Pulang dari Malaysia, dua pria asal Sukabumi dikurung di kandang kambing

- Redaksi

Rabu, 16 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

H dan S, Kakak beradik ini terpaksa dikurung dalam ruangan mirip kandang kambing - Budiyanto

H dan S, Kakak beradik ini terpaksa dikurung dalam ruangan mirip kandang kambing - Budiyanto

sukabumiheadline.com – Dua mantan buruh migran asal Kampung Bendungan, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa dikurung di belakang rumahnya.

Kakak beradik ini terpaksa dikurung dalam ruangan mirip kandang kambing karena mengalami gangguan kejiwaan setelah pulang dari Malaysia.

Keduanya berinisial H (36) dan S (32) diperkirakan sudah lima tahun hidup dalam ruangan sempit, berukuran sekitar 2 X 1 meter. Rahmat Sangkuy (45), kakak ipar H dan S menyebut keduanya sempat mendapatkan penanganan kesehatan jiwa dari Puskesmas Pabuaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ya keduanya ini adik saya, dan mengalami gangguan jiwa setelah pulang dari Malaysia sekitar lima tahun lalu,” ungkap Rahmat Sangkuy (45), Selasa (15/10/2024).

Baca Juga :  Pemuda Cidahu Sukabumi Tenggelam di Pantai Cisolok Ditemukan Tak Bernyawa

“H pulang duluan dari Malaysia, karena sempat tabrakan dengan sapi. Sedangkan S pulang dari Malaysia kondisinya sudah begitu (jiwanya terganggu) namun belum parah,” tambahnya.

Baca Juga: 11 WNI asal Sukabumi disekap di Myanmar, Migrant Care kritisi pemerintah

Masih menurut Rahmat, karena melihat kedua adik iparnya mengalami gangguan kejiwaan, perilakunya mengkhawatirkan dan meresahkan warga, pihak keluarga memutuskan untuk mengurung keduanya.

Selain itu, pihak keluarga juga sudah melakukan berbagai upaya untuk kesembuhan keduanya. Berobat ke Puskesmas Pabuaran juga sudah dilakukan, dan sudah mendapatkan kontrol setiap tiga bulan sekali dari petugas kesehatan.

Baca Juga :  Pohon Jengjeng Tumbang, Timpa Truk dan Tiang Listrik di Cikembar Sukabumi

“Kalau mau berobat juga suka dikasih oleh Pak Bima. Beli obat satu dua tablet karena kemampuan kami hanya segitu,” ujar dia.

Sementara, Kepala Puskesmas Purabaya, dr Sudira Efendi mengungkap hasil pemeriksaan kesehatan jiwa terhadap H dan S cenderung diam. Hanya saja yang S agak atraktif namun keduanya tidak membahayakan.

“Tadi dimandikan, diganti baju dan dikasih obat lebih tenang lagi dan tidak ada permasalahan,” jelas Sudira.

Baca Juga: 11 WNI asal Sukabumi disekap di Myanmar, Migrant Care kritisi pemerintah

Ditambahkan Sudira, sebenarnya keduanya sudah menjalani pengobatan sudah lama. Bila rutin mengonsumsi obat tablet secara oral cenderung akan lebih tenang.

“Bila obatnya tidak dimakan, cenderung keduanya akan agresif karena memang dari gejala psikotiknya,” ujar Sudira.

Berita Terkait

Progres Tol Bocimi Seksi 3, Cibadak-Sukabumi Barat: Dikebut meski hujan
Hingga Maret 2025, puluhan anak dan wanita Kota Sukabumi jadi korban KDRT
Penampakan Jalan Kabupaten rusak di Cisolok Sukabumi jadi kebun pisang
Penemuan mayat pria tanpa busana gegerkan warga Parungkuda Sukabumi
Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis
Diprotes warga Surade Sukabumi, Perda 15/2023 direvisi, dinilai bermasalah oleh Kemendagri
DPRD Kabupaten Sukabumi setujui Raperda Perubahan No 15/2023 tentang PDRD
Bocah Sukabumi tenggelam saat mandi di sungai sepulang mengaji akhirnya ditemukan

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 19:11 WIB

Progres Tol Bocimi Seksi 3, Cibadak-Sukabumi Barat: Dikebut meski hujan

Kamis, 24 April 2025 - 02:26 WIB

Hingga Maret 2025, puluhan anak dan wanita Kota Sukabumi jadi korban KDRT

Senin, 21 April 2025 - 00:41 WIB

Penampakan Jalan Kabupaten rusak di Cisolok Sukabumi jadi kebun pisang

Jumat, 18 April 2025 - 18:16 WIB

Penemuan mayat pria tanpa busana gegerkan warga Parungkuda Sukabumi

Jumat, 18 April 2025 - 14:40 WIB

Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis

Berita Terbaru