelah berhenti ditanya ‘maneh bangsat lain (kamu maling bukan)?’, ‘bukan’, kata saya,” jelas Geri.

“Saya sudah jelaskan saya mau antar dompet dan KTP, tapi mereka tidak mendengar, tahu-tahu motor diseret, langsung jatuh diseret sambil dipukulin. Sudah dipukul ditanya, ‘kalau kamu babaturan lin jeung nu nyolong (kamu temanan sama maling)’, kata mereka, saya sudah membantah, saya bilang, ‘tidak kenal’,” terangnya.

“Lalu saya dipukul lagi, dipukul berkali kali tidak terhitung, setelah itu ditanya lagi, ‘maneh anak saha (Kamu anak siapa)’, saya jawab sebut nama bapak,” ungkap dia.

“Mereka bilang mau anak siapa, mau anak jendral enggak perduli, pokokna sia dipodaran (pokoknya kamu dibunuh),” papar Geri.

“Saya kaget, saya didudut (diseret) ke dekat bensin. Saya bilang lagi, saya sempat menjelaskan lagi, ‘pak saya mau antar dompet soalnya ayah saya mau kerja ke pulau’, enggak ada yang percaya, saya langsung dipukul lagi,” tuturnya.

Baca Juga :  Wanita Bawa Anak Curi HP di Toko Busana Cibadak Sukabumi

Karena tersudut, Geri coba memperlihatkan KTP, namun warga tetap tidak perduli dan terus memukul sambil mengintrogasinya.

“Saya mau ambil dompet saya dipukul lagi, mereka bilang lagi, kalau kamu enggak mengaku kamu dipaehan di harepen bapak maneh (Kalau tidak ngaku kamu akan di bunuh di depan bapak kamu), saya panik saya diikat sambil dipukul,” jelas Geri.

Karena tak merasa apa yang di tuduhkan warga tersebut, Geri pun tidak mengakui, namun dengan kondisi tangan terikat, Geri terus di introgasi bahkan pakaian yang digunakan sampai disobek.

“Saya enggak mengaku kan saya enggak salah. Saya ditarik beberapa orang sampai jaket saya robek. Selain itu saya juga disiram menggunakan air got, sudah mah luka disiram pakai air got itu otomatis luka saya perih. Sudah disiram saya juga dipukulin,” pungkas Geri.

Upaya hukum oleh keluarga

Sementara itu, pihak keluarga Geri yang diwakili Mochamad Irfanudin berharap kasus ini segera ditangani pihak berwajib.

“Harapan saya, ingin keadilan untuk korban, melalui upaya kami menempuh jalur hukum, agar para pelaku segera diadili,” kata pria yang akrab dipanggil Ipang itu kepada sukabumiheadline.com, Senin (11/8/2025).

Ipang bersama kuasa hukum pun berencana kembali mempertanyakan progres laporan pihak korban ke Polres Sukabumi.

“Rencana malam ini kami mau merapat ke Mapolres Sukabumi bareng kuasa hukum, untuk menanyakan progress LP,” pungkasnya.

Berita Terkait

Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari
Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan
Profil dan kekayaan AKBP Ardian Satrio Utomo, Kapolres Sukabumi Kota baru ganti Rita Suwandi
Mulai hari ini Polres Sukabumi Operasi Lilin Lodaya 2025
DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati 18 Propemperda
Ini 5 kecamatan terluas dan tersempit di Kabupaten Sukabumi, berikut jumlah penduduk
ASN Disperkim Kabupaten Sukabumi dilaporkan balik dugaan selingkuhi istri orang
Tile cs asal Sukabumi curi motor santri di Majalengka

Berita Terkait

Kamis, 25 Desember 2025 - 19:52 WIB

Proyek Jaling di Ciambar Sukabumi, belum dipakai aspal bisa dikelupas jari

Rabu, 24 Desember 2025 - 20:28 WIB

Segini jumlah PNS Pemkab Sukabumi berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan

Minggu, 21 Desember 2025 - 03:02 WIB

Profil dan kekayaan AKBP Ardian Satrio Utomo, Kapolres Sukabumi Kota baru ganti Rita Suwandi

Sabtu, 20 Desember 2025 - 17:54 WIB

Mulai hari ini Polres Sukabumi Operasi Lilin Lodaya 2025

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:08 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati 18 Propemperda

Berita Terbaru

Suasana Natal di Gaza - Ist

Internasional

Suasana Natal di Gaza yang penuh keprihatinan

Jumat, 26 Des 2025 - 03:00 WIB