Seorang Imam Muslim Dideportasi, 26 Organisasi Masjid Prancis Protes

- Redaksi

Rabu, 3 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hassan Iquioussen. l Istimewa

Hassan Iquioussen. l Istimewa

SUKABUNIHEADLINE.com l Sejumlah organisasi masjid di Prancis memprotes keputusan Kementerian Dalam Negeri yang mendeportasi imam Muslim terkenal Hassan Iquioussen.

Tindakan deportasi dilakukan kepada Hassan karena beberapa tuduhan yang menurut komunitas Muslim tidak berdasar.

Pada Juli, Menteri Dalam Negeri Darmanin menuduh Iquioussen membuat pernyataan kebencian terhadap nilai-nilai Prancis yang bertentangan dengan prinsip sekularisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hingga saat ini, tidak kurang dari 26 masjid di Utara juga telah menerbitkan pernyataan bersama yang membela Iquioussen.

Diketahui, Hassan merupakan pengkhutbah dan anggota Persatuan Organisasi Islam Prancis (UOIF), Iquioussen menghadapi pengusiran setelah pihak berwenang menolak untuk memperbarui izin tinggalnya.

Baca Juga :  5 Negara Mayoritas Muslim yang Perketat Aturan Suara Adzan

Ia kemudian mengajukan kasusnya ke pengadilan administrasi dan sidang diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.

Dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (2/8/2022), dalam beberapa pernyataan yang dikeluarkan selama akhir pekan, berbagai organisasi telah menyerukan penolakan prosedur yang digambarkan tidak adil.

Disebut juga bahwa undang-undang sekularisme baru yang dikenal sebagai penghormatan terhadap prinsip-prinsip Republik, dikritik karena menargetkan Muslim.

“Hukum separatisme, seperti yang kita lihat dengan jelas di sini, adalah hukum kekacauan kekuasaan di mana Menteri Dalam Negeri menetapkan kekuasaan kehakiman,” kata salah satu organisasi Yahudi.

“Memperhatikan bahwa rasisme adalah alasan di balik keputusan terhadap Iquioussen, UJFP (organisasi Yahudi) menekankan bahwa tidak ada yang dapat membenarkan deportasi karena alasan politik atau ideologis,” tambahnya.

Baca Juga :  Umat Muslim di China Rayakan Idul Adha Lebih Meriah

Bahkan, Wakil Persatuan Masyarakat Ekologi dan Sosial Baru (NUPES) Utara David Guiraud, juga mengungkapkan rasa frustrasinya atas rencana deportasi itu.

David menyebut Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin ingin meramaikan isu di media dengan wacana keamanan dan represif.

Memperhatikan imam belum diadili atas kejahatan atau pelanggaran apa pun. Guiraud memperingatkan bahwa sementara rencana itu menargetkan umat Islam hari ini, yang lain nantinya bisa menjadi korban dari prosedur yang sama di masa depan.

“Selama intervensinya yang beragam dan teratur di masjid-masjid kami, Hassan Iquioussen selalu membuat pernyataan yang konsisten dengan nilai-nilai nasional kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan, serta sekularisme. Dia dengan setia berkampanye tanpa lelah untuk mempromosikan dialog, rasa hormat, dan kebersamaan,” kata pernyataan itu.

Berita Terkait

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand
Iran akan lanjutkan perang dengan Israel

Berita Terkait

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Minggu, 27 Juli 2025 - 00:55 WIB

Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi

Berita Terbaru