Mengintip Cara Pemuda Nagrak Sukabumi Raup Dolar Modal Begadang

- Redaksi

Rabu, 28 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jimi Lesmana (kedua dari kanan). l Feryawi Heryadi

Jimi Lesmana (kedua dari kanan). l Feryawi Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l NAGRAK – Bermodal yakin, setiap kesulitan selalu menemukan jalan keluarnya. Seperti kata pepatah, di mana ada kemauan, di situlah ada jalan.

Bermodal mau dan yakin itulah, sekelompok pemuda Kampung Jelegong RT 01/03, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berhasil meraup untung meskipun hanya bermodalkan begadang.

Batu akik Sukabumi
Memotret batu hias sebelum diunggah di media sosial. l Feryawi Heryadi

Di sebuah gang sempit, Jimi Lesmana (30) bersama sekira 10 orang temannya menjual batu akik hiasan yang sudah diukir dalam berbagai macam bentuk menarik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nampak di lokasi, beberapa di antara mereka asyik memotret satu per satu batu batu hias yang akan diunggah di media sosial (medsos). Sementara, sebagian lainnya terlihat asyik memainkan gadget-nya, menjawab berbagai komentar dan pertanyaan dari pembeli di kolom komentar.

Baca Juga :  Satu Tewas, Truk Oleng Tabrak Pejalan Kaki di Kiarakoneng Sukabumi
Batu akik Sukabumi
Batu hias di Galeri Crystals Shop. l Feryawi Heryadi

“Kita di sini hanya memasarkan aja, kalau batunya milik Galih,” ungkap Jimi kepada sukabumiheadline.com, Ahad (25/12/2022) dinihari pukul 02.00 WIB.

“Jadi modalnya cuma begadang ditemani handphone dan akun media sosial, Facebook dan Instagram aja. Nyaris tanpa modal karena di sini disediakan wifi,” tambah Jimi.

Setiap malam, diakui Jimi, ia bersama teman-teman lainnya menjadi marketing batu-batu hias milik Galih Gunawan (25). Mereka menjualnya dengan cara memposting foto-foto batu akik di akun media sosial mereka.

Batu akik Sukabumi
Batu hias di Galeri Crystals Shop. l Feryawi Heryadi

Berbagai jenis batu hias di Crystals Shop milik Galih, dijual mulai dari 3,5 dolar hingga 200 dolar. Sementara, Jimi dan teman-temannya menawarkan suka-suka mereka.

Baca Juga :  Tabrak emak-emak di Parungkuda Sukabumi, Kawasaki Ninja hancur

“Kita biasanya posting di akun pribadi atau grup. Ada grup para penjual dan pembeli batu hiasan, kebanyakan anggotanya dari luar negeri,” jelas Jimi seraya menyeruput kopi yang terhidang.

Diakui Jimi, dalam sebulan, ia bisa meraup hingga Rp5 juta. Namun, diakuinya, keuntungan tersebut memang tidak sekaligus diterimanya.

“Ya sebulan nyampai lah lima juta Rupiah mah, cuma gak sekaligus aja karena transaksinya kan gak sekaligus,” aku Jimi.

Batu akik Sukabumi
Batu hias di Galeri Crystals Shop. l Feryawi Heryadi

Soal keuntungan atau mengambil selisih penjualan untuk di bawa pulang ke rumah, tambah Jimi, pintar-pintar ia dan marketing yang lain menawarkan ke konsumen.

Ditambahkannya, berjualan batu menjadi pilihan ketika banyak pabrik bangkrut dan sulit mencari pekerjaan.

“Dulu mah kerja di pabrik, di Muara Tunggal. Setelah bangkrut, ya daripada nganggur mending jualan batu, dan hasilnya alhamdulillah,” pungkas Jimi.

Berita Terkait

Harta dan profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menteri keuangan ke-30, urang Sunda yang ceplas-ceplos
Grup Sinarmas garap proyek geothermal, satu di Sukabumi nilai investasi Rp3,2 T
Punya skill di luar nalar, begini cara tuna netra di Sukabumi penuhi kebutuhan hidup
Selamat, tunjangan profesi guru non PNS naik jadi Rp2 juta per bulan
CSIS: Ekonomi sulit dan rakyat terluka picu demonstrasi
Wali Kota Sukabumi pajaki UMKM 5% dengan PB1, aktivis: dicekik pusat dan daerah
Syahrini jadi artis terkaya ke-4 di Indonesia, intip sumber duit dan masa kecil wanita Sukabumi ini
Beda dengan Ahmad Sahroni, pria asal Sukabumi ini terusir ke Singapura dan jadi miliarder

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 18:55 WIB

Harta dan profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menteri keuangan ke-30, urang Sunda yang ceplas-ceplos

Rabu, 10 September 2025 - 17:21 WIB

Grup Sinarmas garap proyek geothermal, satu di Sukabumi nilai investasi Rp3,2 T

Rabu, 10 September 2025 - 02:04 WIB

Punya skill di luar nalar, begini cara tuna netra di Sukabumi penuhi kebutuhan hidup

Kamis, 4 September 2025 - 15:36 WIB

Selamat, tunjangan profesi guru non PNS naik jadi Rp2 juta per bulan

Rabu, 3 September 2025 - 10:00 WIB

CSIS: Ekonomi sulit dan rakyat terluka picu demonstrasi

Berita Terbaru

OKI adalah organisasi internasional yang terdiri dari 57 negara anggota. OKI rutin menggelar pertemuan setiap tahun. Sejarah berdirinya OKI berawal dar pembakaran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem - AFP PHOTO / YASIN AKGUL

Internasional

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Rabu, 17 Sep 2025 - 16:49 WIB