Kronologi Israel Akui Negara Palestina

- Redaksi

Jumat, 30 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bendera Palestina. l Istimewa

Bendera Palestina. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Israel disebut mengakui negara Palestina. Bagaimana kronologinya?

Ini seiring dijadikannya “solusi dua negara” untuk perdamaian wilayah tersebut. Hal itu pertama kali terungkap dari mulut Perdana Menteri Israel Yair Lapid.

Ia mengutarakannya saat berpidato di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 22 September. Diberitakan Xinhua, Kamis (29/9/2022), ia menekankan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik tak berujung Israel dan Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebagian besar orang Israel mendukung visi solusi dua negara,” katanya kala itu.

Pernyataan Lapid tersebut, adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun seorang pemimpin Israel secara terbuka menyatakan dukungan untuk solusi itu. Langkah tersebut memungkinkan munculnya sebuah negara Palestina merdeka dengan negara Israel sebagai tetangganya.

Sementara, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam kesempatan yang sama menyambut positif Lapid. Ia meminta keduanya duduk di meja perundingan.

“Ujian nyata dari keseriusan dan kredibilitas posisi ini adalah pemerintah Israel duduk di meja perundingan segera untuk menerapkan solusi dua negara,” katanya.

Namun sikap ini ternyata mendapat tanggapan sinis pengamat Palestina. Sebagian besar analis politik Palestina mengatakan bahwa mereka tidak yakin dengan pidato Lapid.

Baca Juga :  Kim Jong Un Bantu Hamas, Peluncur Roket Korut Digunakan Hajar Israel

Para pengamat meyakini hal Itu hanyalah aksi politik untuk memikat pemilih Israel-Arab dalam pemilihan umum. Rencananya pemilu dijadwalkan pada 1 November.

“Tidak serius dan tidak menawarkan apa-apa,” kata seorang profesor ilmu politik di Universitas Al-Quds, Ahmad Rafiq Awwad.

“Lapid membutuhkan suara dari Israel-Arab dan dukungan dari partai-partai kiri untuk menang dalam pemilihan berikutnya, sehingga pemimpin Israel mengambil PBB sebagai kesempatan untuk mempromosikan kampanyenya,” tambahnya.

Pemilihan November sendiri kemungkinan akan menjadi duel antara Lapid dan Benjamin Netanyahu, yang rempat menjadi PM 1996 hingga 1999 dan 2009 hingga 2021.

Netanyahu sendiri mengomentari pernyataan Lapid dengan amarah. Di mana, dalam pesan video berapi-api, ia mengatakan bahwa PM saat ini “menempatkan orang-orang Palestina kembali ke pusat panggung internasional dan mengirim Israel kembali ke lubang”.

Padahal, jika ditarik ke belakang, Netanyahu juga pernah menyerukan solusi dua negara di PBB pada tahun 2016. Tetapi dia tak pernah merealisasikan itu.

Komentar apatis juga dikatakan pengamat Palestina lain. Abdulmajid Sweilem, seorang analis politik yang berbasis di Ramallah, mengatakan Israel tak pernah percaya solusi dua negara.

Baca Juga :  Model Amerika Serikat Ini Konsisten Memperjuangkan Hak-hak Muslim

“Tidak ada PM Israel di cakrawala yang mungkin menuju solusi politik nyata dengan Palestina .. Israel tidak percaya pada solusi dua negara,” tegasnya.

Menurut Haytham Daraghmeh, analis politik lainnya, solusi dua negara tidak ada lagi. Mengingat peningkatan pembangunan pemukiman Israel yang merusak tanah Palestina hari demi hari, di samping ketidakpatuhan Israel dengan PBB dan internasional.

Pada Senin lalu misalnya, polisi Israel masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur untuk memindahkan jamaah Muslim dan menyediakan tempat yang aman bagi orang-orang Yahudi ultranasionalis yang menandai Tahun Baru Yahudi. Laporan bahkan dimuat kantor berita resmi Palestina WAFA.

Jajak Pendapat

Mengutip jejak pendapat terbaru Institut Demokrasi Israel, hanya 31% orang Yahudi Israel yang berpikir bahwa pemerintah baru setelah pemilihan umum harus mencoba untuk memajukan solusi dua negara. Sementara 58% orang Yahudi Israel menentang langkah tersebut.

Pembicaraan damai langsung antara Israel dan Palestina berhenti pada akhir Maret 2014. Itu setelah Israel menolak permintaan Palestina untuk mendirikan negara merdeka bersama Israel di wilayah yang dianeksasi Yahudi pada tahun 1967.

Berita Terkait

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 00:11 WIB

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Berita Terbaru

Dukungan netizen terhadap kemerdekaan Bangsa Palestina. l Istimewa

Internasional

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:11 WIB

Sukabumi

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Senin, 15 Sep 2025 - 14:32 WIB