Pelajar dan mahasiswi Sukabumi ikuti pendidikan Perempuan dan Konservasi di Gede Pangrango

- Redaksi

Selasa, 4 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Puluhan pelajar putri dan mahasiswi mengikuti kegiatan perkemahan bertajuk Perempuan dan Konservasi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resor Selabintana, Desa Perbawati, Sukabumi, Jawa Barat.

Perkemahan yang digelar selama dua hari Sabtu-Ahad (1-2/06/2024) diikuti para perempuan anggota organisasi pelajar dan mahasiswa pencinta alam di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Ketua Panitia Perempuan dan Konservasi Wanda Nurahmah menjelaskan pendidikan konservasi ini merupakan kegiatan yang diinisiasi dengan kolaborasi tiga organisasi berbasis kesukarelawanan dan kepencintaalaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Himpunan Sukarelawan “Volunteer Panthera,
Mapala Andromeda Universitas Linggabuana PGRI (Unlip) Sukabumi dan Mapala STISIP Syamsul Ulum Sukabumi.

“Kegiatan perempuan dan konservasi ini merupakan yang pertama kali digelar, baik peserta maupun panitia semua perempuan,” jelas Wanda selesai kegiatan di TNGGP Resor Selabintana, Minggu sore.

Baca Juga :  Kapan terakhir Gede Pangrango meletus? Sudah 50 kali, abu vulkanik hingga Sukabumi dan Jakarta

“Peserta berjumlah 28 orang berasal dari pelajar putri tingkat SMA dan mahasiswi dari Kota dan Kabupaten Sukabumi,” sambung Wanda yang juga anggota Volunteer Panthera.

Menurut Wanda peran perempuan dalam konservasi alam sangat penting. Saat kelak menjadi seorang ibu, para perempuan harus mengajarkan anak-anaknya nilai-nilai untuk melestarikan alam.

“Pada masa yang akan datang, kami sebagai perempuan nantinya harus bisa mendidik atau mengajarkan kepada anak-anak untuk mencintai alam,” ujar dia.

Wanda menuturkan kegiatan digelar selama dua hari satu malam dengan berkemah. Para peserta mendapatkan pembekalan materi, di antaranya pengenalan tentang pengelolaan kawasan TNGGP, konservasi alam, pengenalan tumbuhan dan satwa.

“Juga peserta diajak masuk ke dalam hutan untuk praktik lapangan, mengetahui secara langsung hasil dari pembekalan materi,” tutur Wanda yang juga warga pinggiran kaki Gunung Gede Pangrango.

Baca Juga :  Mini Biografi Rita Tila, Wanita Sukabumi dari Terminal Nagrak, Dosen UPI hingga Sinden 4 Benua

Salah seorang peserta Rizki Afriza mengakui mengikuti kegiatan perempuan dan konservasi banyak manfaatnya. Di antaranya selain banyak teman baru, dan yang penting dapat mengenal berbagai jenis flora dan fauna.

“Tadi saat praktik lapangan saya baru pertama melihat lutung di habitat alaminya, juga ada burung jenis kipas merah,” aku mahasiswi STISIP Widya Puri Mandiri Sukabumi.

“Ternyata di muka bumi ini banyak berbagai jenis satwa dan tumbuhan. Saya sebelumnya hanya beberapa jenis saja,” sambung mahasiswi dari Palabuhanratu.

Pendiri Volunteer Panthera Eng Yanto menyambut positif kegiatan perempuan dan konservasi. Apalagi kegiatan yang pertama ini digelar secara kolaborasi tiga organisasi dengan panitia juga perempuan.

“Peran perempuan dalam dunia konservasi ini sangat penting. Karena saat mereka kelak menjadi seorang ibu akan sangat dekat dengan anak-anak,” kata Eng Yanto.

“Sebagai ibu akan menjadi orang yang pertama mengenalkan konservasi alam kepada anak-anaknya,” sambung dia.

Berita Terkait

Cerita Prabu Siliwangi dan Wagra Syailendra dirikan kerajaan jin di Curug Sawer Sukabumi
Syuting di Sukabumi, ini pemeran dan sinopsis Panggil Aku Ayah adaptasi film Korea
Dipuji netizen, Ahmad Dhani: Lagu Dewa 19 diputar di kafe bebas royalti
Pujian setinggi langit pemain Timnas Irak untuk jersey baru Persib
Rekomendasi 5 destinasi wisata kelas dunia di Sukabumi, cocok untuk libur long weekend
Terpikat penjaga warnas di Sukabumi, mengenang Lord Rangga: Profil pendiri Sunda Empire
Pemeran dan sinopsis, Sore: Istri dari Masa Depan tembus 1,3 juta penonton dalam 11 hari
Wakil dari Sukabumi gagal total, ini daftar lengkap pemenang Mojang Jajaka Jawa Barat 2025

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 00:39 WIB

Cerita Prabu Siliwangi dan Wagra Syailendra dirikan kerajaan jin di Curug Sawer Sukabumi

Selasa, 12 Agustus 2025 - 03:59 WIB

Syuting di Sukabumi, ini pemeran dan sinopsis Panggil Aku Ayah adaptasi film Korea

Kamis, 7 Agustus 2025 - 03:52 WIB

Dipuji netizen, Ahmad Dhani: Lagu Dewa 19 diputar di kafe bebas royalti

Senin, 4 Agustus 2025 - 03:04 WIB

Pujian setinggi langit pemain Timnas Irak untuk jersey baru Persib

Jumat, 1 Agustus 2025 - 01:42 WIB

Rekomendasi 5 destinasi wisata kelas dunia di Sukabumi, cocok untuk libur long weekend

Berita Terbaru