Mak Tami, Wanita Lansia Penyapu Bersih Sampah Plastik di Pantai Sukabumi

- Redaksi

Selasa, 5 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mak Tami sedang memulung sampah di pantai. l sukabumiheadline.com

Mak Tami sedang memulung sampah di pantai. l sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com l SIMPENAN – Diusianya yang tidak muda, semangat Mak Tami, warga Kampung/Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, patut diacungi jempol.

Sudah sembilan tahun, Tami setiap hari ia berkeliling menjadi pemulung barang bekas di pantai. Tanpa lelah, Tami memungut botol-botol plastik ataupun barang barang bekas yang berserakan di Pantai Talanca di Desa Loji, Kecamatan Simpenan.

Kepada sukabumiheadline.com, Tami mengaku, hal itu dilakukannya karena tidak kunjung mendapat pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga kemudian memilih jadi pemulung botol plastik bekas yang terbawa banjir Sungai Cimandiri.

“Saya setiap hari ngambil ngambil botol plastik bekas, paling satu hari dapat 5 sampai 10 kilogram. Banyak di sini (pantai Talanca), gak ke mana mana,” ujarnya.

“Saya sudah sembilan tahun seperti ini, tiap hari mulung sampah botol bekas minuman plastik,” sambungnya.

Dijelaskan Tami, penghasilannya dari memungut sampah botol bekas minuman bisa atau akan bertambah banyak jika terjadi banjir di Sungai Cimandiri. Pasalnya, sampah sampah yang terbawa akan semakin meningkat volumenya.

Baca Juga :  Bocah 9 tahun hilang tenggelam di sungai Bantargadung Sukabumi

“Kalau tiap habis banjir, area ini penuh sampah, banyak botol botol plastik bekas minuman ringan, satu hari bisa dapat 20an kilogram,” terangnya.

Untuk harga jual, lanjut Tami, satu kilogram sampah botol minuman plastik yang sudah dibersihkan bisa mencapai Rp2 ribu hingga Rp3 ribu, tergantung jenis botol plastik.

“Kalau sampah bekas botol minuman yang bening itu lebih mahal dibanding yang ada tulisan dan warnanya,” bebernya.

“Gak malu karena ini halal. Satu bulan dapat paling Rp500 ribu kadang kalau lagi banyak Rp1 juta sampai,” terangnya.

Berita Terkait

Nangis karena dipingpong, pengakuan relawan urus balita Sukabumi meninggal sebab cacingan akut
Tragedi balita meninggal digerogoti cacing: Bupati Sukabumi disentil, ini sanksi dari KDM
KDM sanksi Pemdes dan bidan, bocah di Kabandungan Sukabumi meninggal sebab cacingan akut
Kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi soal warga Ciambar 4 tahun belum terima ganti rugi Tol Bocimi
Momen kebangsaan HUT ke-80 RI di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sukabumi
Terbukti! Ini alasan 10 perawat dan ASN RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi positif narkoba
Bawa barang haram dari Jakarta, dua pria asal Sukabumi dibekuk di Bogor
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi: APBD-P 2025 naik, begini rinciannya

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 19:26 WIB

Nangis karena dipingpong, pengakuan relawan urus balita Sukabumi meninggal sebab cacingan akut

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:47 WIB

Tragedi balita meninggal digerogoti cacing: Bupati Sukabumi disentil, ini sanksi dari KDM

Selasa, 19 Agustus 2025 - 14:16 WIB

KDM sanksi Pemdes dan bidan, bocah di Kabandungan Sukabumi meninggal sebab cacingan akut

Minggu, 17 Agustus 2025 - 22:07 WIB

Kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi soal warga Ciambar 4 tahun belum terima ganti rugi Tol Bocimi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 22:51 WIB

Momen kebangsaan HUT ke-80 RI di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru

Profil Thom Haye, dikabarkan merapat ke Persib - Ist

Olahraga

Profil Thom Haye, diberitakan media asing merapat ke Persib

Sabtu, 23 Agu 2025 - 12:58 WIB