Kontroversi dan profil Kumaila Hakimah, alumni madrasah di Sukabumi sebut AlQuran kadaluwarsa

- Redaksi

Selasa, 21 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kumaila Hakimah - Instagram

Kumaila Hakimah - Instagram

sukabumiheadline.com – Sosok wanita konten kreator, Kumaila Hakimah, belakangan mencuat dan menjadi perbincangan publik Tanah Air. Meskipun seorang Muslimah, Kumaila dituding banyak kalangan mengajarkan penyimpangan dalam beragama di dalam konten-kontennya.

Namanya kemudian kian dikenal setelah mendapatkan tantangan hafalan AlQuran dari mualaf asal Jawa Timur, Hanny Kristianto. Hanny diduga baper dengan konten-konten yang dibuat Kumaila yang dinilai mualaf itu berbeda dengan keyakinannya. Mualaf itu lalu menantang kemampuan Kumaila.

“Kalau mbaknya beneran hafal Quran saya kasih rumah saya deh.. paling juga cuma berapa surat, ” tulis akun @hannykristianto_id.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya itu, Hanny juga menyindir Kumaila dengan hadits yang menganjurkan umat Islam untuk mengamalkan AlQuran dalam kehidupan sehari-hari.

Komentar mualaf itu langsung di-notice Kumaila. Ia mem-posting ulang komentar itu sambil menyertakan ijazah resmi tertulis nama Kumaila dan deskripsi yang menyatakan kalau dirinya lulus ujian Tahfizh AlQuran program 30 juz.

Di ijazah itu juga tertulis status kelulusan Kumaila dari Fakultas Ushuluddin, Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir.

“Alhamdulillah tahun baru rumah baruuu. Pernyataan merupakan akad ya. Terima kasih banyak atas kemurahan hatinyaa @hannykristianto_id,” tulis Kumaila di caption.

Kumaila juga bagiin momen tes hafalannya dengan seorang followenya, @ibnulfadani. “Abang @hannykristianto_id kalau mau ngetes langsung juga boleh banget ya,” tulisnya.

Kumaila mengaku jarang mempublikasikan momen hafalannya karena nggak mau mencari validasi dari netizen.

“Bedanya, sekarang seseorang berhutang rumah padaku, kalau begitu kan aku jadi punya tujuan untuk menyiarkan ini,” tulisnya dengan emot ketawa.

Dikasih bukti-bukti, Hanny pun mengakui kekalahannya. Dia mengumumkan rencana menyerahkan Rumah Quran di Bandung kepada Kumaila melalui proses notaris pada Januari ini.

Meski begitu, Hanny tetap menyuarakan ketidaksetujuannya dengan beberapa pernyataan Kumaila yang dianggap kontroversial. Di antaranya, “menghafal AlQuran nggak penting dan hanya jadi bahan marketing”. Juga pernyataan “AlQuran sudah kadaluwarsa, nggak berjilbab nggak masalah, dan tidak masuk neraka,” juga pernyataan Kumaila lainnya.

Melihat konten-kontennya di kanal YouTube yang banyak itu. Mayoritas umat Muslim pasti akan terkaget-kaget, “tidak berjilbab tidak masuk neraka, soal daging babi, soal masturbasi wanita, dan banyak lagi.

Menurutnya, mengharamkan daging babi seharusnya tidak relevan di negeri seperti di Tiongkok. Kumaila pun bercerita mengenai asbabun nuzul-nya. Yakni latar belakang mengapa Islam mengharamkan daging babi.

Menurut Kumaila, babi juga diharamkan oleh agama sebelum Islam. Khususnya agama yang lahir di Timur Tengah seperti Yahudi dan Kristen.

Babi itu, kata Kumala, binatang yang sangat rakus akan air. Ia penyedot air terbanyak. Padahal di tempat lahirnya agama itu sangat sulit mendapat air. Babi membuat binatang lain sengsara. Maka babi dilarang dipelihara. Saking kerasnya larangan itu sampai difatwakan sebagai daging yang haram.

Kumaila heran mengapa haramnya daging babi sampai diilmiah-ilmiahkan: mengandung cacing pita dan kandangnya kotor. Padahal ada binatang yang mengandung penyakit lebih berat dari cacing pita tidak diharamkan. Pun binatang yang lebih kotor dari babi.

Demikian juga soal tidak pakai jilbab. Menurut Kumaila jilbab tidak ada hubungannya dengan neraka. Tidak satu pun ayat AlQuran, kata Kumaila, yang menghubungkan jilbab dengan neraka.

Dan banyak lagi konten lainnya.

Kumaila Hakimah
Kumaila Hakimah – Instagram

Habiskan masa remaja di Sukabumi

Kumaila Hakimah lahir dari keluarga yang religius. Sejak kecil ia sudah dikenalkan dengan bacaan AlQuran oleh ayahnya yang juga seorang intelektual Muslim, Prof Dr Achmad Mubarok. Kumaila sendiri mengaku sudah hafal AlQuran sejak masih umur 12 tahun.

Kumaila enam bersaudara, dia sendiri yang wanita. Sang ayah alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Mulai S-1 sampai S-3. Mubarok sendiri merupakan guru besar pertama untuk Ilmu Psikologi Islam. Ia pernah menjadi dekan fakultas dakwah di almaternya itu.

Informasi dihimpun sukabumiheadline.com, Kumaila menghabiskan masa remaja di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sejak SD hingga SMA, Kumaila menuntut ilmu di Pondok Pesantren As-Syafi’iyah di Jl. Pasekon KM.10, Desa Sukamaju, Kecamatan Sukalarang. Karenanya, tak heran jika sejak remaja ia selalu berhijab.

Namun, ia tidak lagi berjilbab sejak 2019, saat itu usianya 27 tahun, atau satu tahun sebelum bercerai dengan Abdulrohman bin H. Suwandi Abay, di Pengadilan Agama (PA) Bekasi, pada 6 April 2020.

Ketika tamat SMP Kumaila sempat tidak mau langsung masuk SMA. Kumaila menghabiskan waktu satu tahun mengaji informal di Massaratul Muhtadin, di Banten. Lalu pindah ngaji ke Nihayatul Amal di Karawang. Lalu balik ke Sukabumi untuk menamatkan SMA di As-Syafi’iyah.

Kumaila dikenal cerdas sejak sekolah. Dia sering ikut Olimpiade Sains dan Matematika, dan sering juara. Dia juga pernah menjadi guru ngaji. Juga guru Bahasa Arab.

Kumaila kemudian konsentrasi sebagai content creator serta menjadi mentor untuk pelajaran logika dan penalaran umum di sebuah perusahaan bimbingan belajar online.

Penguasaan ilmu agama Kumaila lebih dalam lagi di perguruan tinggi. Kumaila memilih kuliah di Institut Ilmu AlQuran, Jakarta, Jurusan Tafsir AlQuran.

Saat kuliah itulah sikap kritis Kumaila atas ajaran agama mulai mendapatkan tempat. Waktu remaja ia menyimpan begitu banyak pertanyaan. Dia tidak berani mengemukakan. Takut dimarahi. Di kuliahlah semua tanda tanya itu dia carikan jawabnya.

Diruturkan oleh jurnalis senior, Dahlan Iskan, intelektual Islam yang juga Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), juga mantan Rektor UIN Jakarta, Prof Dr Komaruddin Hidayat menyebut Kumaila telah melakukan “pemberontakan”.

“Dia melakukan sebuah pemberontakan dengan penampilan wajah yang cantik, ramah dan pintar. Agama bagi Kumaila telah menyatu dengan budaya. Baru sebatas pemberontak? Belum pemikir Islam?” ujar Prof Komaruddin.

“Potential jadi pemikir dengan modal pengetahuan yang dia miliki. Perlu lebih banyak interaksi dengan arus pikiran zaman agar kian matang dan paradigmatik. Sayang kalau sekadar masuk dalam jajaran penceramah selebriti. Dia punya modal jadi pemikir trend setter,” tambah Komaruddin.

 

Berita Terkait

Fatimah Al-Fihri, pendiri universitas tertua di dunia dan pengaruhnya di bidang pendidikan
Alasan Ruben Onsu mualaf, Shalat Ied bareng Igun dan bangun mushala di Sukabumi
Muslim Sukabumi mau puasa Syawal? Ini tanggal, fadhilah dan panduan lengkapnya
Mengenang Gatot Taroenamihardja, Jaksa Agung RI pertama tokoh antikorupsi dari Sukabumi
Hasil rukyatul hilal di Sukabumi, 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin 31 Maret 2025
Mengenang kiprah Wisjnu Mouradhy, jurnalis dan tokoh film nasional asal Sukabumi era 1940
Masih binggung? Jangan abaikan aturan qadha dan fidyah bagi yang batal puasa Ramadhan ini
Ramadhan di Masjid Baitul Kurnia Banten, didedikasikan untuk miliarder asal Sukabumi, Wu Lai Tjang

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 20:44 WIB

Fatimah Al-Fihri, pendiri universitas tertua di dunia dan pengaruhnya di bidang pendidikan

Senin, 31 Maret 2025 - 21:56 WIB

Alasan Ruben Onsu mualaf, Shalat Ied bareng Igun dan bangun mushala di Sukabumi

Senin, 31 Maret 2025 - 10:00 WIB

Muslim Sukabumi mau puasa Syawal? Ini tanggal, fadhilah dan panduan lengkapnya

Minggu, 30 Maret 2025 - 00:01 WIB

Mengenang Gatot Taroenamihardja, Jaksa Agung RI pertama tokoh antikorupsi dari Sukabumi

Minggu, 30 Maret 2025 - 00:00 WIB

Hasil rukyatul hilal di Sukabumi, 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin 31 Maret 2025

Berita Terbaru