sukabumiheadline.com – Sebagai seorang politikus, sosok Andreas terbilang baru populer di kalangan masyarakat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Namanya mulai dikenal di seluruh pelosok Sukabumi setelah menjadi calon Anggota DPRD Jawa Barat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun sayangnya, ia gagal terpilih setelah raihan suaranya kalah dari calon nomor urut 1, Hasim Adnan. Andreas yang berada di posisi kedua, gagal melenggang ke DPRD Jawa Barat, karena PKB hanya meraih satu kursi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak patah arang di dunia politik, Andreas kembali bertarung di ajang Pilkada Kabupaten Sukabumi dengan menjadi pasangan Asep Japar, birokrat mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, yang diusung Partai Golkar.
Pasangan Asep Japar-Andreas dengan nomor urut 2 berhasil memenangi Pilkada setelah mengalahkan pasangan nomor urut 1, Iyos Somantri-Zaenul. Baca selengkapnya: Asep Japar-Andreas juara Pilkada Sukabumi 2024, Iyos Somantri-Zaenul 498.990 suara

Pasangan Asep Japar-Andreas yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (20/2/2025), menjadi antitesa pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi sebelumnya, Marwan Hamami dan Iyos Somantri.
Jika sebelumnya Marwan berlatar belakang pengusaha dan Iyos dari birokrat, maka untuk periode 2025-2023, Kabupaten Sukabumi akan dipimpin bupati berlatar belakang birokrat dengan wakil dari kalangan pengusaha.
Pengalaman spiritual Andreas
Sosok Andreas sempat menjadi perbincangan warga setelah beredarnya foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) lamanya yang mencantumkan agama Konghucu.
Andreas yang kini diketahui sudah mualaf dan telah menunaikan ibadah haji itu menjelaskan, bahwa perubahan keyakinan adalah bagian dari perjalanan spiritual yang dia jalani dengan penuh kehati-hatian.
Selain sebagai politikus, suami dari Susy Awaliyah, itu saat ini aktif di organisasi keagamaan yang didirikan KH Hasyim Asy’ari itu, Nahdlatul Ulama.

Pendidikan
Andreas yang sebelumnya dikenal sebagai penguasa dan pengembang perumahan, lahir di Bogor pada 18 Oktober 1982.
Andreas menempuh pendidikan dasar di SDN Cilangkap 1 pada 1988 – 1994. Ia kemudian melanjutkan ke bangku SMP Segar Cimanggis (1994 – 1997). Lalu melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Mardi Yuana Pancoran Mas Depok (1997 – 2000).
Selanjutnya, Andreas meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta pada 2000 – 2004.
Sebelum menjabat Wakil Bupati Sukabumi, Andreas menjabat CEO Arfan Group, perusahaan yang bergerak di bidang developer perumahan.
Selain sebagai pengusaha, sebagai seorang Muslim, Andreas juga dikenal dekat dengan kalangan ulama dan pondok pesantren.
Pengalaman organisasi
-
Dewan Pembina Lazismu Kecamatan Cidahu (2023 – 2024)
-
Ketua Black Panther Shooting Club (2022 – 2026)
-
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (2022 – 2024)
-
Anggota Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (APERSI) Sukabumi (2021 – 2026)
-
Dewan Pembina Perbumus (2021 – 2026)
- Wakil Bendahara Perbakin Kabupaten Sukabumi.