sukabumiheadline.com – Shalat sunnah Isyraq adalah shalat dua rakaat yang dikerjakan setelah shalat Subuh berjamaah, dilanjutkan dengan duduk berzikir hingga matahari terbit.
Adapun waktunya dimulai saat matahari sudah naik sekitar satu atau dua tombak, yaitu sekitar 15-20 menit setelah terbit. Keistimewaan shalat ini adalah mendapatkan pahala haji dan umrah yang sempurna jika syaratnya terpenuhi.
Dalil-dalil Utama
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadits pahala haji/umrah: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat Shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thabrani, hasan).
Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini hasan, dan ini menjadi dasar keutamaan shalat Dhuha di awal waktu (Isyraq).
Atsar Ibnu Abbas (Tafsir QS. Shad:18):
“Mereka pun bertasbih di petang dan waktu isyraq (waktu pagi).” (QS. Shad:18).
Ibnu Abbas berkata: “Ini adalah shalat Isyraq.” (HR. Ath-Thabari, Al-Hakim, atsar hasan).
Hadits Mu’adz bin Anas: “Siapa yang duduk di tempat salatnya setelah salat Subuh tatkala (yang lain) pergi hingga salat Dhuha dua rakaat dan tidak mengatakan kecuali kebaikan, maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya walaupun semisal banyaknya buih di lautan.” (HR. Ahmad).
Waktu pelaksanaan
Dimulai: Setelah shalat Subuh berjamaah, dengan syarat duduk berzikir terlebih dahulu sampai matahari terbit setinggi satu atau dua tombak (sekitar 15-20 menit setelah terbit).
Berakhir: Hingga jelas waktu siang (falaqin nahâr), tidak sampai matahari tergelincir ke barat.
Keutamaan shalat sunnah Isyraq
Mendapat pahala setara haji dan umrah yang sempurna, jika shalat Subuh berjamaah lalu dilanjutkan dengan berzikir sampai matahari terbit.
Tata cara
Niat: Membaca niat sholat Isyraq, contohnya: “Ushalli sunnatal isyraqi rak’ataini lillahi ta’ala“.
Takbiratul ihram: Mengucapkan “Allahu Akbar“.
Rakaat pertama: Membaca surat Al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan surat Ad-Dhuha.
Rukuk, iktidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud: Mengerjakan gerakan sholat seperti biasa.
Rakaat kedua: Setelah berdiri, kembali membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surat As-Syarh.
Tasyahud dan salam: Menyelesaikan shalat dengan membaca tasyahud akhir dan salam.
Hal yang perlu diperhatikan
Jika tidak bisa melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka shalat sunnah ini tetap dianjurkan untuk dikerjakan di rumah setelah shalat Subuh dan berzikir.
Perbedaan pendapat ulama mengatakan bahwa shalat Isyraq adalah shalat Dhuha awal waktu. Jika tidak dapat melaksanakan sholat Isyraq, shalat Dhuha tetap dianjurkan untuk mendapatkan pahala yang besar.









