Mengajar AlQuran dan Berdakwah di Rumahnya, Ulama Perempuan di Tangkap Pemerintah Saudi

- Redaksi

Selasa, 31 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aisha Al Muhajiri. l Istimewa

Aisha Al Muhajiri. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Aisha Al Muhajiri, ulama perempuan berusia 65 tahun, ditangkap pemerintah Arab Saudi pada Februari 2021. Penangkapan Aisha dilakukan karena ia terus mengajar membaca AlQuran dan berdakwah di rumahnya yang terletak di Mekah.

Tak tanggung-tanggung, anggota dinas intelijen yang menahan Aisha disebutkan mencapai 20 orang. Selain Aisha, diamankan pula dua wanita lanjut usia lain yang salah satunya berusia 80 tahun.

Setelah penangkapan itu, banyak aktivis dan ulama Saudi yang mengecamnya. Namun, menurut informasi yang dipublikasi akun Twitter Prisoners of Conscience, pihak berwenang mengancam akan menahan siapa saja yang bertanya mengenai penangkapan Aisha. Bahkan anak-anak dari ulama terkenal itu sekalipun.

Diketahui, Aisha ditahan di penjara Dhahban, Jeddah.

Selain Aisha Al Muhajiri, pemerintah Saudi juga pernah menciduk tokoh agama lain, seperti Aid Al-Qarni, Safar Al-Hawali, dan Salman Al-Ouda.

Baca Juga :  Ancaman Mohammed bin Salman jika Uni Eropa berani ganggu Rusia

Rata-rata, penahanan para ulama itu terjadi karena menyuarakan dan mengomentari kebijakan terkini yang dilakukan oleh pemerintah Saudi.

Karenanya, kegiatan mereka dikhawatirkan bisa mengancam kekuasaan Mohammad bin Salman, sang Putra Mahkota Arab Saudi.

Tindakan kerasnya terhadap ulama Muslim yang telah lama menjadi suara utama di Arab Saudi merupakan upaya untuk mengekang pengaruh mereka. Inisiatif kebijakan luar negeri Bin Salman dan upayanya yang keras untuk memodernisasi Kerajaan telah menjadi sasaran khusus para kritikus.

Sementara itu, pemerintah Saudi dan otoritas terkait enggan mengomentari penangkapan Aisha.

Berita Terkait

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Berita Terbaru