Pengamat: Publik Jenuh dengan Prabowo Subianto

- Redaksi

Kamis, 21 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prabowo Subianto. I Ilustrasi: Fery Heryadi

Prabowo Subianto. I Ilustrasi: Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menurun dalam survei terbaru Indopol Survey & Consulting.

Dalam hasil survei Indopol disebutkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masih menempati posisi tiga teratas calon presiden potensial di Pilpres 2024.

Namun, hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo turun signifikan, sementara elektabilitas Ganjar dan Anies naik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, dalam simulasi terbuka, elektabilitas Ganjar sebesar 17,89%; atau mengalami kenaikan 3,91% dari survei Juni 2022 sebesar 13,98 persen.

Sementara Anies 16,42% atau mengalami kenaikan 6,01% dari survei Juni 2022 sebesar 10,41%. Adapun Prabowo tertinggal di 8,94%.

“Prabowo mengalami penurunan signifikan. Jika dibandingkan dari Januari 2022, elektabilitas Prabowo turun 6,91 persen dari semula 15,85 persen menjadi 8,94 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto, Jumat, 15 Juli 2022.

Baca Juga :  Prabowo pertimbangkan ubah anggaran makan siang gratis dari Rp15 ribu jadi Rp7.500 per anak

Jika menggunakan simulasi 16 nama, elektabilitas Ganjar 24,55%, Anies 20,41%, dan Prabowo 11,63%. Sementara jika menggunakan simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar 29,92%, Anies 24,96%, dan Prabowo 16,34%.

Survei Indopol ini dilakukan pada 24 Juni – 1 Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden per provinsi dan margin of error +/- 2,8 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Publik Jenuh Terhadap Tokoh Tua?

Sementara, pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebut jika penyebab turunnya elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut masyarakat merasa jenuh terhadap politikus senior itu.

Baca Juga :  Nyatakan Siap Ikut Pilpres 2024, Sandiaga Uno Temui PKS

“Prabowo Subianto ini dianggap sebagai tokoh lama ya, tokoh senior yang di pilpres sudah 15 Tahun maju, dari Pilpres 2009 maju terus. Di sini lah masyarakat melihat bahwa kelihatannya butuh figur dan sosok baru dalam pilpres,” ujar Ujang dilansir tempo.co, pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

Dugaan ini muncul karena elektabilitas tokoh politik yang tergolong baru seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, justru mengalami kenaikan elektabilitas cukup signifikan.

Selain itu, tambah Ujang, citra Prabowo selalu kalah dalam pilpres yang diikutinya, diduga juga menambah kejenuhan masyarakat terhadap Prabowo.

“Prabowo sudah tiga kali maju dan selalu kalah. Dan tingkat elektabilitasnya sudah pol (mentok) ya pada Pilpres yang lalu. Oleh karena itu pada saat ini, kemungkinannya kalau tidak naik ya hanya stagnan atau turun,” jelas dia.

Berita Terkait

Budi Arie bawa Projo dukung Prabowo saja di 2029, PDIP: Dia mau jadi tersangka
Sudah diberi amnesti, ini puja-puji PDIP di Satu Tahun Prabowo-Gibran
Mundur dari Nasdem, Ahmad Sahroni bertemu Waketum PSI sepengetahuan Jokowi
Dualisme berakhir, ini susunan pengurus DPP PPP, siapa jadi ketum?
Klaim Mardiono terpilih jadi Ketum PPP secara aklamasi dibantah Rommy
Diwarnai kericuhan, Muhammad Mardiono Ketua Umum PPP secara aklamasi
Respons berbeda Titiek Soeharto dengan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 periode
Jokowi perintahkan relawan dukung Prabowo-Gibran 2 periode

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 03:24 WIB

Budi Arie bawa Projo dukung Prabowo saja di 2029, PDIP: Dia mau jadi tersangka

Senin, 20 Oktober 2025 - 01:00 WIB

Sudah diberi amnesti, ini puja-puji PDIP di Satu Tahun Prabowo-Gibran

Kamis, 16 Oktober 2025 - 03:46 WIB

Mundur dari Nasdem, Ahmad Sahroni bertemu Waketum PSI sepengetahuan Jokowi

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:11 WIB

Dualisme berakhir, ini susunan pengurus DPP PPP, siapa jadi ketum?

Minggu, 28 September 2025 - 17:10 WIB

Klaim Mardiono terpilih jadi Ketum PPP secara aklamasi dibantah Rommy

Berita Terbaru