sukabumiheadline.com – Mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi sementara masih unggul dalam survei Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.
Seperti diketahui, dari hasil pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub dan cawagub) untuk Pilkada Jawa Barat 2024, adalah (1) Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina, (2) Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, (3) Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan (4) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Hasil survei terkini dari Lembaga Survei Indonesia Denny JA menunjukkan bahwa perilaku pemilih pada Pemilihan Legislatif itu berbeda dengan Pilkada atau tidak berbanding lurus antara dukungan banyak partai dengan kemenangan calon di Pilkada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Survei: Ridwan Kamil bakal jadi orang Sunda kedua jadi Gubernur Jakarta?
Berdasarkan data survei LSI Denny JA, elektabilitas Dedi Mulyadi meningkat signifikan dengan rata-rata kenaikan 30-40% di wilayah yang disurvei. Kenaikan elektabilitas juga ditunjang kepastian Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta.
Kenaikan elektabilitas Dedi Mulyadi itu rata-rata di angka 30 sampai 40% pada setiap wilayah yang disurvei, termasuk di wilayah sekitar Tasikmalaya yang merupakan basis partai Islam dan Kota Bekasi yang menjadi basis PKS. Bahkan elektabilitas Dedi Mulyadi di Subang unggul telak.
Secara personal, Dedi Mulyadi dinilai memiliki modal elektabilitas dan brand yang kuat untuk ‘dijual’ dengan tingkat kesukaan masyarakat yang tinggi.
Di Kota Tasikmalaya yang selama ini menjadi basis PPP, Dedi memiliki elektabilitasnya 78,6%. Sementara tiga kandidat lainnya di bawah 10%, termasuk Ahmad Syaikhu hanya 9,3%.
Bahkan Kota Bekasi yang menjadi basis PKS, Dedi mampu unggul dengan elektabilitas 62,0%. Padahal, Ahmad Syaikhu yang merupakan kader PKS tinggal di Bekasi. Namun elektabilitasnya hanya 28,9%.
Sementara di Kabupaten Subang yang merupakan kantong PDIP, Dedi unggul telak dengan 92%. Sedangkan tiga kandidat lainnya di bawah 5%. Demikian pula di Purwakarta, Dedi unggul telak dengan 89,5%.
Sedangkan, lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang merilis hasil survei peta elektoral terkini di Pilgub Jawa Barat pada Kamis (12/9/2024) lalu mendapati kecenderungan bahwa pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terpecah ke dua pasangan calon (paslon).
Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Anies-Muhaimin sementara ini mendukung Dedi-Erwan di Pilgub Jabar, yaitu sekira 50,9%, dan yang mendukung Syaikhu-Ilham 37,1%. Sedangkan yang mendukung Acep-Gitalis hanya 2%, Jeje-Ronal 1,8%.
Berdasarkan hasil survei IPI pada simulasi empat pasangan, Dedi-Erwan jauh unggul dibanding pasangan lainnya dengan elektabilitas sekitar 77,8%. Sementara itu, Syaikhu-Ilham meraih elektabilitas 10,98%, Acep-Gitalis 2,24%, dan Jeje-Ronal 2,24%.
IPI melakukan survei pada 2-8 September 2024. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling. Menggunakan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jabar yang terdistribusi secara proporsional.