Survei Ini Sebut Partai NasDem Melesat Tajam Usai Deklarasi Anies Baswedan Presiden

- Redaksi

Rabu, 30 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKABUMIHEADLINE.com l Hasil survei lembaga Median mencatat tren kenaikan elektabilitas Partai NasDem usai mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) mereka untuk maju di Pilpres 2024.

Diberitakan sebelumnya, NasDem mendeklarasikan untuk mengusung Anies sebagai capres pada 3 Oktober 2022 lalu. Sementara survei Median digelar pada 9-17 November atau sekitar sebulan setelah deklarasi.

Berdasarkan hasil surveinya, Median mencatat elektabilitas NasDem berada di angka 7,4%. Angka tersebut meningkat tajam dari hasil survei Median pada Maret 2022 yakni sebanyak 4,5%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“NasDem naik dari 4,5 persen ke 7,5 persen. Ini naik cukup besar. Hampir dua kali lipat,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).

Survei Median juga menangkap faktor utama kenaikan elektabilitas NasDem yakni karena sosok Anies Baswedan yang akan didukung menjadi Capres pada 2024 mendatang.

Dalam surveinya, Median bertanya alasan responden memilih NasDem. Jawaban teratas, 18% responden memilih karena faktor Anies Baswedan. Kemudian ada 16,9% menjawab karena kader NasDem turun ke bawah, dan jawaban terbanyak ketiga karena kinerja partai sudah terbukti.

Baca Juga :  Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun, PDIP Terseret

Rico menambahkan upaya Anies yang kerap turun ke lapangan bersama kader NasDem belakangan ini turut mendongkrak elektabilitas parpol besutan Surya Paloh itu.

“Saya agak kurang sependapat bila NasDem alami kerugian elektoral. Ternyata tidak ya dari temuan ini,” kata dia.

Kenaikan Elektabilitas Partai Lain

Median juga mendapati kenaikan elektabilitas juga dialami Golkar, PKB, Gerindra, PPP, dan PDIP.

Menurut Rico, elektabilitas PDIP kini berada di angka 22,5%. Angka ini naik dari hasil survei bulan Maret 2022 lalu sebesar 19,6%. Kemudian elektabilitas Partai Gerindra naik dari 13,5% menjadi 14,4% saat ini. Lalu Golkar naik dari 8,8 persen jadi 11,2%.

“PKB juga naik dari 8,6 persen jadi 10,2 persen dan PPP awalnya 2,5 persen kini naik 3,9 persen,” kata Rico.

Elektabilitas Partai Turun

Selain itu dalam survei terbarunya, Median mendapati sejumlah partai yang elektabilitasnya turun yakni Demokrat dan PKS.

Rico merinci Partai Demokrat alami penurunan dari hasil survei pada Maret 2022 lalu yang mendapatkan 10,6 kini menjadi 8,5%. Lalu, PKS juga alami penurunan dari 6,3% menjadi 5,1%.

Sementara itu, PDIP dalam survei Median masih berada di peringkat teratas dengan elektabilitas mencapai 22,5%. Disusul Gerindra dengan 14,4%, Golkar 11,2%.

Baca Juga :  Cek Rp 2 Triliun di Rumah Dinas SYL Bodong, NasDem Pertanyakan Kinerja KPK

Di posisi keempat hingga kesepuluh masing-masing ada PKB, Demokrat, NasDem, PKS, PPP, Perindo, dan PAN. Berada di posisi kedelapan, PPP terancam gagal masuk parlemen bersama PAN di posisi ke-10.

Survei Median ini digelar pada 9-17 November 2022. Sampel survei ini sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar+/2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.

Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Mengenai nasib elektabilitas NasDem usai mendeklarasikan Anies itu, hasil survei yang digelar Median berbeda dengan yang didapatkan lembaga survei lain yakni SMRC.

Hasil survei SMRC yang dirilis 23 November lalu mendapati tren penurunan elektabilitas NasDem usai mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres 2024. SMRC mencatat elektabilitas NasDem berada di angka 4,8%. Angka tersebut turun dari Oktober sebanyak 5,4%.

Tren penurunan juga terjadi pada Gerindra dari 11% pada Agustus menjadi 9% pada November.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyebut deklarasi capres tak memiliki dampak pada kenaikan elektabilitas partai.

“Belum ada indikasi suara Gerindra dan NasDem menjadi lebih kuat dibanding hasil Pemilu 2019,” kata dia dalam keterangan tertulis.

Berita Terkait

KPU bikin aturan rahasiakan data Capres-Cawapres, termasuk ijazah
Kisah hidup, harta dan kontoversi Budi Arie, loyalis Jokowi dipecat Prabowo dari Menkop
Prabowo reshuffle kabinet, ini daftar 5 menteri dipecat
Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati
Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI
Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dipecat dari DPR RI
Ahmad Sahroni dipecat usai viral respons kritik bubarkan DPR

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 19:42 WIB

KPU bikin aturan rahasiakan data Capres-Cawapres, termasuk ijazah

Rabu, 10 September 2025 - 00:49 WIB

Kisah hidup, harta dan kontoversi Budi Arie, loyalis Jokowi dipecat Prabowo dari Menkop

Senin, 8 September 2025 - 20:13 WIB

Prabowo reshuffle kabinet, ini daftar 5 menteri dipecat

Senin, 1 September 2025 - 15:07 WIB

Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI

Berita Terbaru

Sukabumi

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Senin, 15 Sep 2025 - 14:32 WIB

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Headline

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 11:49 WIB

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Khazanah

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 00:17 WIB