Krisis Air di Sukabumi, Peran Desa dan Keseriusan Perumda TJM yang Dipertanyakan

- Redaksi

Kamis, 5 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Krisis air bersih di Kabupaten Sukabumi. l Herpiyana

Krisis air bersih di Kabupaten Sukabumi. l Herpiyana

sukabumiheadline.com – Untuk sekadar mengingatkan, pada setiap 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pesannya tentu saja untuk mengingatkan pentingnya awareness terhadap lingkungan hidup.

Sementara itu, sebuah riset menyebut bahwa hanya 1% air di planet bumi bisa dikonsumsi manusia. Sisanya, 97% air laut dan 2% lainnya air yang membeku di Benua Arctic.

Rekomendasi Redaksi: 3 Hari Air Tak Mengalir di Parungkuda Sukabumi, Dewek: Dirut TJM Harus Bertanggungjawab

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam tiga hari terakhir, pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumda AM TJM) Kabupaten Sukabumi mengeluhkan matinya pasokan air di Kecamatan Parungkuda. Selengkapnya baca: Air Perumda AM 3 Hari Mati, Warga Parungkuda Sukabumi Rela Panas-panasan dan Air Perumda AM TJM 3 Hari Mati, Warga Gang Metro Sukabumi Antri Bantuan

Kondisi tersebut harus menjadi evaluasi bersama pemerintah daerah karena memperparah keterpurukan pelaku UMKM akibat ketiadaan air yang menopang kebutuhan usaha, setelah UMKM mendapat pukulan telak akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Selengkapnya baca: UMKM Parungkuda Sukabumi Jatuh Ditimpa Tangga, Dibantai PPKM dan Air Perumda AM TJM Mati

Demikian dikatakan mantan Sekretaris Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Barat Dewek Sapta Anugrah melalui pesan WhatsApp pada Rabu kemarin.

Baca Juga :  5 Fakta Ciemas, Kecamatan Terluas di Kabupaten Sukabumi

Dewek juga menyebut adanya indikasi program air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Parungkuda tidak benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat setempat.

“Harus jadi bahan evaluasi bersama dan menyeluruh karena ini menandakan program MBR di Parungkuda tidak benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat. Bila perlu komisi terkait di DPRD memanggil pihak Perumda AM TJM,” kata Dewek.

Kerenanya, tambah dia, Dirut Perumda AM TJM, M Kamaludin Zen, harus bertanggungjawab. Matinya pasokan air selama tiga hari menandakan tidak berjalannya sistem maintenance berkala, sehingga menimbulkan kerusakan jaringan distribusi air serta kerugian bagi pelanggan.

“Dirut Perumda AM TJM, M Kamaludin Zen, harus bertanggungjawab terhadap problem ini,” tandasnya.

Krisis Air Bersih di Kawasan Sumber Air

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, tujuh kecamatan di Kabupaten Sukabumi mengalami krisis air. Sebanyak enam kecamatan di wilayah selatan dan tengah, yakni Cidadap, Gegerbitung, Tegalbuleud, Waluran, Cikembar, dan Gunungguruh.

Sedangkan satu kecamatan lainnya berada di utara Sukabumi. Ironisnya, malah di wilayah yang dikenal sebagai kawasan industri berbasis air, yaitu Cicurug, demikian dikutip dari sukabumixyz.com.

Ketua Komunitas Kaki Daun Saepul Rohman angkat bicara ihwal matinya pasokan air Perumda AM TJM tersebut. Menurutnya, masyarakat Sukabumi hari ini sudah ketergantungan terhadap korporasi.

Baca Juga :  Kecewa, Marah hingga Melecehkan, 5 Status Warganet Sukabumi Terkait Geng Motor

Hal tersebut, kata dia, membuat keberadaan sumur di rumah warga menjadi barang langka. Di sisi lain, keberadaan sungai sudah dipenuhi sampah dan limbah, mata air dikuasai korporasi, hingga telaga berubah menjadi kawasan perumahan.

Saepul juga mempertanyakan keseriusan Perumda AM TJM dalam meningkatkan kualitas layanan dan sistem manajerial di semua unit pelayanannya, maintenance jaringan pipa distribusi, hingga keseriusan dalam upaya pelestarian sumber-sumber mata air.

“Kalau Perumda AM TJM tidak mampu mengurus kepentingan hajat hidup vital orang banyak, maka usaha penyediaan air bersih lebih baik diserahkan ke desa masing-masing melalui PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat-red),“ saran Saepul.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Perumda AM TJM Cabang Parungkuda-Ciambar Agus Haryanto menyebut adanya gangguan kebocoran pipa transmisi diameter 250 mm di Pasirdoton, Kecamatan Cidahu. Selengkapnya baca: Sering Mati, Pelanggan di Parungkuda Sukabumi Keluhkan Layanan Perumda AM TJM

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan pada Kamis (5/8/2021) pukul 03.10 WIB, sudah memasuki hari keempat terhentinya pasokan air Perumda AM TJM di Kecamatan Parungkuda.

Berita Terkait

Menghitung persentase warga miskin Kota Sukabumi 5 tahun terakhir
Mengingat 5 jenis bencana alam kerap terjadi dan potensi terjadi di Sukabumi
Kereta wisata KA Jaka Lalana mulai 14 Desember, Kabupaten Sukabumi tidak siap
Waspada hujan di atas normal, bencana Tanah Bergerak di Sukabumi menurut pakar geologi ITS
Termasuk untuk Jalan Tol Sukabumi-Padalarang, Kemen PU siapkan Rp134 triliun
4 masalah lingkungan di Sukabumi yang tidak pernah selesai
Stereotip gender warga Jakarta terhadap wanita Sukabumi: Cantik, religius, tapi…
Adu banyak penduduk miskin kota dan kabupaten di Jawa Barat, Sukabumi berapa?

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 00:19 WIB

Menghitung persentase warga miskin Kota Sukabumi 5 tahun terakhir

Senin, 8 Desember 2025 - 00:16 WIB

Mengingat 5 jenis bencana alam kerap terjadi dan potensi terjadi di Sukabumi

Jumat, 5 Desember 2025 - 16:59 WIB

Kereta wisata KA Jaka Lalana mulai 14 Desember, Kabupaten Sukabumi tidak siap

Jumat, 5 Desember 2025 - 03:28 WIB

Waspada hujan di atas normal, bencana Tanah Bergerak di Sukabumi menurut pakar geologi ITS

Kamis, 4 Desember 2025 - 04:30 WIB

Termasuk untuk Jalan Tol Sukabumi-Padalarang, Kemen PU siapkan Rp134 triliun

Berita Terbaru

Tiga perempuan Sunda di perkebunan teh - sukabumiheadline.com

Kultur

5 fakta dan keunikan suku Sunda

Minggu, 14 Des 2025 - 00:53 WIB

Elang Jawa - Kemenhut RI

Nasional

Wamenhut lepas liar Elang Jawa dilengkapi GPS di Sukabumi

Sabtu, 13 Des 2025 - 19:24 WIB