Tak gubris seruan Partai Demokrat, Israel tolak Palestina merdeka

- Redaksi

Jumat, 19 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu - Istimewa

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu - Istimewa

sukabumiheadline.com – Knesset atau Parlemen Israel menolak berdirinya negara Palestina. Hal dilakukan setelah dilakukan pemungutan suara untuk mengeluarkan resolusi yang menolak negara Palestina merdeka pada Kamis 18 Juli 2024.

Pemungutan suara dilakukan menjelang kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington untuk berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat.

Diketahui, partai-partai dari koalisi Netanyahu dan partai-partai ekstremis sayap kanan dari oposisi, termasuk partai State Camp yang dipimpin Benny Gantz, ikut mensponsori resolusi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Negara Palestina tidak dapat didirikan karena tidak ada bangsa Palestina,” kata Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, salah satu tokoh ekstremis Israel.

Baca Juga :  Survei 2024 Makin Jeblok, Ini Penyebab Suara Demokrat Terus Menukik

Sementara, anggota Knesset dari partai sayap kiri Yesh Atid yang dipimpin pemimpin oposisi Yair Lapid meninggalkan ruang sidang untuk menghindari pemungutan suara mengenai resolusi tersebut. Hal itu karena partai mereka mengambil posisi tegas mendukung solusi dua negara.

Partai Buruh Israel, Ra’am, dan Hadash-Ta’al adalah satu-satunya partai yang tidak mendukung tindakan tersebut.

Sementara pada Februari lalu, Knesset juga mengeluarkan resolusi menolak negara Palestina. Mosi tersebut menyebut pembentukan negara tersebut secara sepihak tanpa persetujuan “Israel”.

“Knesset Israel dengan tegas menentang pembentukan negara Palestina di sebelah barat Yordania. Pendirian negara Palestina di jantung Tanah Israel akan menimbulkan bahaya nyata bagi Israel dan warga negaranya, melanggengkan hubungan Israel-Palestina, konflik, dan menggoyahkan kawasan,” demikian isi resolusi itu.

Baca Juga :  Dikuasai Politikus Demokrat, SPBU Cikidang dan Palabuhanratu Sukabumi Diambil-alih Pemilik Sah

“Mempromosikan gagasan negara Palestina saat ini akan menjadi hadiah bagi terorisme dan hanya akan mendorong Hamas dan para pendukungnya untuk melihat ini sebagai sebuah kemenangan, berkat pembantaian 7 Oktober 2023, dan awal dari pengambilalihan Islam jihadis di Timur Tengah,” klaim tindakan tersebut.

Berbekal resolusi tersebut, Netanyahu akan melakukan perjalanan ke AS pada 24 Juli, dengan penuh percaya diri menegaskan kembali sikap Israel terhadap negara Palestina meskipun berulang kali ada seruan dari Partai Demokrat untuk “solusi dua negara.”

Berita Terkait

Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina
Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil
Israel akan kirim 100 warga Gaza kerja bangunan di Indonesia
Prabowo kunjungi 5 negara ini, minta dukungan evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia
Wapres Iran di pecat karena Liburan mewah bareng istri
RS Pusat Pasukan Bela Diri Jepang akan rawat warga Gaza yang sakit dan terluka
Pasukan Israel bersumpah kuasai lebih luas wilayah Gaza
Profil Paetongtarn Shinawatra, PM Thailand dekat dengan kelompok Muslim

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 11:46 WIB

Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina

Rabu, 16 April 2025 - 18:57 WIB

Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil

Senin, 14 April 2025 - 15:22 WIB

Israel akan kirim 100 warga Gaza kerja bangunan di Indonesia

Kamis, 10 April 2025 - 04:25 WIB

Prabowo kunjungi 5 negara ini, minta dukungan evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia

Selasa, 8 April 2025 - 02:34 WIB

Wapres Iran di pecat karena Liburan mewah bareng istri

Berita Terbaru