Pemilik Toko Bunuh Secara Sadis Perwira TNI di Bandung, Polisi Diduga Hendak Rekayasa Kasus

- Redaksi

Jumat, 19 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKABUMIHEADLINE.com l Kali ini kabar duka datang dari keluarga besar militer Indonesia, seorang purnawirawan perwira menengah TNI Angkatan Darat setelah Letnan Kolonel Inf (Purn) Muhammad Mubin, mantan Komandan Kodim Tarakan, dibunuh secara sadis di Bandung, Jawa Barat.

Dikutip dari akun resmi anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Kamis (18/8/2022), kabar duka itu didapatkannya dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

Dituliskan Sahroni, Letkol Inf M Mubin tewas bersimbah darah setelah ditusuk pria bernama Aseng yang diketahui sebagai pemilik salah satu toko di Lembang.

Kasus pembunuhan tersebut terjadi pada 16 Agustus 2022, sekira pukul 08.15 WIB. Diketahui, almarhum mengantarkan anak dari bosnya yang sekolah di Taman Kanak-kanak.

Kemudian parkir sebentar di depan toko Aseng tersebut, karena akan menyeberangkan anak bos nya ke TK yg terletak di seberang jalan. Aseng marah-marah karena parkir di depan tokonya dan menusuk Letkol M Mubin yg berada di dalam mobil, kemudian Letkol M Mubin menjalankan mobil untuk minta pertolongan, karena darah banyak yang keluar akhirnya dia meninggal dunia,” tulis keterangan Sahroni, dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga :  Baju Hijau dan Tiga Mitos Turun Temurun di Pantai Karanghawu Sukabumi

Namun, dikabarkan anggota kepolisian setempat berusaha merekayasa kasus tersebut, agar pelaku lepas dari jerat hukum.

Ada upaya-upaya Polsek setempat untuk merekayasa kejadian dengan meminta damai kepada keluarga alhamrum dengan alasan bahwa pelaku orang kuat dan kenal dekat dengan Polda Jabar, laporan yang dibuat sangat menyudutkan almarhum (laporan sepihak dari saksi-saksi karyawan Aseng). Salah seorang saksi yang kebetulan yang menyelamatkan anak Bos dari Letkol M Mubin membantah kesaksian-kesaksian karyawan Aseng tersebut.”

Letjen Yayat mengharapkan dukungan kita semua agar Polisi transparan dalam pengusutan kasus tersebut,” tambah Sahroni.

Berita Terkait

Alhamdulillah, tunjangan guru Pendidikan Agama Islam naik Rp500 ribu
Mulai 14 Juli 2025, ini rincian jam masuk sekolah di Jabar untuk PAUD, SD, SMP dan SMA
Dikenal sebagai Geng 9 Naga, Tomy Winata akan bangun wilayah terisolir di Sukabumi
Respons Dewan Pers soal maraknya wartawan bodrek peras pejabat
Tebus tunggakan ijazah, Pemprov Jawa Barat gelontorkan Rp600 miliar
RI siapkan 20.000 ha lahan pertanian beras-tomat khusus buat Palestina
Tolak usul pemekaran Jawa Barat jadi 5 provinsi, Dedi Mulyadi: Tak realistis!
Sukabumi 20, Pemprov Jawa Barat tutup 118 tambang ilegal

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 21:39 WIB

Alhamdulillah, tunjangan guru Pendidikan Agama Islam naik Rp500 ribu

Minggu, 13 Juli 2025 - 18:44 WIB

Mulai 14 Juli 2025, ini rincian jam masuk sekolah di Jabar untuk PAUD, SD, SMP dan SMA

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:58 WIB

Dikenal sebagai Geng 9 Naga, Tomy Winata akan bangun wilayah terisolir di Sukabumi

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:29 WIB

Respons Dewan Pers soal maraknya wartawan bodrek peras pejabat

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:00 WIB

Tebus tunggakan ijazah, Pemprov Jawa Barat gelontorkan Rp600 miliar

Berita Terbaru

Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur - Ist

Internasional

Kasus ijazah palsu, Wali Kota Shizuoka Jepang Maki Takubo mundur

Senin, 14 Jul 2025 - 20:31 WIB