Sukabumi Disebut Priangan dari Barat, Ini Asal Kata dan Arti Sebenarnya Parahyangan

- Redaksi

Senin, 18 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puncak Gunung Salak di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Bogor. l Istimewa

Puncak Gunung Salak di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Bogor. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Wilayah Provinsi Jawa Barat populer disebut sebagai Priangan atau Parahyangan yang saat ini meliputi Jakarta (Batavia) hingga Banten. Namun kini, wilayah Priangan dibatasi hanya untuk Provinsi Jawa Barat.

Parahyangan atau Priangan (Bahasa Belanda: Preanger) yaitu kawasan kebudayaan Sunda di Jawa Barat yang lebarnya mencakup wilayah Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Cimahi, Bandung, Cianjur, Sukabumi dan Bogor.

Wilayah paling barat Pulau Jawa ini terkenal akan kontur geografisnya yang berbukit dan memiliki banyak gunung dan lembah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti diketahui, sejumlah nama gunung yang ada di Jawa Barat terbilang populer di kalangan para pendaki, seperti Gunung Salak, Gede Pangrango hingga Papandayan.

Bahkan, nama-nama gunung tersebut saat ini digunakan menjadi nama-nama hotel, seperti Hotel Salak di Bogor dan Hotel Papandayan di Bandung, dan banyak lagi. Bahkan, Preanger sendiri juga diabadikan menjadi nama sebuah hotel.

Asal Mula Julukan Parahyangan

Parahyangan atau Priangan, dalam bahasa Belanda juga disebut dengan Preanger. Istilah tersebut awalnya untuk menggambarkan kondisi geografis wilayah yang banyak terdapat gunung-gunung dan perbukitan di bagian barat selatan Pulau Jawa.

Baca Juga :  Dua Makam Keramat di Gunung Salak yang Diyakini sebagai Wali Allah

Nama Parahyangan berasal dari Bahasa Sunda yang berarti “tempat tinggal para hyang atau dewa”. Parahyangan secara spesifik adalah daerah sekitar pegunungan di selatan Jawa Barat di mana orang Sunda terdahulu mempercayai gunung-gunung sebagai tempat bersemayamnya para dewa.

Legenda Sangkuriang dalam budaya Sunda berisi catatan mengenai danau purba prasejarah di dataran tinggi cekungan Bandung, yang menunjukkan bahwa orang Sunda sudah mendiami wilayah tersebut sejak zaman batu.

Pepatah dan legenda Sunda populer lainnya menyebutkan tentang terciptanya dataran tinggi Parahyangan terjadi ketika para hyang (dewa) sedang tersenyum, yang secara tersirat menunjukkan keindahan alam di wilayah ini.

Salah-satu layanan kereta api jarak jauh dari PT KAI untuk rute Jakarta dan Bandung dinamakan Kereta Api Parahyangan. Sejak bulan April 2010, layanan kereta api ini digabung dengan layanan Argo Gede menjadi Argo Parahyangan.

Sedangkan, kata preanger sendiri disebut Belanda untuk menggambarkan kondisi alamnya yang memilik gunung-gunung dan perbukitan.

Keberadaan gunung dan bukit menjadikan wilayah ini terkenal akan keindahan alamnya. Alhasil, banyak pujian yang menggambarkan kekaguman para pendatang terhadap kemolekan panorama di wilayah ini.

Baca Juga :  Pendakian Gunung Salak dan Objek Wisata Cidahu-Cimalati Sukabumi Ditutup
Gunung Salak di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Bogor. l Istimewa
Gunung Salak di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Bogor. l Istimewa

Tiga Wilayah Priangan

Informasi dihimpun sukabumiheadline.com, Parahyangan adalah bagian dari Kerajaan Sunda dan Galuh yang lampau, di mana kedua kerajaan yang kemudian menjelma menjadi Kerajaan Pajajaran tersebut dibatasi oleh Sungai Citarum.

Tatar ini kemudian dibagi menjadi tiga wilayah, yang terdiri dari Priangan Barat, Tengah dan Timur.

Adapun, wilayah Parahyangan Barat atau disebut juga Priangan Barat atau Kawasan Metropolitan Sukabumi, adalah salah satu kawasan metropolitan yang meliputi Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur hingga Bogor.

Gunung Papandayan
Gunung Papandayan. l Istimewa

Sementara untuk Bandung dan sekitarnya disebut termasuk
Parahyangan Tengah atau disebut juga Kawasan Metropolitan Bandung Barat, adalah salah satu kawasan metropolitan yang meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.

Sementara wilayah Priangan Timur merupakan daerah dari Provinsi Jawa Barat dan secara adminstratif terdiri dari empat Kabupaten dan dua Kota Madya diantaranya Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar hingga Cirebon.

Bahasa Sunda Priangan

Namun ternyata, pembagian wilayah Priangan tidak semata hanya perkara batas administratif wilayah. Namun juga berdasarkan dialek bahasa Sunda yang digunakan.

Untuk informasi, bahasa Sunda Priangan terbagi menjadi empat dialek, Bandung, Garut, Sumedang, dan Tasikmalaya.

Berita Terkait

Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi
Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa
Prabowo cerita banyak jamaah haji RI ingin wafat di Arab Saudi, ini respons Pangeran MBS
Gus Miftah komentari pembubaran kegiatan ibadah jemaat Kristen di Sukabumi
Sesalkan insiden Sukabumi, Kemenag siapkan regulasi khusus rumah doa
4 persamaan Sunni dan Syiah versi Ayatollah Khamenei dan cara Barat pecah belah Muslim
Masa kecil, kontroversi hingga gelar akademik Syahrini: Dari Sukabumi ke Festival Film Cannes 2025
Kapan Israel hancur? Ini penjelasan tafsir ulama

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 00:27 WIB

Profil dan karya Prof. Yudi Latif, Ph.D, cendekiawan Muslim asal Sukabumi

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:44 WIB

Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa

Sabtu, 5 Juli 2025 - 04:34 WIB

Prabowo cerita banyak jamaah haji RI ingin wafat di Arab Saudi, ini respons Pangeran MBS

Kamis, 3 Juli 2025 - 22:21 WIB

Gus Miftah komentari pembubaran kegiatan ibadah jemaat Kristen di Sukabumi

Rabu, 2 Juli 2025 - 12:24 WIB

Sesalkan insiden Sukabumi, Kemenag siapkan regulasi khusus rumah doa

Berita Terbaru

Olahraga

Djarum akan gelar Liga Kampus Putri

Rabu, 16 Jul 2025 - 22:09 WIB

Pemain Timnas Irak, Frans Putros - Istimewa

Olahraga

Resmi, Persib rekrut bek Timnas Irak Frans Putros

Rabu, 16 Jul 2025 - 17:01 WIB