Resign Sebagai Bidan, Wanita Sukabumi Ini Malah Sukses Jualan Buah Impor

- Redaksi

Rabu, 19 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Novi Yuditira Putri I Dok. Pribadi

Novi Yuditira Putri I Dok. Pribadi

sukabumiheadline.com l LEMBURSITU – Meskipun banyak orang berpikir menjadi bidan itu enak karena uang datang sendiri, tapi tidak demikian bagi si empunya profesi. Banyak juga bidan mengaku jika profesinya tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang.

Jam kerja yang tak menentu karena harus siap siaga kapanpun dan di manapun melayani pasien yang akan melahirkan. Belum lagi tanggung jawab besar karena harus selalu menyelamatkan dua nyawa sekaligus.

Begitupun yang dialami Novi Yuditira Putri dalam menjalani profesinya tersebut selama empat tahun. Wanita berusia 29 tahun itu akhirnya ia memilih berhenti sebagai bidan di RS Sekolah Calon Perwira (SECAPA) Kota Sukabumi. Novi kini lebih memilih menggeluti usaha yang baru digelutinya, penjual buah impor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, Novi mengaku ada alasan lain yang membuatnya ikhlas meninggalkan profesinya sebagai bidan, yaitu permintaan calon suami yang melarangnya bekerja jika sudah menikah.

“Alasan berhenti dari rutinitas, karena komitmen saya dengan suami waktu itu sebelum menikah. Suami tidak memperbolehkan saya bekerja di luar rumah, setelah saya menjadi istrinya. Sebelum acara pernikahan kami, saya memutuskan resign dari tempat kerja,” jelasnya kepada sukabumiheadline.com, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga :  Netizen Sindir PPKM Darurat di Kota Sukabumi dengan Editan Foto Kocak

Awalnya Novi mengaku jenuh, setiap hari di rumah tanpa aktivitas rutin seperti halnya ketika ia masih menjadi bidan. Berawal dari rasa jenuh itulah, ia kemudian memutuskan untuk memulai usaha menjual buah-buahan impor.

“Mulai usaha karena gak ada kegiatan di rumah. Lalu nanya-nanya ke teman yang memang sudah lebih dulu berbisnis sambil melihat-lihat peluang usaha yang menjanjikan. Akhirnya mendapat saran dari rekan untuk usaha jualan buah impor. Alhamdulillah suami dan keluarga mendukung. Akhirnya buka kecil-kecilan dulu,” papar Novi.

Novi memang belajar bisnis secara otodidak. Bahkan, ia mengaku sempat bingung bagaimana memulai dan mengembangkan usahanya tersebut.

“Sebelum memulai jualan, saya benar-benar blank. Tidak tahu caranya memulai usaha, tapi saya baca-baca juga buku tentang memulai usaha, terus tanya-tanya ke teman juga. Akhirnya memberanikan diri dengan bismillah,” kata dia.

Baca Juga :  Mengaku Wartawan, Tiga Orang Peras SMKN 1 Kota Sukabumi

Memulai usahanya, Novi memilih menjual buah impor anggur Moondrop, apel Pacific Rose, pir Xiangle, jeruk sunkist Navel, strawberrry Korea, dan lainnya. “Macam-macam buah impor kita jual,” kata Novi.

Pemasaran dan Modal

Untuk pemasaran, Novi memilih pre order (PO) karena barang tidak atau belum tersedia secara langsung. Pembeli harus memesan dan membayar terlebih dahulu kemudian menunggu waktu sesuai estimasi tertentu untuk mendapatkan barang tersebut.

”Sistemnya PO, jadi gak nyetok barang di tempat. Kebanyakan yang beli juga karena memang rekomendasi dari temannya yang pernah membeli buah impor di kita, jadi dari mulut ke mulut gitu. Bisa juga pesan via WhatsApp atau datang langsung untuk memesan,” tambahnya.

Ketika memulai usahanya, Novi mengaku mengeluarkan modal sebesar Rp2 juta. Setelah tiga tahun berjalan, omsetnya saat ini sudah mencapai Rp10 juta per bulan.

“Modal awal untuk usaha ini dari tabungan saya selama masih menjadi bidan. Ya mungkin ini hasil dari kesabaran saya selama memulai usaha, alhamdulillah sekarang dalam sebulan omsetnya sudah Rp10 juta,” pungkasnya.

Berita Terkait

Soal dari sumur bor, AQUA diduga tipu konsumen: BPKN investigasi gandeng BPOM
Segera dibangun, di era Dedi Mulyadi, Sukabumi punya jalan tol baru senilai Rp14 triliun
Sukabumi dan Jabar dapat apa saja? Ini daftar 50 PSN era Prabowo, segera dibangun
Soft launching West Java Trainaction: Nikmati destinasi wisata di Sukabumi-Bogor
Kereta cepat Whoosh rugi triliunan, Luhut: Sejak awal sudah busuk itu
Naik kereta Sukabumi-Bandung? Ini jadwal dan harga tiket KA Siliwangi terbaru
Ulasan lengkap kilang modular Sukabumi, untuk kurangi impor BBM skala cepat
Startup didirikan mojang Sukabumi ini terkam perusahaan Malaysia

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:53 WIB

Soal dari sumur bor, AQUA diduga tipu konsumen: BPKN investigasi gandeng BPOM

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Sukabumi dan Jabar dapat apa saja? Ini daftar 50 PSN era Prabowo, segera dibangun

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32 WIB

Soft launching West Java Trainaction: Nikmati destinasi wisata di Sukabumi-Bogor

Jumat, 17 Oktober 2025 - 02:02 WIB

Kereta cepat Whoosh rugi triliunan, Luhut: Sejak awal sudah busuk itu

Rabu, 15 Oktober 2025 - 23:59 WIB

Naik kereta Sukabumi-Bandung? Ini jadwal dan harga tiket KA Siliwangi terbaru

Berita Terbaru

Selebrasi gol pemain Persib Bandung usai kalahkan Selangor FC - Persib

Venue

Persib di puncak Klasemen Grup G ACL 2

Kamis, 23 Okt 2025 - 23:06 WIB